Media Pembelajaran Kajian Teori

42 aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tesebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam suatu proses pembelajaran, banyak segi yang sepatutnya dicapai sebagai hasil belajar, yaitu meliputi pengetahun dan pemahaman tentang konsep, kemampuan menerapkan konsep, kemampuan menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai kemanfaatan suatu konsep, menyenangi dan memberi respon yang positif terhadap sesuatu yang dipelajari, dan diperoleh kecakapan melakukan suatu kegiatan tertentu Sumiati dan Asra dalam Suprayitno, 2010: 20.

5. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm dalam Widodo dan Mukti 2001: 5 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Pendapat lain dari para ahli tentang Media Pengajaran: 1. Menurut Bringgs 1970 Media pengajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Contoh : buku, film, kaset, slide, dll. 43 2. Menurut Gagne dan Reiser 1983 Media pengajaran adalah alat-alat fisik dimana pesan-pesan instruksional dikomunikasikan. Contoh : buku, film, tipe recorder, dll. 3. Menurut Dinje Borman Rumumpuk 1988 Media pengajaran adalah setiap alat baik software maupun hardware yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Dari definisi diatas ditulis dapat ditarik kesimpulan bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaiakan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad dalam Wibowo dan Mukti 2001: 11 ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Fiksatif fixative property Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwaobjek. 44 2. Manipulatif manipulatif property Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. 3. Distributif distributive property Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu. Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu media yang mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang digambarkan harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan adanya verbalisme. Secara umum media berfungsi sebagai : 1. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. 2. Bagian integral keterpaduan dari keseluruhan situasi mengajar. 3. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme. 45 4. Membangkitkan motivasi balajar peserta didik. 5. Mempertinggi mutu belajar mengajar. Adapun fungsi media pengajaran menurut Derek Rowntrie dalam Wibowo dan Mukti 2001: 17-19 adalah : 1. Engange the student’s motivation membangkitkan motivasi belajar. 2. Recall earlier learning mengulang apa yang telah dipelajari. 3. Provide new learning stimuli menyediakan stimulus belajar. 4. Activate the student’s response mengaktifkan respon peserta didik. 5. Give speedy feedback memberikan balikan dengan cepat. 6. Encourage appropriate practice menggalakkan latihan yang serasi. Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan 2 arah cara : 1. Dependent media yaitu sebagai alat bantu mengajar. Sebagai alat bantu, efektivitas media ini sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru yang memakainya. Contoh : slide transparasi 2. Independent media yaitu sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Contoh : radio, tv, video, film, modul. Media jenis ini banyak digunakan dalam system pendidikan terbuka PJJ. Media ini dapat dipakai oleh siswa 46 bersama guru tetapi dapat juga dipakai oleh siswa sendiri di perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai media, tanpa atau hanya dengan sendiri tanpa bantuan orang lain. Media ini sering juga dipakai dalam pembelajaran klasikal. Manfaat media dalam pengajaran adalah: 1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kecepatan belajar rate of learning, membantu guru untuk menggunakan waktu belajar siswa secara baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi dan membuat aktivitas guru lebih terarah untuk meningkatkan semangat belajar 2. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang tradisional dan kaku, memberi kesempatan luas kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya serta memungkinkan mereka belajar menurut cara yang dikehendakinya. 3. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikanmerencanakan program pengajaran yang logis dan sistematis, mengembangkan kegiatan pengajaran melalui penelitian, baik sebagai pelengkap maupun sebagai terapan. 4. Pengajaran dapat dilakukan secara mantap karena meningkatnya kemampuan manusia untuk memanfaatkan 47 media komunikasi, informasi dan data secara lebih konkrit dan rasional. 5. Meningkatkan terwujudnya kedekatan belajar immediacy learning karena media pengajaran dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dan di dalam kelas serta memberikan pengetahuan langsung. 6. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa-peristiwa langka dan menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu. Dari paparan di atas, maka semakin jelas bahwa media pengajaran merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyukseskan program belajar siswa agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang diharapkan. Konsekuensinya, guru hendaknya memiliki peran yang tidak terbatas dalam menciptakan, menggunakan maupun mengembangkan media pengajaran Ely dalam Danim dalam Wibowo dan Mukti, 2001: 31 Kalau sistem belajar mengajar seperti ini dapat diterapkan, ada beberapa keuntungan yang diperoleh : 1. Guru mempunyai lebih banyak waktu untuk membantu siswa yang lemah. 2. Siswa akan belajar secara aktif. 48 3. Siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing- masing. Kalau sistem ini akan digunakan, guru perlu membuat persiapan yang matang dan perlu menyediakan media dan peralatan belajar yang cukup. KERUCUT PENGALAMAN EDGAR DALE Wibowo dan Farida, 2001: 33 Kerucut di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi letak suatu jenis media dalam kerucut tersebut makin tinggi derajat keabstrakannya dan dengan demikian makin sempit totalitas yang disajikan. Pada media seperti gambar diam, gambar bergerak, film, rekaman, video, dan audio, atau radio mampu menyajikan Pengalaman langsung Pengalaman terbatas Pengalaman yang diperankan Demonstrasi Karya Sajian atau pameran Televisi Gambar Rekaman, Radio, Gambar diam Simbol visual Simbol verbal 49 pengalaman nyata secara integrative, sehingga dapat membantu siswa dalam mengintegrasikan pengalaman tersebut dengan pengalaman yang sebelumnya sudah ada padanya. Jenis media tersebut mampu merekam dan menyajikan obyek, peristiwa dan prosedur sesuai keadaan aslinya. Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya: 1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, peta, dan sejenisnya 2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya 3. Projected still media : slide; over head projektor OHP, in focus dan sejenisnya 4. Projected motion media : film, televisi, video VCD, DVD, VTR, komputer dan sejenisnya. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik gerak dan aktivitas, maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang 50 bersifat melengkapi komplementer, seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.

6. Model Pembelajaran