Keterampilan Menulis Paragraf Kajian Teori

14 Pada dasarnya pendidikan Bahasa Indonesia bertujuan untuk mendidik dan memberi kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai minat, bakat, kemampuan, dan lingkungannya serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi Solihatin dan Raharjo dalam Suprayitno, 2010: 24. Dalam proses belajar mengajar dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi terdapat tiga komponen yang saling mempengaruhi yaitu siswa, bahan ajar serta guru. Dengan demikian dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia sebaiknya seorang guru menggunakan model pembelajaran yang memungkinkan seorang siswa memperoleh pengalaman langsung dan memberikan pemahaman makna kepada siswa tentang topik atau materi pokok yang dipelajari Trianto, 2010: 137.

3. Keterampilan Menulis Paragraf

Menurut Jamal 2010: 68, menulis adalah sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dengan tujuan tertentu, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Sehingga kegiatan menulis dapat dijadikan sarana komunikasi antara satu orang dengan orang lain. Sedangkan menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan dan pikirannya kepada orang atau pihak lain dengan media tulisan. Keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling kompleks, karena keterampilan menulis merupakan suatu proses perkembangan yang menuntut pengalaman, waktu, latihan serta memerlukan cara berpikir yang 15 teratur untuk mengungkapkannya dalam bentuk bahasa tulis. Oleh sebab itu, keterampilan menulis perlu mendapat perhatian yang lebih dan sungguh-sungguh sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa Hasanah, 2009: 16. Keterampilan menulis paragraf dapat diartikan sebagai kemampuan menuangkan ide, gagasan, atau pikiran dalam bentuk tulisan, dimana tulisan tersebut memiliki kalimat utama sebagai pokok pikiran dan memiliki kalimat penjelas yang menjelaskan pokok pikiran tersebut, sehingga memberikan informasi pada orang yang membacanya. Paragraf mempunyai beberapa pengertian Widjono, 2007: 173. a. Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragaraf. b. Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh dan padu. c. Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Beberapa jenis paragraf secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 tiga yaitu : a. Paragraf dengan kalimat utama pada awal paragraf. Kalimat utama pada awal paragraf pada umumnya berisi pikiran utama yang bersifat umum. Kalimat selanjutnya berisi pikiran penjelas yang 16 bersifat khusus disebut kalimat penjelas. Isi kalimat ini berupa, analisis, uraian, contoh-contoh, keterangan, atau rincian kalimat utama. b. Paragraf dengan kalimat utama pada akhir paragraf. Paragraf diakhiri kalimat utama dan diawali dengan dengan kalimat penjelas. Artinya, kalimat ini menyajikan tema khusus, contoh, penjelasan, keterangan, atau analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat utama. Dengan demikian paragraf ini menggunakan penalaran induktif. c. Paragraf dengan kalimat utama pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama dalam sebuah paragraf pada hakekatnya hanya satu. Penempatan kalimat utama yang kedua berfungsi untuk menegaskan kembali pikiran utama paragraf tersebut. Namun demikian, penempatan kalimat utama pada awal dan akhir berpengaruh pada penalaran. Kalimat topik pada awal paragraf menimbulkan sifat deduktif, pada akhir menjadikan paragraf bersifat induktif, pada awal dan akhir menjadikan paragraf bersifat deduktif-induktif Widjono, 2007: 174- 175. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis paragraf merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam bahasa tulis yang memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas didalamnya. Paragraf dibedakan menjadi tiga yaitu, paragraf dengan kaimat utama diawal, paragraf dengan kalimat utama di akhir, dan paragraf dengan kalimat utama pada awal dan akhir. 17 1.Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu. Trianto, 2010 a. Langkah pertama : Menetapkan bidang kajian yang akan di padukan. Pada saat menetapkan beberapa bidang kajian yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar oleh peserta didik dan kebermaknaan belajar. b. Langkah kedua : Langkah berikutnya dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalah mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari bidang kajian yang akan dipadukan dan melakukan pemetaan pada 2.Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang kajian 3.Memilihmenetapk an topik atau tema pemersatu 4.Membuat matriks atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema atau topik pemersatu 5.Merumuskan indikator pembelajaran terpadu 6.Menyusun silabus pembelajaran 7.Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu 18 semua standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang kajian bahasa Indonesia yang dapat dipadukan. c. Langkah ketiga: Setelah pemetaan kompetensi dasar selesai, langkah selanjutnya dilakukan penentuan tema pemersatu antar standar kompetensi dan kompetensi dasar. Tema yang dipilih harus relevan dengan kompetensi dasar yang telah di petakan. d. Langkah keempat: Membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tematopik pemersatu. Tujuannya adalah untukmenunjukkan kaitan antara tematopik dengan kompetensi dasar yang dapat dipadukan. e. Langkah kelima: Setelah membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tematopik pemersatu, maka kompetensi-kompetensi dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar. f. Langkah keenam: Menyusun silabus pembelajaran bahasa Indonesia, dikembangkan dari berbagai indikator bidang kajian bahasa Indonesia menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang konsep keterpaduan atau keterkaitan menyatu antara beberapa bidang kajian. g. Langkah ketujuh: Setelah teridentifikasi pada kompetensi dasar dan tema yang terpadu, selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan 19 pembelajaran. Rencama pelaksanaan pembelajaran tersebut merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Komponennya terdiri atas, identitas mata pelajaran. Kompetensi dassar yang hendak dicapai, materi pokok beserta uraiannya, langkah pembelajaran, alat media yang digunakan, penilaian dan tindak lanjut, serta sumber bahan yang digunakan.

4. Kegiatan Pembelajaran