62
C. Kerangka berpikir
Dari kajian teori yang telah dibahas, ditetapkan kerangka berpikir sebagai berikut:
Berdasarkan data awal hasil pengamatan dan wawancara dengan kolaborator bahwa beberapa faktor yang menjadi penyebab dari rendahnya keterampilan
menulis paragraf adalah peran guru di dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang masih berpusat pada guru sebagai sumber informasi
sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa hanya berperan sebagai pendengar yang pasif dan hanya mendengarkan instruksi yang diberikan
oleh guru. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran menyebabkan siswa kurang maksimal menerima
pelajaran karena siswa dituntut untuk menulis paragraf dengan tema yang belum dikuasai. Tidak tersedianya media pembelajaran menyebabkan penyampaian
materi pelajaran kurang menarik. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami keterampilan
menulis paragraf maka faktor peran guru, metode yang digunakan, serta ketersediaan media pembelajaran harus diperhatikan. Agar kemampuan siswa
dalam memahami keterampilan menulis paragraf meningkat maka guru harus berperan aktif sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran, bukan
sebaliknya guru yang mendominasi pembicaraan dalam pembelajaran sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadi pasif. Untuk pemilihan metode
yang digunakan harus disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari, minat siswa, serta pengetahuan dasar siswa. Mecermati kurikulum KTSP bahwa adanya
63
keterkaitan materi-materi Bahasa Indonesia dengan mata pelajaran lain, maka supaya materi Bahasa Indonesia dapat dipahami siswa secara lebih bermakna dan
guru dapat menyampaikan materi Bahasa Indonesia secara lebih efisien maka model yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi Bahasa Indonesia
dalam keterampilan menulis paragraf adalah model pembelajaran terpadu. Media pembelajaran yang digunakan adalah gambar-gambar sebagai petunjuk menyusun
paragraf sebagai alat evaluasinya. Dalam belajar keterampilan menulis paragraf dengan model pembelajaran
terpadu baik guru maupun siswa akan berperan aktif dalam pembelajaran. Sebelum menyampaikan pelajaran guru harus menentukan tema dan
mempersiapkan rancangan materi yang saling terkait antar kompetensi dasar sesuai dalam kurikulum, guru juga harus menyiapkan media pembelajaran berupa
gambar-gambar sebagai petunjuk menyusun paragraf dan lembar kerja siswa. Sedangkan siswa dalam pembelajaran akan mengerjakan tugas yang diberikan
guru untuk menulis pargaraf serta menggali ide-ide untuk dituangkan dalam bentuk paragraf.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar keterampilan menulis paragraf dengan model pembelajaran terpadu dapat membantu guru menyampaikan materi
pelajaran menjadi lebih bermakna serta lebih efisien sehingga guru mempunyai banyak waktu untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima
pelajaran. Model pembelajaran terpadu juga akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena dalam pembelajaran menggunakan media
64
pembelajaran gambar-gambar sebagai petunjuk menyusun paragraf sehingga siswa akan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
Berikut bagan alur kerangka berpikir:
Diagram 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian.
Menurunnya kegiatan belajar keterampilan menulis paragraf di kelas III B SDN Tawang
Mas 01
- Siswa belum dapat
mengikuti pembelajaran menulis paragraf dengan
tenang -
Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis
paragraf masih kurang maksimal, karena kurang
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Pembelajaran Terpadu merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran inilah yang akan digunakan untuk meningkatkan
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa menulis
paragraf pada siswa kelas III B SDN Tawang Mas 01
Kelebihan Pembelajaran Terpadu yaitu 1.
Penyeleksian tema sesuai dengan minat, memotivasi anak untuk belajar
2. Lebih mudah dilakukan oleh guru
yang belum berpengalaman 3.
Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa
- Aktivitas siswa
dalam menulis paragraf meningkat
- Keterampilan
guru dalam pembelajaran
menulis paragraf meningkat
- Hasil belajar
menulis pargraf siswa meningkat
- Hasil belajar menulis
paragraf siswa kurang, terbukti hasil belajar siswa
kurang dari KKM
65
D. Hipotesis Tindakan