Karakteristik Responden Hasil Penelitian

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai pengetahuan pasien hipertensi tentang nutrisi yang dibutuhkan untuk memelihara status kesehatan di Poliklinik Hipertensi RSUP H. Adam Malik Medan.

1. Hasil Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Maret 2011 di Poliklinik Hipertensi RSUP H. Adam Malik Medan, dan diperoleh sebanyak 73 pasien hipertensi yang melakukan rawat jalan atau kontrol. Penyajian data hasil penelitian meliputi deskripsi karakteristik responden dan deskripsi pengetahuan pasien hipertensi tentang nutrisi yang dibutuhkan untuk memelihara status kesehatan.

1.1. Karakteristik Responden

Pada hasil penelitian akan diuraikan tentang gambaran data demografi 73 responden yang meliputi umur, tekanan darah, jenis kelamin, lama berobat, rutin kontrol, suku, tingkat pendidikan formal terakhir, pekerjaan, penghasilan, penyuluhan tentang nutrisi hipertensi, dan responden mendapat informasi tentang nutrisi hipertensi. Selain data demografi, diuraikan juga pengetahuan pasien hipertensi tentang nutrisi yang dibutuhkan untuk memelihara status kesehatan di Poliklinik Hipertensi RSUP H. Adam Malik Medan. Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa sebanyak 39 responden 52,7 pasien hipertensi berada pada tahap lanjut usiaelderly yaitu sekitar 60-74 tahun, dengan tekanan darah hipertensi derajat 1 140-15990-99 sebanyak 33 responden 45,2, mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 41 responden 56,2, dengan lama berobat yang dijalani ≥ 1 tahun sebanyak 46 responden 63, melakukan rutin kontrol 2xbulan sebanyak 48 responden 65,8, mayoritas bersuku batak yaitu sebanyak 52 responden 71,2, tingkat pendidikan formal terakhir SMA sebanyak 33 responden 45,2, pekerjaan pensiunan PNSTNIPOLRI sebanyak 28 responden, dengan penghasilan per bulan lebih dari Rp 2.000.000 sebanyak 37 responden 50,7, sebanyak 65 responden 89, tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang nutrisi hipertensi, dan mayoritas responden mendapatkan informasi tentang nutrisi hipertensi dari dokter sebanyak 70 responden 95,9. Tabel 9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden di Poliklinik Hipertensi RSUP H. Adam Malik Medan n = 73. No. Karakteristik Responden Frekuensi responden Persen 1. Umur Dewasa muda elderly adulthood17-44 tahun Dewasa penuh middle age45-59 tahun Lanjut usia elderly60-74 tahun Lanjut usia tua old75-90 tahun 5 28 39 1 6,8 37,8 52,7 1,4 2. Tekanan darah Normal 12080 Prahipertensi 120-13980-89 Hipertensi derajat 1 140-15990-99 Hipertensi derajat 2 160100 8 15 33 17 11,0 20,5 45,2 23,3 3. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 32 41 43,8 56,2 4. Lama berobat 1 tahun ≥ 1 tahun 27 46 37,0 63,0 5. Rutin kontrol Tidak terkontrol 1xbulan 2xbulan 5 20 48 6,8 27,4 65,8 6. Suku Batak Jawa Minang Lain-Lain 52 12 5 4 71,2 16,4 6,8 5,5 7. Tingkat pendidikan formal yang terakhir SD SMP SMA DiplomaPerguruan Tinggi 8 20 33 12 11,0 27,4 45,2 16,4 8. Pekerjaan PNSTNIPOLRI Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Pensiunan PNSTNIPOLRI Lain-lain 7 4 23 9 28 2 9,6 5,5 31,5 12,3 38,4 2,7 9. Penghasilan per bulan Rp 500.000 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 1 5 30 37 1,4 6,8 41,1 50,7 10. Penyuluhan tentang nutrisi hipertensi Pernah Tidak pernah 8 65 11,0 89,0 11. Responden mendapat informasi tentang nutrisi hipertensi Dokter Bidan Keluarga 70 1 2 95,9 1,4 2,7 1.2. Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Nutrisi yang Dibutuhkan Untuk Memelihara Status Kesehatan Tabel 10. Distribusi Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Nutrisi yang Dibutuhkan Untuk Memelihara Status Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pasien Hipertensi n = 73 No. Tingkat Pendidikan Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang n n n 1. SD 6 75 2 25 - - - - 8 2. SMP 15 75 5 25 20 3. SMA 29 87,9 4 12,1 33 4. DiplomaPerguruan Tinggi 10 83,3 2 16,7 12 Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa dari 8 responden dengan latar belakang pendidikan SD diketahui pengetahuan baik sebanyak 6 responden 75 dan pengetahuan cukup 2 responden 25, untuk latar belakang pendidikan SMP dari 20 responden didapatkan 15 responden 75 dengan pengetahuan baik dan 5 responden 25 dengan pengetahuan cukup, untuk latar belakang pendidikan SMA dari 33 responden diketahui pengetahuan baik sebanyak 29 responden 87,9 dan pengetahuan cukup sebanyak 4 orang 12,1, sedangkan untuk latar belakang pendidikan DiplomaPerguruan Tinggi dari 12 responden mempunyai pengetahuan baik 10 responden 83,3 dan pengetahuan cukup 2 responden 16,7. Tabel 11. Distribusi Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Nutrisi yang Dibutuhkan Untuk Memelihara Status Kesehatan Berdasarkan Lama Berobat Pasien Hipertensi n = 73 No. Lama Berobat Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang n n n 1. 1 tahun 22 81,5 5 18,5 - 27 2. ≥ 1 tahun 38 82,6 8 17,4 - 46 Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari 27 responden dengan lama berobat 1 tahun diketahui pengetahuan baik 22 responden 81,5 dan pengetahuan cukup 5 responden 18,5 , sedangkan dari 46 responden dengan lama berobat ≥ 1 tahun memiliki pengetahuan baik sebanyak 38 responden 82,6 dan pengetahuan cukup sebanyak 8 responden 17,4. Tabel 12. Distribusi Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Nutrisi yang Dibutuhkan Untuk Memelihara Status Kesehatan Berdasarkan Rutin Kontrol Pasien Hipertensi n = 73 No. Rutin Kontrol Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang n n n 1. Tidak terkontrol 4 80 1 20 - 5 2. 1xbulan 15 75 5 25 - 20 3. 2xbulan 41 85,4 7 14,6 - 48 Tabel 12 menunjukkan bahwa dari 5 responden yang hipertensinya tidak terkontrol didapatkan 4 responden 80 dengan pengetahuan baik dan 1 responden 20 dengan pengetahuan cukup, untuk kontrol 1xbulan dari 20 responden diperoleh 15 responden 75 pengetahuan baik dan 5 responden 25 pengetahuan cukup, sedangkan untuk kontrol 2xbulan dari 48 responden didapatkan pengetahuan baik sebanyak 41 responden 85,4 dan pengetahuan cukup sebanyak 7 responden 14,6. Tabel 13. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Nutrisi yang Dibutuhkan Untuk Memelihara Status Kesehatan n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 60 82,2 2. Cukup 13 17,8 3. Kurang 0,0 Tabel 13 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 60 responden 82,2, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 13 responden 17,8 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang. Tabel 14. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Rendah Natrium n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Pasien hipertensi harus mengkonsumsi makanan rendah garam. 73 100 0 0 2 Pengurangan konsumsi garam akan bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah. 72 98,6 1 1,4 3 Semakin tinggi tekanan darah pasien hipertensi maka harus semakin sedikit konsumsi garam dalam makanan sehari-hari. 71 97,3 2 2,7 4 Batasan konsumsi garam tidak boleh lebih dari 6 gram 1 ½ sendok teh per hari. 26 35,6 47 64,4 5 Menghindari makanan olahan yang sangat asin. 73 100 0 0 6 Menghindari makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG, pengawet makanan atau natrium benzoate biasanya terdapat di dalam saos, kecap, selai, jelli. 73 100 0 0 7 Menghindari makanan yang terbuat dari mentega. 60 82,2 13 17,8 8 Sedikit atau tidak menggunakan garam dapur baik untuk penyedap masakan atau dimakan langsung. 59 80,8 14 19,2 9 Menghindari bahan makanan awetan yang diolah menggunakan garam dapur mis. kecap, margarin, mentega, keju, terasi, biskuit asin, sardencis, sosis, cornet beef, dan peanut butter. 66 90,4 7 9,6 10 Membatasi minuman yang bersoda atau minuman ringan softdrink. 58 79,5 15 20,5 11 Konsumsi makanan kemasan seperti mie instan harus dibatasi untuk menjaga tekanan darah tetap normal. 73 100 0 0 Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa seluruh responden 100 menyatakan bahwa pasien hipertensi harus mengkonsumsi makanan rendah garam. Sebanyak 72 responden 98,6 menyatakan pengurangan konsumsi garam akan bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah. Responden mengetahui semakin tinggi tekanan darah pasien hipertensi maka harus semakin sedikit konsumsi garam dalam makanan sehari-hari sebanyak 71 responden 97,3. Sebanyak 26 responden mengetahui batasan konsumsi garam tidak boleh lebih dari 6 gram 1 ½ sendok teh per hari 35,6. Seluruh responden 100 mengetahui pasien hipertensi harus menghindari makanan olahan yang sangat asin, menghindari makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG, pengawet makanan atau natrium benzoat biasanya terdapat di dalam saos, kecap, selai, jelli. Pasien hipertensi harus menghindari makanan yang terbuat dari mentega dijawab sebanyak 60 responden 82,2. Sebanyak 59 responden 80,8 menyatakan sedikit atau tidak menggunakan garam dapur baik untuk penyedap masakan atau dimakan langsung. Pasien hipertensi harus menghindari bahan makanan awetan yang diolah menggunakan garam dapur mis. kecap, margarin, mentega, keju, terasi, biskuit asin, sardencis, sosis, cornet beef, dan peanut butter menurut 66 responden 90,4. Sebanyak 58 responden 79,5 menyatakan pasien hipertensi harus membatasi minuman yang bersoda atau minuman ringan softdrink dan seluruh responden 100 menyatakan bahwa konsumsi makanan kemasan seperti mie instan harus dibatasi untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Tabel 15. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Rendah Natrium n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 67 91,8 2. Cukup 6 8,2 3. Kurang Tabel 15 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang rendah natrium sebanyak 67 responden 91,8, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 6 responden 8,2 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang. Tabel 16. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Tinggi Kalium n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Sangat baik mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang tinggi kalium. 40 54,8 33 45,2 2 Satu buah kentang, satu buah pisang dan satu gelas susu skim susu rendah lemak sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. 73 100 0 0 3 Satu buah tomat, ½ gelas bayam, satu buah jeruk, satu buah apel tidak baik dikonsumsi pasien hipertensi. 0 0 73 100 4 Kebutuhan kalium minimal orang dewasa untuk mencapai kesehatan yang optimum sekitar 2000 mg 2 g per hari. 5 6,8 68 93,2 Tabel 16 di atas menunjukkan bahwa sangat baik mengkonsumsi buah- buahan dan sayuran segar yang tinggi kalium yang dinyatakan oleh sebanyak 40 responden 54,8. Seluruh responden 100 mengetahui bahwa satu buah kentang, satu buah pisang, satu gelas susu skim susu rendah lemak, satu buah tomat, ½ gelas bayam, satu buah jeruk, satu buah apel baik dikonsumsi pasien hipertensi. Hanya 5 responden 6,8 yang mengetahui kebutuhan kalium minimal orang dewasa untuk mencapai kesehatan yang optimum sekitar 2000 mg 2 g per hari. Tabel 17. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Tinggi Kalium n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 40 54,8 2. Cukup 33 45,2 3. Kurang Tabel 17 menunjukkan bahwa 40 responden 54,8 memiliki tingkat pengetahuan baik tentang tinggi kalium. Kemudian diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 33 responden 45,2 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang. Tabel 18. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Cukup Kalsium n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Susu produk susu, sayuran berdaun hijau, ikan yang tulangnya bisa dimakan, makanan yang diperkaya dengan kalsium sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. 67 91,8 6 8,2 2 Dua sampai tiga gelas susu sehari dapat meningkatkan tekanan darah. 14 19,2 59 80,8 3 Belut, ikan mujair, dan bayam merah yang mengandung kalsium dapat menurunkan tekanan darah tinggi. 31 42,5 42 57,5 Tabel 18 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 67 responden 91,8 menyatakan bahwa susu dan produk susu, sayuran berdaun hijau, ikan yang tulangnya bisa dimakan, makanan yang diperkaya dengan kalsium sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. Dua sampai tiga gelas susu sehari menurut 14 responden 19,2 dapat meningkatkan tekanan darah. Belut, ikan mujair, dan bayam merah yang mengandung kalsium menurut 31 responden 42,5 dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tabel 19. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Cukup Kalsium n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 62 84,9 2. Cukup 11 15,1 3. Kurang Tabel 19 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang cukup kalsium sebanyak 62 responden 84,9, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 11 responden 15,1 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang. Tabel 20. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Cukup Magnesium n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Sayuran berdaun hijau, padi-padian, daging tanpa lemak sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. 73 100 0 0 2 Kacang-kacangan, polong-polongan, gandum, jagung dan tahu yang mengandung magnesium dapat meningkatkan tekanan darah. 32 43,8 41 56,2 Tabel 20 di atas menunjukkan bahwa seluruh responden 100 menyatakan bahwa sayuran berdaun hijau, padi-padian, daging tanpa lemak sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. Kacang-kacangan, polong-polongan, gandum, jagung, dan tahu yang mengandung magnesium menurut 32 responden 43,8 dapat meningkatkan tekanan darah. Tabel 21. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Cukup Magnesium n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 41 56,2 2. Cukup 32 43,8 3. Kurang Tabel 21 menunjukkan bahwa sebanyak 41 responden 56,2 memiliki tingkat pengetahuan baik tentang cukup magnesium, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 32 responden 43,8 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang. Tabel 22. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Tinggi Serat n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Serat kasar dari buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mencegah penyakit tekanan darah tinggi. 69 94,5 4 5,5 2 Penderita hipertensi dianjurkan setiap hari mengonsumsi makanan tinggi serat. 73 100 0 0 3 Buah-buahan seperti jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, anggur, markisa, papaya, jeruk, mangga, apel, dan pisang sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. 73 100 0 0 4 Sayuran seperti kacang panjang, daun kemangi, daun katuk, daun singkong, daun ubi jalar, daun seledri, lobak, tomat, kangkung, tauge, buncis, kol, wortel, bayam, dan sawi sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. 52 71,2 21 28,8 5 Protein nabati seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, dan biji-bijian havermout, beras merah, jagung sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. 29 39,7 44 60,3 6 Agar-agar dan rumput laut tidak baik dikonsumsi pasien hipertensi. 2 2,7 71 97,3 Tabel 22 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 69 responden 94,5 menyatakan bahwa serat kasar dari buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mencegah penyakit darah tinggi. Penderita hipertensi dianjurkan setiap hari mengkonsumsi makanan tinggi serat dijawab oleh seluruh responden 100. Buah-buahan seperti jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, anggur, nangka masak, markisa, pepaya, jeruk, mangga, apel, semangka, dan pisang menurut seluruh responden 100 sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. Sebanyak 52 responden 71,2 menyatakan bahwa sayuran seperti daun bawang, kecipir muda, jamur segar, bawang putih, daun dan kulit melinjo, buah kelor, daun kacang panjang, kacang panjang, daun kemangi, daun katuk, daun singkong, daun ubi jalar, daun seledri, lobak, tomat, kangkung, tauge, buncis, kol, wortel, bayam, dan sawi sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. Protein nabati seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, dan biji-bijian havermout, beras merah, jagung sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi dijawab oleh 29 responden 39,7, dan minoritas responden yaitu 2 responden 2,7 menyatakan bahwa agar-agar dan rumput laut tidak baik dikonsumsi pasien hipertensi. Tabel 23. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Tinggi Serat n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 53 72,6 2. Cukup 20 27,4 3. Kurang Tabel 23 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang tinggi serat sebanyak 53 responden 72,6, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20 responden 27,4 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan pada kategori kurang. Tabel 24. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Rendah Kolesterol dan Lemak Jenuh n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Makanan yang tinggi kolesterol seperti daging dengan lemak, jeroan, hati, kuning telur, kepiting, kerang, udang, cumi-cumi, mentega dan margarin harus dikurangi dan dihindari pasien hipertensi. 73 100 0 0 2 Pasien hipertensi harus membatasi konsumsi lemak jenuh. 65 89 8 11 3 Lemak jenuh, seperti daging sapi, babi, kerbau, kambing, mentega, susu, keju, dan sebagian kecil dari tumbuh-tumbuhan kelapa dan hasil olahannya dapat meningkatkan tekanan darah. 71 97,3 2 2,7 4 Lemak tak jenuh seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari, minyak bunga mawar dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. 45 61,6 28 38,4 5 Minyak ikan asam lemak omega-3 atau EPA asam eicosapentaenoic, seperti ikan salmon dan mackerel, dapat meningkatkan tekanan darah tinggi. 27 37 46 63 Tabel 24 di atas menunjukkan bahwa makanan yang tinggi kolesterol seperti daging dengan lemak, jeroan, hati, kuning telur, kepiting, kerang, udang, cumi-cumi, mentega dan margarin, menurut seluruh responden 100 harus dikurangi dan dihindari pasien hipertensi. Mayoritas responden yaitu 65 responden 89 menyatakan bahwa pasien hipertensi harus membatasi konsumsi lemak jenuh. Lemak jenuh seperti daging sapi, babi, kerbau, kambing, mentega, susu, keju, dan sebagian kecil dari tumbuh-tumbuhan kelapa dan hasil olahannya dapat meningkatkan tekanan darah menurut 71 responden 97,3. Sebanyak 45 responden 61,6 menyatakan lemak tak jenuh seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari, minyak bunga mawar, ikan dan minyak ikan dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Minyak ikan asam lemak omega-3 atau EPA asam eicosapentaenoic seperti ikan salmon dan mackerel, menurut 27 responden 37 dapat meningkatkan tekanan darah tinggi. Tabel 25. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Rendah Kolesterol dan Lemak Jenuh n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 42 57,5 2. Cukup 31 42,5 3. Kurang Tabel 25 menunjukkan bahwa 42 responden 57,5 memiliki tingkat pengetahuan baik tentang rendah kolesterol dan lemak jenuh. Diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 31 responden 42,5 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan kurang. Tabel 26. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Cukup Vitamin C dan E n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C seperti mangga, jeruk, brokoli, sawi, dan jambu biji sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi. 73 100 0 0 2 Vitamin C dan E dapat digunakan sebagai antioksidan dan mencegah tekanan darah tinggi. 59 80,8 14 19,2 Tabel 26 di atas menunjukkan bahwa seluruh responden 100 menyatakan bahwa buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C seperti mangga, jeruk, brokoli, sawi, dan jambu biji sangat baik dikonsumsi pasien hipertensi, dan mayoritas responden menyatakan bahwa vitamin C dapat digunakan sebagai antioksidan dan mencegah tekanan darah tinggi sebanyak 59 responden 80,8. Tabel 27. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Cukup Vitamin C dan E n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 59 80,8 2. Cukup 14 19,2 3. Kurang Tabel 27 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang cukup vitamin C dan E sebanyak 59 responden 80,8, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden 19,2 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan kurang. Tabel 28. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Rendah Kafein dan Alkohol n = 73 NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Kafein didalam dua sampai tiga cangkir kopi 200- 250 mg atau lebih dapat meningkatkan tekanan darah. 70 95,9 3 4,1 2 Penderita hipertensi harus membatasi konsumsi kafein sehari tidak lebih dari dua cangkir kopi. 72 98,6 1 1,4 3 Penderita hipertensi boleh mengonsumsi lebih dari tiga atau empat cangkir teh sehari. 62 84,9 11 15,1 4 Pasien hipertensi harus membatasi konsumsi kafein sehari tidak lebih dari dua sampai empat kaleng minuman soda berkafein. 72 98,6 1 1,4 5 Menghindari konsumsi kafein sebelum beraktivitas seperti olahraga atau pekerjaan fisik berat. 73 100 0 0 6 Mengurangi konsumsi alkohol dapat menurunkan tekanan darah. 73 100 0 0 7 Minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski harus dihindari pasien hipertensi. 73 100 0 0 8 Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sekitar satu minuman per hari dapat menurunkan tekanan darah. 0 0 73 100 9 Konsumsi alkohol sebanyak dua sampai tiga minuman atau lebih per hari dapat meningkatkan tekanan darah. 71 97,3 2 2,7 Tabel 28 di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu 70 responden 95,9 menyatakan bahwa kafein di dalam dua sampai tiga cangkir kopi 200-250 mg atau lebih dapat meningkatkan tekanan darah. Penderita hipertensi harus membatasi konsumsi kafein sehari tidak lebih dari dua cangkir kopi diketahui oleh 72 responden 98,6. Sebanyak 62 responden 84,9 menyatakan bahwa penderita hipertensi boleh mengkonsumsi lebih dari tiga atau empat cangkir teh sehari. Pasien hipertensi harus membatasi konsumsi kafein sehari tidak lebih dari dua sampai empat kaleng minuman soda berkafein diketahui oleh 72 responden 98,6. Seluruh responden 100 menyatakan bahwa pasien hipertensi harus menghindari konsumsi kafein sebelum beraktivitas seperti olahraga atau pekerjaan fisik berat, mengurangi konsumsi alkohol dapat menurunkan tekanan darah, minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski harus dihindari pasien hipertensi, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sekitar satu minuman per hari dapat menurunkan tekanan darah. Sedangkan, 71 responden 97,3 menyatakan bahwa konsumsi alkohol sebanyak dua sampai tiga minuman atau lebih per hari dapat meningkatkan tekanan darah. Tabel 29. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Rendah Kafein dan Alkohol n = 73 No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi responden Persen 1. Baik 68 93,2 2. Cukup 5 6,8 3. Kurang Tabel 29 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang rendah kafein dan alkohol sebanyak 68 responden 93,2, diikuti dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 5 responden 6,8 dan tidak terdapat responden dengan tingkat pengetahuan kurang.

2. Pembahasan