Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Metode Pengumpulan Data

tiga bagian yaitu tingkat pengetahuan baik jika jawaban yang benar 76-100, cukup jika jawaban yang benar 56-75, dan kurang jika jawaban yang benar kurang dari 56. Berdasarkan persentase di atas, tingkat pengetahuan pasien hipertensi tentang nutrisi yang dibutuhkan untuk memelihara status kesehatan dikatakan baik jika mampu menjawab soal dengan nilai 33-42, cukup dengan jumlah nilai 24-32, dan kurang dengan jumlah nilai kurang dari 24.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud Arikunto, 2006. Validitas internalisi akan dilakukan oleh salah satu ahli gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yaitu dr. Dina Keumala Sari, M.Gizi., Sp.GK. Untuk menunjukkan bahwa hasil uji validitas dikatakan valid dilihat dari Coefisient Validity Index CVI. Coefisient r berada diantara 0,00 sampai 1,00. Jika Coefisient r lebih dari 0,70 maka instrumen sudah dikatakan valid Polit Hungler, 1999. Nilai CVI yang diperoleh dari instrumen penelitian adalah 0,878 lampiran 7. Berarti lebih dari 0,70 maka instrumen dikatakan valid. Uji reliabilitas instrumen dilakukan bertujuan untuk mengetahui konsistensi instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup bidang penelitian yang sama. Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas internal yaitu pembagian instrumen penelitian hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen yang diuji cobakan kepada sepuluh responden yang memenuhi kriteria Azwar, 2003. Uji reliabilitas untuk instrumen akan menggunakan Kuder Richardson KR 20 karena jumlah butir pertanyaan genap dan cocok digunakan pada item bernilai 1 dan 0 atau dikotomi, serta dikatakan reliabel bila hasilnya bernilai 0,765 Arikunto, 2006. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh nilai KR-20 sebesar 0,8562 lampiran 8. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel karena hasilnya 0,765 Arikunto, 2006.

7. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan ijin yang telah diperoleh dikirimkan ketempat penelitian RSUP H. Adam Malik Medan. Setelah mendapat ijin, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Peneliti menentukan calon responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Apabila peneliti telah menemukan calon responden yang telah memenuhi kriteria maka calon responden diambil menjadi subyek penelitian. Selanjutnya, peneliti menjelaskan pada calon responden tersebut tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner, dan calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Kemudian responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang diberikan oleh peneliti dengan menggunakan metode wawancara. Metode wawancara ini dipilih karena situasi pada saat di lapangan tidak memungkinkan untuk responden menjawab secara tertulis karena beberapa hal, antara lain waktu mengantri di bagian poliklinik hipertensi yang singkat, banyak responden yang sudah lanjut usia dan mengalami masalah penglihatan, responden malas membaca dan mengisi kuesioner secara langsung, dan keinginan responden untuk cepat pulang. Hal-hal tersebut yang mendorong peneliti menggunakan metode wawancara. Kuesioner yang telah selesai dijawab akan diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi untuk dianalisa.

8. Analisa Data