Produk Domestik Regional Bruto PDRB Uraian Sektoral

perseroan. Pajak tidak langsung dari unit- unit produksi dibebankan pada biaya produksi atau pada pembeli hingga berakibat langsung menaikkan harga barang. Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang menaikkan harga barang jadi ouput, subsidi yang diberikan pemerintah kepada unit- unit produksi terutama unit produksi yang dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas dengan tujuan untuk menekan harga hingga bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Dengan demikian pajak tidak langsung dan subsidi mempunyai pengaruh terhadap harga barang dan jasa. Selisih antara pajak tidak langsung dengan subsidi dalam penghitungan pendapatan regional disebut pajak tidak langsung netto. Kalau produk dometik regional netto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung netto, maka hasilnya adalah Produk Domestik Regional Netto atas Dasar Biaya Faktor.

2.7 Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Regional Bruto adalah seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah ditambah dengan pendapatan produk dari luar daerah. Sedangkan pengertian Produk Domestik Regional Bruto Sektoral yaitu keseluruhan produk dari suatu hasil proses produksi dari sektor – sektor maupun subsektor lapangan usaha dari suatu wilayah ataupun daerah. Untuk menghitung ataupun mengolah Pendapatan Produk Domestik Bruto PDRB pada suatu daerah terlebih dahulu perlu dimengerti beberapa konsep dan definisi dari unsur- unsur pokok berikut. Universitas Sumatera Utara 1. Output Yang dimaksud dengan output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun. Jenis output ada tiga macam, yaitu: a. Output utama output yang menjadi tujuan utama produksi b. Output sampingan output yang bukan menjadi tujuan utama dari produksi c. Output ikutan output yang terjadi bersama-sama atau tidak dapat dihindarkan dari output utamanya 2. Biaya Antara Biaya antara adalah barang – barang yang tidak tahan lama dan jasa- jasa yang digunakan atau habis dalam proses produksi. Barang –barang yang tahan lama pada umumnya lebih dari satu tahun, tidak habis dalam proses produksi dan tidak termasuk sebagai biaya antara dan disebut sebagai barang modal. 3. Nilai Tambah Nilai tambah terbagi dua macam, yaitu a. Nilai Tambah Bruto Merupakan selisih antara output dan biaya Antara, dengan kata lain merupakan produk dari proses produksi. b. Nilai Tambah Netto Nilai tambah netto ialah nilai yang dapat apabila suatu penyusutan dikeluarkan dari nilai tambah bruto, maka akan diperoleh nilai tambah netto. Universitas Sumatera Utara

2.8 Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto

2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah Nilai Tambah Bruto NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit- unit produksi dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang nilai dengan harga tahun yang berkaitan. Nilai Tambah Bruto NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan Output dengan biaya antara masing – masing dinilai atas dasar harga berlaku. Nilai Tambah Bruto NTB menggambarkan perubahan Volume Produksi yang dihasilkan, dan tingkat harga dari masing – masing kegiatan sektor dan subsektor. Mengingat sifat barang dan jasa yang dihasilkan setiap sektor, maka penilaian output dilakukan sebagai berikut 1. Untuk sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung dari alam seperti pertanian, pertambangan, dan penggalian pertama dicari kuantum produksi dengan satuan standar yang digunakan. Setelah itu ditentukan kualitas dari jenis barang yang dihasilkan. Satuan dan kulitas yang dipergunakan tidak selalu sama antara satu kabupaten dan kota dengan kabupaten dan kota lainnya. 2. Untuk sektor sekunder yang terdiri dari sector industri pengolahan, listrik, gas,dan air minum, dan sektor bangunan, perhitunganya sama dengan sektor primer. Data yang dikeluarkan adalah kuantum produksi yang dihasilkan serta harga produsen masing- masing kegiatan, subsektor dan sektor yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk sektor-sektor yang secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor perdagangan, restoran dan hotel, pengangkutan, dan komunikasi. Bank dan lembaga keuangan lainnya, sewa rumah dan jasa perusahaan serta pemerintah dan jasa- jasa. Untuk penghitungan kuantum produksi yang sesuai dengan masing- masing komoditi jasa pada tahun yang bersangkutan.

2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan

Angka – angka pendapatan regional menggambarkan adanya kenaikan ataupun penurunan nilai pendapatan masyarakat di suatu daerah. Kenaikan penurunan nilai tersebut dapat dipengaruhi oleh dua faktor: 1. Adanya kenaikan penurunan riil yaitu kenaikan penurunan tingkat pendapatan yang tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga. Bila terjadi kenaikan riil pendapatan penduduk berarti daya beli penduduk di daerah tersebut meningkat. 2. Kenaikanpenurunan pendapatan yang disebabkan karena adanya faktor perubahan harga. Bila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya disebabkan karena adanya inflasi menurunnya nilai uang akan melemahkan daya beli masyarakat. Pendapatan regional dengan faktor inflasi yang masih ada didalamnya merupakan pendapatan regional atas dasar harga berlaku. Sedangkan pendapatan regional dengan faktor inflasi yang sudah ditiadakan merupakan pendapatan regional atas dasar harga konstan. Universitas Sumatera Utara Perhitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau sektoral, juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu kabupaten maupun kotamadya di suatu provinsi setiap bulan.

2.9 Uraian Sektoral

Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan usaha terdiri dari Sembilan sektor. 1. Sektor Pertanian Sektor pertanian mencakup segala usaha yang didapat dari alam dan merupakan barang-barang atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri atau dijual kepada pihak lain. Sektor pertanian ini terdiri dari sub-sub sektor, yaitu tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil- hasilnya, kehutanan dan perikanan. 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Adapun kegiatan sektor pertambangan dan penggalian adalh kegiatan yang mencakup penggalian, pemboran, penyarinagn, pencucian, pemilihan dan pengambilan segala macam barang tambang, mineral dan barang galian yang tersedia di alam, baik benda padat, benda cair maupun gas. Penambangan dan penggalian ini dapat dilakukan di bawah tanah maupun di atas permukaan bumi. Sifat dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah unuk menciptakan nilai guna dari barang tambang dan galian sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan, dijual dan diproses secara lanjut. Universitas Sumatera Utara 3. Sektor Industri Pengolahan Kegiatan Industri adalah kegiatan untuk mengubah bentuk baik secara mekanis maupun kimiawi dari bahan organik maupun anorganik menjadi produk baru yang lebih tinggi nilainya. Proses tersebut dapat dilakukan dengan mesin atau tangan, baik dibuat di dalam pabrik maupun rumahtangga. Termasuk juga disini perakitan bagian suku cadang barang- barang industri pabrik, seperti perkitan alat elektronik dan kendaraan bermotor. 4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Sektor ini terdiri dari tiga subsektor, yaitu: a. Subsektor listrik Subsektor ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara PLN maupun oleh perusahaan non PLN. b. Subsektor Gas Subsektor ini mencakup kegiatan yang meliputi penyedian gas yang disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan pipa, dimana gas tersebut diperoleh dari proses pembakaran batubara, gas minyak, kokas, dan minyak ter. c. Subsektor Air Bersih Subsektor ini mencakup kegiatan penampungan, penjernuhan, dan pendistribusian air bersih kepada rumah tangga, industi, instasi, maupun Universitas Sumatera Utara komersial lainnya. Subsektor ini diusahakan oleh Perusahaan Air Minum PAM, milik pemerintah daerah maupun non PAM milik swasta ataupun perorangan. 5. Sektor Bangunan Sektor ini menyangkut kegiatan pembuatan dan perbaikan bangunan kontruksi, baik yang dilakukan oleh kontraktor umum maupun kontraktor khusus. Yang termasuk sebagai kegiatan – kegiatan kontruksi adalah pembuatan, pembangunan, pemasangan, perbaikan berat maupun ringan, semua jenis kontruksi seperti bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal, jalan, jembatan laut, udara, sungai, terminal dan sejenisnya. 6. Sektor Perdagangan , Hotel, dan Restoran Sektor ini terdiri dari tiga subsektor, yaitu subsektor perdagangan, subsektor hotel, dan subsektor restoran. Pada dasarnya kegiatan ini mencakup kegiatan perdagangan, penyedian akomodasi hotel, serta penjualan makanan dan minuman seperti restoran, warung, pedagang keliling dan sejenisnya. 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umumuntuk barang dan penumpang melalui darat, laut,dan udara. Termasuk disini juga penunjang angkutan yang mencakup pembarian jasa atau penyedian fasilitas yang sifatnya menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti tempat parker, terminal, pelabuhan, bongkar muat, ekspedisi, bandara, pergudangan, dan jalan tol. Universitas Sumatera Utara 8. Sektor Bank dan Lembaga Keuangan Sektor ini meliputi kegiatan pelayanan jasa bank, asuransi koperasi, dan jasa keuangan. Jaa bank meliputi usaha jasa perbankan yang dilakukan oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia BI, bank devisa, bank tabungan, dan bank pembangunan. Usahanya meliputi simpan pinjam, mengeluarkan kertas beharga, memberi jaminan bank dan jasa perbankan. 9. Sektor Jasa-Jasa Sektor ini mencakup kegiatan pemerintah, jasa yang dikelola pemerintah maupun pihak swasta meliputi jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan, dan kebudayaan, serta perorangan dan rumah tangga. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia

Sejarah badan Badan Pusat Statistik dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan, dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi menjadi dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan Jepang. 1. Masa Pemerintahan Belanda a. Pada bulan Februari 1920, Kaantor Statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan Directur Van LAndbouw Nijerheid en Handel yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas memperoleh dan mempublikasikan data statistic. b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistic yang anggotanya merupakan wakil dari setiap Departemen. Komisi tersebut tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika di Indonesia. c. Pada tanggal 24 september 1924, nama lembaga tersebut diganti menjadi central kantor voor de statistic CKS, yang artinya kantor statistik dan selanjutnya dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula Universitas Sumatera Utara