Uji Multikolinieritas Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Seringkali data keliatan normal karena mengikuti garis diagonal. Padahal belum tentu data tersebut berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan iji kolmogorv smirnov dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Berikut hasil output SPSSnya: ` Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 21 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,28012605E 9 Most Extreme Differences Absolute ,223 Positive ,223 Negative -,104 Kolmogorov-Smirnov Z 1,023 Asymp. Sig. 2-tailed ,246 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pada tabel dapat telihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,246 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan demikian variabel residual berdistribusi normal.

4.6.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terdapat hubungan variabel independen diantara satu dengan lainnya. Dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinieritas Universitas Sumatera Utara diantara variabel independen. Hal ini dapat diperoleh melalui ketentuan sebagai berikut: 1. Standard error tidak terhingga Kenyataan : Pada hasil regresi bahwa standard error masing-masing variabel mempunyai nilai tertentu yaitu 4182,168 dan 2,859 2. Lebih banyak variabel independen yang tidak signifikan daripada yang signifikan pada t-statistik. Kenyataan: Pada hasil regresi semua variabel independen signifikan H 1 diterima. 3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model estimasi Kenyataan: Pada hasil regresi bahwa tanda pada model estimasi tidak mengalami perubahan atau sesuai dengan model estimasi. 4. R 2 yang sangat tinggi Kenyataan: Pada hasil regresi nilai R 2 tidak terlalu tinggi. Multikolinieritas juga dapat dideteksi melalui nilai-nilai Eigenvalues, Conditional Index CI, VIF dan TOL. Dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Multikolinieritas ditenggarai ada di dalam persamaan regresi bila nilai Eigenvalues mendekati nol. Jika CI berada antara nilai 10 sampai 30, maka model mengandung multikolinieritas moderat. Persamaan Regresi mempunyai multikolinieritas yang kuat antar variabel bebasnya bila CI di atas 30. 2. Multikolinieritas tidak ada jika nilai VIF 5 dan TOL 0,1. Untuk pembuktian uji di atas, kita perhatikan output yang dikeluarkan oleh Paket Program SPSS berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Collinearity Diagnostics a Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions Constant Jumlah Penduduk Biaya Promosi dimension0 1 dimension1 1 2,629 1,000 ,03 ,04 ,02 2 ,285 3,036 ,28 ,64 ,01 3 ,085 5,547 ,69 ,32 ,97 a. Dependent Variable: Tingkat Penjualan Pertama-tama perhatikan Tabel 4.7 Collinearity Diagnostics a pada kolom Dimension, yang perlu dilihat adalah kode „2‟ yang merupakan nilai Eigenvalue untuk variabel bebas Jumlah Penduduk dan k ode ‟3‟ untuk Biaya Promosi. Terlihat bahwa kedua variabel bebas tersebut mempunyai nilai Eigenvalue yang mendekati nol. Artinya, terdapat multikolinieritas antara Jumlah Penduduk dan Biaya Promosi. Akan tetapi bila dilihat nilai CI- nya, ternyata relatif kecil atau di bawah 10. Untuk itu, maka kita perhatikan nilai VIF dan TOL- nya, sebagaimana tersaji dalam tabel 4.8 Coefficients a . Tabel 4.8 Koefisien Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Jumlah Penduduk ,636 1,573 Biaya Promosi ,636 1,573 a. Dependent Variable: Tingkat Penjualan Terlihat bahwa untuk regresi berganda dengan dua variabel bebas, baik nilai TOL maupun VIF untuk Jumlah Penduduk dan Biaya Promosi adalah sama. Angka Tolerance yang didapat sebesar 0,636, angka ini lebih besar dari 0,1, begitupula dengan nilai VIF- nya sebesar 1,573, angka ini masih di bawah 5. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara berdasarkan indikator ini, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas, yaitu Jumlah Penduduk dan Biaya Promosi tidak terdapat multikolinieritas.

4.6.3 Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Anallsis Pengaruh Jumlah Penduduk,Jumlah Penghasilan Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

2 166 60

Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

5 85 89

Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Pematangsiantar

1 40 113

Analisis Struktur Organisasi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

0 36 70

Pengaruh Biaya Penjualan Pribadi Terhadap Tingkat Penjualan Polis Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Medan Jl. Setia Budi No. 96 DE Medan

5 39 81

Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Koe Medan

0 34 65

Pengendalian Intern (Internal Control) Penjualan Polis Asuransi Jiwa pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Medan

0 27 67

PENGARUH ANGGARAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA OPERASIONAL PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 MEDAN.

1 4 13

Anallsis Pengaruh Jumlah Penduduk,Jumlah Penghasilan Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 0 14

Anallsis Pengaruh Jumlah Penduduk,Jumlah Penghasilan Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 0 1