Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya persaingan dan semakin beragamnya kebutuhan konsumen terhadap barang elektronik menyebabkan produsen tidak dapat menghasilkan jenis produk tunggal baik fungsi, model, dan ukuran. Beragamnya jenis produk mengakibatkan sulitnya pengaturan waktu, mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Perusahaan elektronik di Jakarta merupakan salah satu perusahaan yang memiliki enam business unit yaitu Refrigerator, Audio, Electric Fan, Air Conditioner, Water Pump, dan Loundry System. Perusahaan ini bersifat make to order yaitu pesanan yang diperoleh dari permintaan perusahaan induknya. Penjadwalan pada perusahaan ini khususnya di Refrigerator business unit adalah penjadwalan tradisional yaitu membuat produk dengan jumlah yang besar pada satu periode tertentu yang menyebabkan pekerja, peralatan, dan mesin harus bekerja melebihi kapasitas dan berakibat pada tingginya risiko. Kemudian pada periode berikutnya, jumlah pesanan kecil maka pekerjaan menjadi sedikit sehingga pekerja, peralatan, dan mesin menjadi kurang bermanfaat underutilized. Salah satu metode penjadwalan produksi dengan metode Heinjuka yang digunakan industri adalah penelitian di PT Wavin Duta Jaya yang memproduksi pipa PVC dengan jenis dan ukuran yang beragam oleh Wahyu Enie Maryati 1 . Hasil penelitian yang diperoleh perusahaan adalah dapat memenuhi permintaan tepat waktu dan diperoleh kelebihan produksi untuk tiap model sebesar 1,64 hingga 1,71. Proses produksi pada Refrigerator business unit yang menggunakan conveyor adalah sebesar 62. Penggunaan conveyor tidak berjalan sesuai prosedur perusahaan karena 63 diantaranya terjadi penumpukan produk yang disebabkan oleh kecepatan perakitan produk lebih lama daripada kecepatan produk yang akan dirakit pada conveyor sehingga operator harus mematikan conveyor agar dapat menyelesaikan pekerjaannya. Tidak berjalannya conveyor tersebut menyebabkan kapasitas produksi perusahaan menurun sehingga tidak dapat memenuhi permintaan yang ada. Jenis produk yang dihasilkan pada Refrigerator business unit sebanyak 30 produk. Untuk memenuhi permintaan dengan 30 jobs produk maka perlu dilakukan pengalokasian terhadap job untuk menghasilkan idle capacity yang minimum yaitu dengan metode Heinjuka. Metode Heijunka dapat digunakan untuk berbagai variasi produk dan variasi volume produksi di production line 2 . Masalah yang muncul dengan adanya variasi produk dan volume produksi dalam penjadwalan yaitu trade off, sistem tidak beroperasi pada tingkat operasi yang dikehendaki, dan fluktuatif sehingga terjadi idle capacity. Solusi untuk memecahkan masalah tersebut yaitu penjadawalan dengan metode Heinjuka yang memandang idle capacity sebagai 1 Maryati, Wahyu Enie. 2001. Penjadwalan Produksi Campur Merata untuk Memenuhi Permintaan Konsumen melalui Sistem Produksi Just in Time. Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah, Malang. 2 http:fe.uajy.netfsas?p=697 muda dan menghilangkannya dengan volume dan jenis produk yang diproduksi. Heinjuka juga dapat menghilangkan trade off tetapi memenuhi kebutuhan konsumen tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat spesifikasi.

1.2. Perumusan Masalah