Mencampur-ratakan Jadwal LANDASAN TEORI

eksternal dan dapat dilakukan ketika mesin masih memproduksi komponen. Ketika dia akhirnya mematikan mesin, hal yang masih perlu dilakukan hanya menukar cetakan dan segera memulainya lagi. Secara menabjubkan, proses changeover mesin press dengan tekanan beberapa ratus ton yang sebelumnya memerlukan beberapa jam ini, dapat dilaksanankan dalam beberapa menit saja. Bayangkan seperti regu montir mobil balap yang memberikan pelayanan cepat dan menyiapkan mobil kembali ke sirkuit balap sering kali dalam waktu kurang dari satu menit.

3.5. Mencampur-ratakan Jadwal

Meratakan jadwal di sepanjang value stream mempunyai manfaat yang mendasar, termasuk memberikan Anda kemampuan untuk merencanakan setiap detail produksi dengan teliti dan menstandardisasi praktik kerja. Jika mengunjungi sebuah pabrik Toyota atau pemasoknya, akan dilihat kesulitan yang dialami untuk meratakan jadwal. Pemasok Toyota yang terbaik juga bekerja dengan asumsi bahwa permintaan Toyota untuk komponen yang akan dicampu-ratakan. Ini merupakan risiko, karena tanpa persediaan barang jadi berarti membuat mereka sendiri terancam oleh perubahan permintaan pelanggan volume dan bauran produk. Dapat dilakukan ini dan masih dapat tidur nyenyak di malam hari karena Toyota merupakan pelanggan yang sangat dapat diandalkan dan meratakan jadwal produksinya. Sebagai contoh, Trim Masters adalah pemasok AS di Georgetown, Kentucky yang membuat tempat duduk untuk Camry dan Avalon yang dibuat disana. Trim Masters membuat dan mengirimkan tempat duduk secara just in time, berdasarkan informasi yang disiarkan dari pabrik Toyota untuk memesan setiap kali hanya satu tempat duduk. Sejak pesanan diterima, Trim Masters hanya memiliki waktu tiga jam untuk membuat tempat duduk tersebut, menempatkannya dalam truk sesuai dengan urutan, dan mengirimkan ke pabrik Toyota, sehingga tempat duduk itu muncul langsung di jalur perakitan dalam urutan yang tepat sesuai yang diperlukan oleh produksi. Trim Masters memesan komponen just in time dari para pemasoknya dan hanya menyimpan sedikit persediaan, dengan tingkat perputaran persediaan inventory turn sebesar 138 kali per bulan. Avalon dan Camry memeerlukan tempat duduk yang berbeda yang memerlukan komponen yang berbeda pula, sehingga Trim Masters harus mempercayai Toyota untuk membuat bauran Avalon dan Camry yang mereka proyeksikan. Bila secara tiba-tiba terjadi lonjakan dalam produksi tempat duduk Avalon, Trim Masters akan kehabisan komponen dan harus membayar pengiriman komponen ekstra. Hal ini selalu terjadi pada pembuat mobil AS, sehingga banyak pengemudi truk dan pilot helikopter memperoleh banyak uang dari pengangkutan ekspres yang mahal itu. Hal ini terjadi dari waktu ke waktu di Toyota, tapi pada sebagian waktu perusahaan dengan hati-hati mempertahankan jadwal yang rata dan membuat sesuai rencana. Sebagian besar pemasok tidak seperti Trim Masters dan harus memuaskan pelanggan yang permintaannya berfluktuasi secara signifikan. Dalam kasus tersebut, ahli TPS akan sering merekomendasikan untuk menyimpan setidaknya jumlah kecil persediaan barang jadi. Hal ini tampak berlawanan dengan lean thinking. Secara teoritis, pemecahan yang paling amping adalah membuat berdasarkan pesanan dan hanya mengirimkan yang diingikan oleh pelanggan. Jika akan menyimpan persediaan, mengapa menyimpan persediaan yang paling mahal-barang jadi? Lebih baik membuat berdasarkan pesanan dan menyimpan persediaan hanya dalam bentuk bahan baku. Namun alasan ini tidak mempertimbangkan pentingnya heijunka. Sedikit persediaan barang jadi kadang- kadang dibutuhkan untuk melindungi jadwal produksi campur-merata dari pemasok agar tidak dikacaukan oleh lonjakan permintaan secara tiba-tiba. Hal ini tampaknya seperti pemborosan, tapi dengan melakukan sedikit pemborosan berupa persediaan barang jadi, akan dihilangkan lebih banyak pemborosan dalam seluruh proses produksi dan supply chain, jika ingin mempertahankan produksi campur-rata. Inilah alasan mengapa perusahaan yang telah berhasil menerapkan TPS sering menjadwalkan produksi dengan kombinasi membangun berdasarkan pesanan dan mempertahankan tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya.

3.6. Konsep Make to Order tetapi juga Heijunka