Konsep Make to Order tetapi juga Heijunka

thinking. Secara teoritis, pemecahan yang paling amping adalah membuat berdasarkan pesanan dan hanya mengirimkan yang diingikan oleh pelanggan. Jika akan menyimpan persediaan, mengapa menyimpan persediaan yang paling mahal-barang jadi? Lebih baik membuat berdasarkan pesanan dan menyimpan persediaan hanya dalam bentuk bahan baku. Namun alasan ini tidak mempertimbangkan pentingnya heijunka. Sedikit persediaan barang jadi kadang- kadang dibutuhkan untuk melindungi jadwal produksi campur-merata dari pemasok agar tidak dikacaukan oleh lonjakan permintaan secara tiba-tiba. Hal ini tampaknya seperti pemborosan, tapi dengan melakukan sedikit pemborosan berupa persediaan barang jadi, akan dihilangkan lebih banyak pemborosan dalam seluruh proses produksi dan supply chain, jika ingin mempertahankan produksi campur-rata. Inilah alasan mengapa perusahaan yang telah berhasil menerapkan TPS sering menjadwalkan produksi dengan kombinasi membangun berdasarkan pesanan dan mempertahankan tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya.

3.6. Konsep Make to Order tetapi juga Heijunka

Cho mengimplementasikan kemungkinan pelanggan harus menunggu beberapa waktu jika ingin memesan sebuah kendaraan yang dibuat khusus. Cho tidak mau mengorbankan manfaat kualitas dan efisiensi dari heijunka demi kepentingan ’membuat berdasarkan pesanan’. Namun pembuat mobil lain mengembangkan sistem membuat berdasarkan pesanan, yang berpotensi memberikan keunggulan kompetitif. Satu dari solusi membangun berdasarkan pesanan yang konvensional adalah dengan mengadakan banyak persediaan kendaraan jadi di area dealer agar sesuai dengan pesanan pelanggan. Jadi apakah Toyota merasa puas dengan meminta pelanggannya menunggu sementara mereka mungkin dapat memperoleh mobil tertentu yang mereka inginkan dari pesaing? Sebagai jawaban atas tantangan ini, Toyota telah mengembangkan solusi yang membuat perusahaan dapat meratakan jadwal dan sekaligus memuat berdasarkan pesanan. Mereka tidak pernah merasa puas jika harus memilih salah satu. Alan Cabito, Group Vice President dari Toyota Motor Sales, menjelaskan: Sistem Toyota bukanlah sistem membuat berdasarkan pesanan, sistem ’mengubah berdasarkan pesanan’. Dan perbedaan yang besar adalah kami memiliki mobil bergerak dalam satu jalur dimana diubah spesifikasi. Namun ditingkatkan untuk melakukan perubahan yang lebih besar. Maka dipilih sebuah mobil di dalm jalur, mobil mana saja, dan mengubahnya. Dan tentu saja ada berbagai petunjuk tentang berapa banyak perubahan yang dapat lakukan dalam satu hari, jadi selalu mempunyai komponen yang disiapkan untuk melakukan hal tersebut. Hal ini dilakukan berdasarkan jadwal yang diratakan yang diciptakan beberapa bulan sebelumnya. Lebih lanjut, Cabito menjelaskan realitas yang terjadi di produksi campur-merata: Seandainya sedang diproduksi sebuah van dan sebuah truk dan kemudian diproduksi truk lain, sehingga van tadi setiap kali dapat mengubah warna, yang akan hanya catnya, interiornya dalam hal lainnya saja. Dapat dimiliki kaca yang cocok, dan lain sebagainya. Banyak kerumitan yang terkait dengan perubahan warna-harus diubah hampir seluruh asesorisnya. Dan cara mengelola semua hal tersebut adalah berdasarkan kelonggaran seberapa banyak perubahan yang boleh dilakukan. Ada batasan dalam jumlah Sienna berwarna hijau dengan interior kulit yang dapat kami buat dalam sehari. Seperti biasanya, Toyota melakukan percobaan ’membuat berdasarkan pesanan’ dengan sebuah produk nyata-Solara, sebuah versi Camry yang sporty-di pabrik Kanada, volume produksi produk ini relatif rendah. Untuk Solara, mereka mencapai 100 ’perubahan berdasarkan pesanan’.

3.7. Production Leveling