Munzizen, 2013 Dinamika Kesenian Tanjidor Di Kabupaten Bekasi: Suatu Tinjauan Sosial Budaya Tahun 1970-1995
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Historiografi, merupakan tahapan terakhir dari metode ilmiah sejarah dalam
penulisan skripsi. Dalam historiografi ini, fakta-fakta yang telah melalui berbagai macam proses kemudian disusun menjadi satu kesatuan sejarah
yang dituangkan dalam sebuah karya tulis. Langkah-langkah penelitian yang diungkapkan oleh Ismaun 2005 dengan
Sjamsuddin 2007 mempunyai persamaan. Penelitian mengenai dinamika kesenian Tanjidor ini mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Sjamsuddin.
Metodologi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode historis dengan pendekatan multidisipliner yang menggunakan bantuan ilmu sosial lainnya
seperti disiplin ilmu sosiologi dan antropologi. Pada tahap pengusutan evidensi, penulis mengumpulkan data-data yang terkait dengan kesenian Tanjidor hal ini juga
disebutkan oleh Ismaun dalam tahapan heuristik. Begitu juga dengan tahapan kritik dan interpretasi, evaluasi semua evidensi dihimpun penulis untuk memperoleh data
yang relevan.
3.1.2 Teknik Penelitian
Teknik penelitian dalam suatu penelitian penting untuk dilakukan, karena teknik penelitian merupakan upaya mengumpulkan data dan informasi yang harus
diperoleh dalam penulisan karya ilmiah. Dalam upaya mengumpulkan bahan untuk keperluan penelitian, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara atau usaha yang
Munzizen, 2013 Dinamika Kesenian Tanjidor Di Kabupaten Bekasi: Suatu Tinjauan Sosial Budaya Tahun 1970-1995
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan yakni wawancara, studi kepustakaan literatur, dan studi dokumentasi yang akan dijelaskan pada uraian
berikut: 1.
Wawancara adalah suatu alat pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi berkenaan dengan pendapat, aspirasi harapan, persepsi,
keinginan dan lain-lain dari individu atau responden oleh peneliti. Pada tahapan ini penulis mewawancarai beberapa narasumber yang berkaitan dengan kesenian
Tanjidor. Wawancara atau interview dalam suatu penelitian bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat
serta pendirian-pendirian mereka, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi Koentjaraningrat, 1997: 129.
Sebelum seorang peneliti memulai wawancara, ada beberapa masalah yang harus dipecahkan oleh peneliti sebelum melakukan wawancara diantaranya,
seleksi individu untuk diwawancara, pendekatan orang yang telah diseleksi untuk diwawancara, dan pengembangan suasana lancar dalam wawancara serta
usaha untuk menimbulkan pengertian dan bantuan sepenuhnya dari orang yang diwawancara.
2. Studi literatur, merupakan cara mempelajari sumber-sumber yang terkumpul
dalam bentuk tulisan atau sumber tertulis lainnya yang berhubungan dan mendukung permasalahan dari kajian ini. Setelah literatur terkumpul, serta fakta
Munzizen, 2013 Dinamika Kesenian Tanjidor Di Kabupaten Bekasi: Suatu Tinjauan Sosial Budaya Tahun 1970-1995
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang telah ditemukan dianggap memadai untuk penulisan ini, maka akan lebih mempermudah dalam proses penulisannya. Studi literatur juga merupakan
teknik yang digunakan penulis dengan membaca berbagai sumber yang berhubungan, dengan mengkaji sumber seperti dari buku yang membantu
penulis dalam menentukan landasan teori dan keterangan tentang permasalahan yang akan dikaji. Khususnya studi literatur tentang sosial budaya dan
pendidikan karena penelitian ini dikaji dari sudut pandang sosial budaya dan pendidikan.
3. Studi dokumentasi, yaitu teknik penelitian dengan cara melakukan kajian
terhadap data informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan atau lain-lain. Studi dokumentasi ini mempunyai kelebihan, yaitu
apabila terdapat kekeliruan, sumber datanya masih tetap dan belum berubah. Hal tersebut menjadikan penulis lebih yakin dalam melakukan penelitian karena
didukung dengan adanya bukti fisik dari studi dokumentasi tersebut.
3.2. Lokasi, Subjek dan Persiapan Penelitian