Statistik Deskriptif Pengujian Hipotesis

commit to user 40 40 b. Profitability Profitabiltas merupakan indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan. Hubungan antara profitabilitas dengan pengungkapan merupakan refleksi respon sosial agar perusahaan dapat beroperasi Suhardjanto dan Miranti, 2009. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Haniffa dan Cooke 2005 dan Suhardjanto dan Miranti 2009, return on equity ROE digunakan sebagai proksi untuk mengukur profitabilitas, yang dihitung dengan membandingkan antara pendapatan setelah pajak dengan total ekuitas.

E. METODE ANALISIS DATA

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS release 16.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif terdiri dari penghitungan mean, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data Ghozali, 2006.

2. Pengujian Hipotesis

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dan commit to user 41 41 independen Ghozali, 2006. Persamaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah: RDS = α + β 1 BSIZE+ β 2 PRODKI + β 3 LBPKU + β 4 LBEKU + β 5 LEV + β 6 PROF + e Keterangan Persamaan Regresi Berganda Simbol Keterangan RDS Risk Disclosure Score BSIZE Ukuran Dewan Komisaris PRODKI Proporsi Komisaris Independen LBPDK Latar Belakang Pendidikan Dewan Komisaris LBEKU Latar Belakang Etnis Komisaris Utama LEV Leverage PROF Profitabilitas β Koefisien Regresi α Konstanta e Error Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, goodness of fit suatu model dapat diukur dari nilai koefisien determinasi R 2 , nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik dikatakan signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah di mana Ho ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima Ghozali, 2006. Pengukuran goodness of fit suatu model sebagai berikut: a. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh variabel independen mampu menerangkan variabel dependen. Untuk jumlah variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan koefisien determinasi yang commit to user 42 42 telah disesuaikan yaitu adjusted R 2 Ghozali, 2006. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 nol sampai dengan 1 satu. Semakin mendekati nol, semakin kecil pengaruh semua variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Jika koefisien determinasi mendekati satu, maka sebaliknya Ghozali, 2006. b. Nilai F Merupakan pengujian bersama-sama variabel independen yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Melalui nilai F kita mengetahui apakah ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, latar belakang pendidikan dewan komisaris, dan latar belakang etnis komisaris utama berpengaruh secara simultan terhadap risk disclosure. c. Nilai t Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Dalam penelitian ini, nilai t menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika ρ value 0,05 maka H 1 diterima, sedangkan jika ρ value 0,05 maka H 1 ditolak. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda, sebelumnya dilakukan clean up data dengan pemenuhan asumsi klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan commit to user 43 43 penaksiran koefisien regresinya efisien Gujarati, 2003. Pengujian asumsi klasik terdiri dari beberapa macam pengujian, meliputi: a. Uji Normalitas Untuk menguji data yang berdistribusi normal digunakan alat uji normalitas, yaitu One Sample Kolmogorov-Smirnov Ghozali, 2006. Hasil pengujian data dilakukan dengan menguji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian apabila ρ value 0,05 maka data berdistribusi secara normal, sedangakan apabila ρ value 0,05 data tidak berdistribusi normal. Hal ini didukung juga dengan tampilan grafik histogram dan normal probability plot. b. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan suatu kondisi di mana satu atau lebih variabel independen terdapat korelasi dengan variabel lainnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah masalah yang sering muncul dalam analisis regresi terjadi, yaitu di mana terdapat korelasi yang tinggi antar dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006. Menurut Ghozali 2006, salah satu cara untuk mendeteksi multikolinieritas pada suatu model regresi dengan melihat nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, yaitu: 1 Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut. 2 Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinieritas pada penelitian tersebut. commit to user 44 44 c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 Ghozali, 2006. Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi, bisa digunakan cara pengujian statistik Durbin Watson DW. Bila angka Durbin Watson diantara -2 sampai +2 maka telah terjadi autokorelasi. Tabel 3.1 Nilai Durbin-Watson Nilai DW Kesimpulan Kurang dari 1,10 1,10 sampai 1,54 1,55 sampai 2,46 2,47 sampai 2,90 Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006. Untuk menentukan heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot, titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. commit to user 45 45

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini menjelaskan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan selama penelitian. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

A. Deskriptif Data

Analisis deskriptif data terdiri dari seleksi sampel dan statistik deskriptif.

1. Seleksi Sampel

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa annual report tahun 2007 hingga 2009. Data ini diperoleh dari situs www.idx.co.id dan dari situs masing – masing perusahaan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian Tahun Populasi Sampel 2007 28 24 2008 28 25 2009 28 24 Total 84 73 Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang memenuhi beberapa kriteria tertentu yang sudah dijelaskan di Bab III. Berdasarkan teknik