Variabel Independen Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

commit to user 35 35 Rankin, 1997. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari situs www.idx.co.id , www.google.com , dan dari situs masing – masing perusahaan sampel.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berikut ini dijelaskan mengenai definisi variabel penelitian dan pengukurannya:

1. Variabel Independen

Variabel independen direpresentasikan dengan ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, latar belakang pendidikan dewan komisaris, dan latar belakang etnis komisaris utama . a. Ukuran dewan komisaris Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris yang dinilai paling efektif dalam melakukan fungsinya pada sebuah perusahaan. Namun, sampai saat ini terdapat perdebatan mengenai jumlah tersebut. Jumlah anggota dewan komisaris mempengaruhi aktivitas pengendalian dan pengawasan Andres et al, 2005. Menurut Collier dan Gregory 1999, semakin besar jumlah dewan anggota dewan komisaris, semakin mudah untuk mengendalikan chief executive officer CEO dan semakin efektif dalam memonitor aktivitas manajemen. Indikator yang digunakan sesuai dengan penelitian Dalton et al 1999, Nasution dan Setiawan 2007, dan Abeysekera 2008 yaitu jumlah keseluruhan anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. commit to user 36 36 b. Proporsi komisaris independen Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan Komite Nasional Kebiijakan Governance, 2006. Keberadaan komisaris independen telah diatur Bursa Efek Indonesia melalui peraturan BEI tanggal 1 Juli 2000. Dalam peraturan ini, persyaratan jumlah minimal komisaris independen adalah 30 dari seluruh anggota dewan komisaris. Indikator yang digunakan Eng dan Mak 2005 adalah persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan. c. Latar belakang pendidikan dewan komisaris LBPDK Menurut Suhardjanto dan Afni 2009, latar belakang pendidikan komisaris utama mempengaruhi keputusan dan masukan yang diberikan kepada dewan direksi. Dewan komisaris lebih efektif apabila dewan komisaris memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan jenis operasi perusahaan. commit to user 37 37 Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase anggota dewan komisaris yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomibisnis dibanding jumlah seluruh anggota dewan komisaris. d. Latar belakang etnis komisaris utama Karakteristik komisaris utama dari etnis tertentu seperti etnis Tionghoa, menjadi faktor penentu dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Etnis Tionghoa dikenal sebagai pribadi yang ulet, gigih, dan hemat yang dapat menjadikan mereka berhasil dalam dunia bisnis. Sebagai kalangan minoritas, mereka memiliki etos kerja yang tinggi dan semangat dalam menjalankan bisnisnya Suhardjanto dan Anggitarani, 2010. Selain etnis Tionghoa, etnis lain seperti etnis yang berasal dari barat juga memiliki etos kerja yang tinggi. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah apabila komisaris utama berasal dari kaum pribumi dikode 1, jika komisaris utama berasal dari etnis Tionghoa maka dikode 2, dan jika berasal dari negara lainnya maka dikode 3 Suhardjanto dan Anggitarani, 2010.

2. Variabel Dependen