Aplikasi penjdwalan perkuliahan praktikum barbasis Web: studi kasus: pusat Laboraturium terpadau Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak ditemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi, teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya (Maharsi, 2000). Saat ini hampir semua institusi telah memanfaatkan pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan manajemen dan kinerja institusi, yaitu dengan mengembangkan sistem informasi dari institusi tersebut.

Teknologi informasi yang sangat luas penggunaannya adalah jaringan internet. Internet saat ini telah menjadi salah satu bagian dari budaya manusia, sebab internet merupakan sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia (Syafrizal, 2005).

Universitas adalah institusi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik juga dapat menyelenggarakan pendidikan professional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. Universitas merupakan salah satu jenis dari berbagai bidang pendidikan yang ada. Berbagai macam siklus informasi baik seputar kampus, Mahasiswa, Dosen maupun lingkungan sekitar bergulir setiap harinya. Sistem informasi menjadi hal


(2)

yang sangat penting demi menunjang kelancaran proses belajar mengajar khususnya bagi suatu Universitas (Tamsir, 2005).

Pemanfaatan sistem informasi di Universitas antara lain adalah sebagai alat bantu untuk proses administrasi dan pendidikan (Raharjo, 2004). Sistem ini tidak hanya berfungsi mengelola administrasi Dosen dan Mahasiswa saja, namun lebih jauh untuk membantu berbagai proses dan aktivitas belajar mengajar dari mulai mengatur (penjadwalan) kelas, pencatatan nilai, absensi, materi kurikulim, kegiatan ekstra kurikuler, sampai dengan pencatatan dan rekam jejak alumni (Indrajit, 2009).

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu Universitas negeri yang telah menerapkan sistem informasi berbasiskan komputer dalam beberapa bidangnya terutama pada pelaksanaannya di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika (Prodi SI dan TI). Sistem Informasi diharapkan dapat terus digunakan menyeluruh di berbagai aktivitas dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan belajar mengajar yang merupakan aktivitas utama di institusi tersebut salah satunya adalah dalam hal aktivitas pembuatan jadwal kuliah.

Saat ini dalam proses pembuatan jadwal masih membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan masih menggunakan sistem lama yaitu sistem manual sehingga hasil informasi jadwal yang diterima mahasiswa terkadang terlambat itu yang menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar agak terlambat. Sistem manual tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena proses delam melakukan pencocokan ruang atau local yang terbatas, waktu maupun mahasiswa


(3)

yang tiap tahun terus bertambah membuat rumit dalam proses pembuatan jadwal yang akhirnya dapat memperlambat proses kegiatan belajar mengajar. Seiring waktu berjalan dibutuhkan sistem baru untuk dapat melihat jadwal kuliah dan sistem yang bisa menentukan pembagian jadwal dan ruang kuliah yang lebih efektif dan efisien, mengingat semakin banyaknya mahasiswa dari tahun ke tahun.

Sistem baru tersebut diharapkan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar khususnya pada ruang laboratorium. Dibuatkannya sistem tersebut untuk mempermudah bagian akademik laboratorium dalam mengatur jadwal dan mengefisienkan waktu pembuatan jadwal sehingga mahasiswa dapat dengan cepat mengetahui jadwal-jadwal pengunaan ruang kelas laboratorium yang sedang di isi ataupun tidak di pergunakan karena laboratuorium tersebut merupakan fasilitas yang digunakan untuk para Mahasiswa maupun Dosen atau pihak-pihak yang berhubungan dengan Pusat Laboratorium Terpadu. Hal-hal semacam inilah yang saat ini perlu ditindak lanjuti.

Berdasarkan pembahasan yang tersebut diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membuat sebuah penulisan yang berjudul “Aplikasi Penjadwalan Perkuliahan Praktikum Berbasis Web (Studi Kasus: Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)“. Alasan penulis membuat sistem ini agar tertata dengan baik sistem pengelolaan informasi penjadwalan penggunaan Laboratorium. Dan untuk itu penulis berharap dengan adanya sistem ini dapat mempermudah pembuatan jadwal dan mengefisienkan waktu dengan seefektif mungkin.


(4)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan skripsi ini adalah :

1. Bagaimana merancang informasi penjadwalan praktikum dari sistem manual menjadi aplikasi penjadwalan perkuliahan praktikum yang dapat membantu manajemen laboratorium dalam menentukan jadwal dan ruang laboratorium?

2. Bagaimana Mahasiswa dapat mengetahui jadwal dan ruang laboratorium pada Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?

1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini penulis memberi batasan masalah yaitu:

1. Sistem ini hanya membahas tentang penjadwalan mata kuliah praktikum. 2. Ruang yang digunakan adalah ruang yang terdapat pada Pusat

Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak PHP for XAMP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai basis datanya.


(5)

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan penulisan dari penelitian ini yaitu :

1. Menganalisis kegiatan pembuatan jadwal penggunaan ruang laboratorium pada Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negari Syarif Hidayatullah Jakata.

2. Mengembangkan suatu sistem yang dapat mengorganisir Pusat Laboratorium Terpadu dalam pembuatan jadwal penggunaan laboratorium.

3. Meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan informasi jadwal yang akan diumumkan.

1.4.2 Manfaat

Bagi Penulis :

1. Bertambahnya wawasan penulis tentang ilmu programing, database dan teknologi informasi.

2. Menerapkan ilmu yang telah didapat diperkuliahan dengan membuat aplikasi penjadwalan berbasis komputer.

Bagi Universitas :

1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tenaga dan waktu dibandingkan jika menggunakan prosedur dari sistem yang sedang berjalan.

2. Mempermudah memberikan dan penerimaan informasi dengan sistem yang dibuat.


(6)

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data-data informasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3. Studi Pustaka

Penelitian kepustakaan ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data, membaca, mencatat, mempelajari buku-buku literatur serta sumber data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Lapangan

a) Observasi / Pengamatan

Dengan mengamati kegiatan yang berkenaan dengan penjadwalan penggunaan ruang Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b) Interview / Wawancara

Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara (interview) langsung dengan pihak Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Studi Literatur Sejenis

Merupakan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah topik tentang penelitian yang akan dilaksanakan dengan memahami suatu perbedaan-perbedaan dengan penelitian yang lain.


(7)

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Pengembangan Sistem Berorientasi Objek/Object Oriented Analysis and Design (OOAD). Dengan notasi-notasi UML (Unifed Modelling Language), yaitu dengan activity diagram, use case diagram, sequence diagram, class diagram. Adapun tahapan dari metode pengembangan sistem ini adalah (Nugroho, 2005) :

1. Analisis Sistem 2. Perancangan Sistem 3. Implementasi Sistem

Pada gambar 1.1 siklus hidup pengembangan sistem berorientasi objek mengandung 3 proses makro: analisis berorientsi objek, perancangan berorientasi objek, dan implementasi berorientasi objek.

Gambar 1.1 Langkah –langkah Dari Siklus Pengembangan Sistem Berorientasi Objek (Nugroho, 2005).


(8)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bagian ini akan dikemukakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan secara singkat teori-teori apa saja yang digunakan dalam membantu penulisan ini, diantaranya seperti: pengertian aplikasi, peralatan analisis, perancangan sistem, perancangan struktur tampilan, perancangan input output dan alat implementasi yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan penulis dalam menentukan penulisan yaitu metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem dengan metodeloginya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan sistem yang akan diterapkan serta hasil dari penerapan sistem tersebut.


(9)

BAB V PENUTUP

Pada bagian ini akan diambil kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi.


(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Aplikasi

2.1.1 Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media (Jhonsen, 2004).

2.2 Penjadwalan

2.2.1 Konsep Penjadwalan

Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai pengalokasian sumber daya dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan serangkaian tugas. Penjadwalan adalah proses pengorganisasian, pemilihan, dan penentuan waktu penggunaan sumber-sumber untuk mengerjakan semua aktivitas yang diperlikan yang memenuhi kendala aktivitas dan sumberdaya (Wahyuni, 2002).


(11)

Aktivitas Penjadwalan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi lima tingkatan, yaitu:

a. Long-range planning (waktu 2 sampai 5 tahun) b. Middle-range planning (horison waktu 1-2 tahun) c. Short- range planning (horison waktu 3- 6 bulan) d. Penjadwalan (waktu 2- 6 Minggu)

e. Penjadwalan Reaktif/ kontrol (waktu 1-3 hari) 2.2.2 Performasi Penjadwalan

Terdapat tiga tujuan pembuatan keputusan yang umum dalam penjadwalan dan ketiganya menunjukkan ukuran dasar performasi jadwal, yaitu:

a. Pemanfaatan sumber daya yang efisien: minimum maksimun saat selesai, (makespan).

b. Respon yang cepat terhadap permintaan konsumen: minimum rata-rata saat selesai (Completion Time), minimum rata-rata waktu tinggal (flow time), atau minimum rata-rata waktu tunggu (waiting time)

c. Sesuai dengan batas waktu yang ditentukan: minimum rata-rata keterlambatan (tardiness), minimum maksimum keterlambatan, dan minimum jumlah job yang terlambat, (the number of tardy jobs)


(12)

Definisi ukuran-ukuran performasi tersebut adalah:

a. Saat selesai (Completion time): menunjukkan saat selesai pemrosesan

b. Waktu tinggal (flow time): menunjukkan lamanya job berada dalam sistem

c. Lateness: menunjukkan perbedaan antara saat selesai dengan due date (mengatur kesesuaian antara jadwal dengan due date yang diberikan)

d. Tardiness atau positive lateness: menunjukkan keterlambatan yang terjadi

e. Earliness atau negative lateness: menunjukkan kondisi job selesai lebih awal dari due date.

2.3 Metode Penelitian

2.3.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data/penemuan fakta adalah sebuah teknik yang di kembangkan pada semua siklus pengembangan, tapi sangat penting dalam fase persyaratan/kebutuhan (Whitten, 2004).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode pengumpulam data adalah cara/teknik sistematis untuk mengumpulkan data sebagai fase persyaratan/kebutuhan yang sangat penting dalam siklus pengembangan sistem.


(13)

1. Studi pustaka

Cara penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku pustaka, dan website tertentu yang dijadikan pendukung dalam penelitian yang dilakukan (Jogiyanto, 2005).

2. Studi lapangan

a. Observasi/Pengamatan

Observasi adalah tenik penemuan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktifitas untuk mempelajari sistem. (Whitten , 2004).

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik penelusuran fakta dimana analis sistem mengumpulkan informasi dari individu-individu melalui interaksi face-to face. tujuan dari wawancara adalah menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta, antusiasme, mengidentifikasi persyaratan, menyatukan ide dan persyaratan (Whitten, 2004). 2.3.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem informasi adalah menyusun suatu sistem yang benar-benar baru atau yang sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2005). Pada penulisan ini peneliti mengunakan metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and Design/OOAD).


(14)

Pengembangan berorientasi objek merupakan cara berpikir baru tentang perangkat lunak berdasarkan abstraksi yang terdapat dalam dunia nyata (Sutopo, 2002).

Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama, (Sutopo, 2002) yaitu:

1. Pembungkusan (Encapsulation)

Encapsulation (pengkapsulan) merupakan dasar untuk pembatasan lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas dalam bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.

2. Pewarisan Sifat (Inheritance)

Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data atau atribut dan metoda dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut operasi yang dimiliki bersama diantara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.

3. Polymorphism

Polymorphism (polymorphisme) yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda. Polymorphisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Operasi move


(15)

mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas windows atau kendaraan bermotor.

Dalam hal ini, penulis menggunakan salah satu alat bantu yang sangat handal didunia perkembangan sistem yang berorientasi objek yakni UML. Hal ini disebabkan karen UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Adapun aktivitas-aktivitas yang mencakup Pengembangan sistem berorientasi objek di bawah ini :

1. Analisa berorientasi objek 2. Perancangan berorientasi objek 3. Implementasi berorientasi objek

Adapun keuntungan dan keterbatasan objek oriented yaitu (Munawar, 2005) :

A. Keuntungan Object Oriented

1. Jelasnya informasi dalam konteks sistem.

2. Sangat dekatnya hubungan antara OO Analisis, OO Design, OO userInterface dan OO Programming .

B. Keterbatasan Object Oriented

Ada dua aplikasi yang tidak cocok dikembangkan dengan metode Object Oriented yaitu (Munawar, 2005) :


(16)

1. Aplikasi yang sangat berorientasi pada database

2. Aplikasi yang banyak membutuhkan banyak algoritma untuk mendokumentasikan

2.4 Unified Modelling Laguage (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah adalah bahasa grafis Untuk mendokumentasikan, mensfesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak (Hariyanto, 2004).

(UML) Unified Modelling Laguage menyediakan sejumlah diagram untuk mengekspresikan pemodelan berorientasi objek yang dilakukan.adapun diagram UML kelompokan menjadi 2 group diagram, yaitu (Hariyanto, 2004):

A. Diagram Struktur

Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek statik dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari :

1. Digram kelas (class diagram ) 2. Diagram objek (sequence diagram)

3. Diagram komponen (collaboration diagram) 4. Diagram deployment (deployment diagram) B. Diagram Perilaku

Diagram ini menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram perilaku di UML terdiri dari:


(17)

1. Digram use case (Use case diagram ) 2. Digram sekuen (Sequance diagram)

3. Digram kolaborasi (Collaboration diagram ) 4. Diagram state chart (State chart diagram) 5. Diagram aktivitas (Activity diagram)

Meskipun UML banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan dapat menjawab persoalan yang ada. Oleh karena itu jangan ragu untuk menggunakan diagram lain selain UML apabila diagram UML tidak cocok untuk tujuan tersebut.

2.4.1 Use case Diagram

Use case adalah interaksi antara aktor ekstrenal dan sistem hasil yang dapat diamati oleh aktor, berorientasi pada tujuan dideskripsikan di diagram use-case dan teks (Hariyanto, 2004).

Diagram Use Case (Use Case Diagram) merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram Use case menunjukan sekumplulan Use case, aktor dan hubunganya. Diagram Use case adalah penting untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem, subsistem, dan kelas (Hariyanto, 2004).

Adapun elemen-elemen yang dimiliki Use Case Diagram yakni (Hariyanto, 2004) :


(18)

1. Aktor

Aktor adalah pemakai sistem, dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lain. Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang berinteraksi dengan sistem, yaitu siapa atau apa yang menggunakan sistem. Dalam use case diagram terdapat satu actor pemulai atau initiator actor yang membangkitkan rangsangan awal terhadap sistem, dan mungkin sejumlah actor lain yang berpartisipasi atau participating actor.

2. Use case

Use case adalah cara spesifik pengguna sistem oleh aktor. Adapun ciri-ciri

dari Use case adalah:

a. Pola perilaku yang harus dipenuhi oleh sistem

b. Sekuen transaksi terhubung yang dilakukan aktor dan sistem c. Memberikan sesuatu yang berharga bagi aktor

Use case menspesifikasikan perilaku sistem atau bagian sistem dan

merupakan deskripasi sekumpulan sekuen aksi termasuk varian-varian yang dilakukan sistem untuk memproduksi hasil atau nilai ke aktor. Kita dapat

menggunakan us-ecase untuk menangkap perilaku sistem yang ingin

dikembangkan tanpa perlu menspesifikasikan cara implementasi perilaku itu

3. Hubungan ketergantungan, generalisasi, dan asosiasi

Keterhubungan antar use-case dengan Use case lain berupa generalisasi


(19)

a. Include, perilaku Use case merupakan bagian dari Use case yang lain.

b. Extend, perilaku Use case memperluas perilaku Use case yag lain. 2.4.2 Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja (Fowler, 2005).

Activity Diagram menunjukan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukan operasi sebuah objek dan proses bisnis.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas

dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

2.4.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk memodelkan skenario penggunaan. skenario penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi sistem. Cakupan skenario dapat beragam, dari mulai


(20)

semua kejadian di sistem atau hanya kejadian pada objek-objek tertentu. Skenario menjadi rekaman historis eksekusi sistem atau gagasan eksperimen eksekusi sistem yang di usulkan (Hariyanto, 2004).

Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama Message, diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. 2.4.4 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi) (Dharwiyanti, 2003).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut 3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya


(21)

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Terdapat beberapa hubungan antara satu class dengan class lainnya, yaitu :

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian.

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian. 2.4.5 Langkah-Langkah Penggunaan UML

Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML (Munawar, 2005).

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem.


(22)

Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. 6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah

sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.


(23)

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :

a. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Piranti lunak siap dirilis.

2.5 Basisdata

Basisdata (database) adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi (Hariyanto, 2004).

Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata. Pengelolaan basisdata yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.


(24)

Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut DBMS (database management system). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basisdata (Hariyanto, 2004).

Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memilki empat keunggulan, yaitu :

1. Kepraktisan : sistem yang berbasis kertas akan mengggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.

2. Kecepatan : mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia

3. Mengurangi kejemuan : orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misal harus mengganti suatu informasi )

4. Kekinian : informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan

Akurat setiap saat.

Di dalam database, semua data diintegrasikan dengan menghindari duplikasi data. web database (basisdata berbasis web) pada dasarnya sama dengan sistem database lainya, yaitu suatu sistem pengolahan dan penyimpanan data yang dapat diakses oleh bahasa pemrograman tertentu. Namun web database tidak seperti sistem database konfensional yang hanya diperlukan platform


(25)

tertentu saja, web database lebih bersifat umum karena dapat diakses oleh aplikasi web yang sebagian besar dapat berjalan diberbagai platform. Web database dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi web yang dikembangkan dengan tag HTML, atau sejenisnya. Pemrograman yang bersifat server-side seperti: HTML, ASP, ISP, dll, aplikasi web server seperti : APACHE, IIS, PWS, dll.

2.6 Internet Dan Website

2.6.1 Pengertian Internet dan Website

Internet merupakan sebuah kumpulan global (mendunia) ribuan jaringan komputer dan jutaan komputer pribadi yang dikelola secara bebas. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmisision Control Protocol atau Inernet Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio. Jadi jarak jangkauanya tidak terbatas (Oetomo, 2007).

Sedangkan website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link (Purwanto, 2009).

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang


(26)

ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsur yang harus ada agar Situs dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Adapun Unsur-unsur yang harus ada dalam situs antara lain :

a. Domain name

Domain name biasa disebut nama domain adalah alat permanen situs didunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs atau dengan Kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan situs kita pada dunia internet Istilah yang umum digunakan adalah URL. Contoh sebuah URL adalah http://www.yahoo.com--dapat juga tanpa www-.

b. Hosting

Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat harddisk tempat penyimpanan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di situs. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam situs.

c. Scripts/Bahasa Program

Scripts/bahasa program Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs yang pada saat diakses. Jenis scripts sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah situs.


(27)

Semakin banyak ragam scripts yang digunakan maka akan terlihat situs semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Bagusnya situs dapat terlihat dengan tanggapan pengunjung serta frekuensi kunjungan. Beragam scripts saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas situs. Jenis jenis scripts yang banyak dipakai para designer antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java applets dan sebgainya. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan ASP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya situs.

d. Desain web

Setelah melakukan penyewaan domain dan hosting serta penguasaan scripts, unsur situs yang paling penting dan utama adalah design. Design web sangat menentukan kualitas dan keindahan situs. Design sangat berpengaruh Kepada penilain pengunjung akan bagus tidaknya sebuah bagus website.

e. Publikasi

Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh Masyarakat atau pengunjung. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi. cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi


(28)

langsung di internet melalui search engine (mesin pencari seperti yahoo, google, search Indonesia).

2.6.2 Client Server

Saat ini arsitektur client-server yang banyak digunakan dalam industri disebut two-tier architecture. Pada arsitektur ini, server mengirim data dan client mengakses data. Server memainkan peranan yang dominan pada arsitektur ini. Keuntungan system ini adalah kesederhanaan dan kompatibilitas dengan sistem yang legal.

Arsitektur client-server yang dikembangkan kemudian adalah three-tierarchitecture. Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan client. Server memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis (prosedur atau constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host. Client berisi antar muka GUI dan beberapa aplikasi tambahan mengenai aturan bisnis. Kemudian server bertindak sebagai conduit of passing memproses data dari host ke client dimana kemudian diproses atau difilter dan dipresentasikan ke pemakai dalam format GUI.

Antar muka pemakai, aturan dan pengaksesan data bertindak sebagai three tiers. Cient biasanya dihubungkan ke server melalui LAN dan server dihubungkan ke host melalui WAN. Client melakukan remote yang dihubungkan ke server melalui WAN juga. Sistem ini sangat cocok untuk perusahaan besar dimana basis data terpusat dapat disimpan dalam host dan biaya pembangunan LAN dan WAN dapat diatur dan dioptimasi


(29)

menggunakan teknologi yang baru untuk setiap bagian yang berbeda dalam organisasi.

2.7 PHP (Hypertext Preproccesor)

PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licenses (GPL) (Suprianto, 2008).

Pemrograman PHP sangat cocok dikembangkan dalam lingkungan web, karena PHP dilekatkan pada script HTML atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis. Maksudnya PHP mampu menghasilkan website yang secara terus menerus hasilnya bisa berubah-rubah sesuai permintaan client browser-nya (bisa menggunakan browser opera, internet expoler, Mozilla, dan lain-lain). Pada umumnya pembuatan web dinamis berhubungan erat dengan database sebagai sumber data yang akan ditampilkan.

PHP tergolong sebagai bahasa pemrograman yang berbasis server (Server Side Scripting). Ini berarti bahwa semua script PHP diletakan di server dan terjemah oleh web server terlebih dahulu, kemudian hasil terjemahan itu dikirm ke web browser client. Tentu hal tersebut berbeda dengan JavaScript. Kode program JavaScript harus di download terlebih dahulu di komputer client, selanjutnya diterjemahan oleh browser internet. Oleh karena itu, kode program javaScript selalu tampak dihalaman web bersangkutan, Jika dilakukan penyimpanan terhadap file web.


(30)

Tujuan utama penggunaan PHP adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dinamis sehinggga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilesensikan secara gratis serta dapat di-download secara situs resminya.

PHP ditulis menggunakan bahasa C

Adapun kelebihan php dari bahasa pemrograman lainya yakni (Suprianto, 2008) :

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan configurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis–milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.


(31)

2.8 MySQL

Untuk mengelola dan mengorganisasikan database yang dibangun dalam sebuah sistem informasi, dibutuhkan suatu sistem pengelola database (Relational Database Management System-RDBMS). RDBMS adalah sebuah sistem manajemen database yang memiliki kemampuan untuk mengakses data dan mengkombinasikan ulang item-item data dari file-file yang berbeda. Salah satu RDBMS yang umum digunakan adalah MySQL. Program ini sangat cocok berpasangan dngan PHP dengan beberapa pertimbangan. MySQL menggunakan suatu format standar bahasa data yang terkenal.

MySQL adalah relational database management sytem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (general public license). Di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closet source atau komersial (Prasetyo, 2004).

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui Dari cara kerja optimizer-nya dalam melakuakan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainya dalam query data. Hal ini terbukti query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan interbase. Kemampuan yang cukup menakjubkan untuk sebuah software gratisan.


(32)

Ketika merancang suatu database, kita perlu mempertimbangkan dua hal, yaitu :

1. Informasi apa yang akan disimpan sehingga kita dapat menentukan entitas yang harus disimpan informasinya.

2. Pertanyaan yang akan diajukan terhadap database sering disebut queries.

2.9 Searching

2.9.1 Teknik Searching

Dalam pencarian data juga terdapat beberapa jenis algoritma, tujuan dari adanya banyak algoritma yang di temukan adalah karena memiliki keuntungan-keuntungan tersendiri, seperti lebih cepatnya bila mengolah data yang jumlahnya lebih dari juta data, ada yang lebih efisien dengan jumlah kurang dari jutaan. serta ada pula yang tidak perlu untuk mengurutkan data terlebih dahulu, tetapi memakan waktu lebih lama. Sehingga itu diperlukan teknik SEARCHING sehingga memudahkan pekerjaan kita.

Searching adalah salah satu pekerjaan yang paling mendasar dalam bidang perkomputeran. Searching digunakan dalam setiap tindakan yang perlu untuk mengetahui bilamana sebuah elemen tercantum dalam daftar atau lebih umum lagi, pencarian ulang dari file informasi yang berhubungan dengan unsur tersebut .Macam – macam teknik searching adalah :


(33)

Line Search. Teknik searching ini dibuat dengan cara melakukan pengecek'an 1 persatu, yaitu antara data yang di cari dengan kumpulan data yang di miliki, Keuntungan metode ini adalah kita tidak perlu mengurutkan data yang ada, bila mencari data pada kumpulan data yang tidak urut hanya terdapat metode ini yang dapat di lakukan. listing program (open in Inrternet eplorer only)

Binnary Search. Teknik ini hanya dapat digunakan hanya pada kumpulan data yang sudah di urutkan, karena teknik ini melakukan pencarian dengan mencari data pada index yang tengah, apakah lebih besar/lebih kecil/sama dengan. bila hasil sama dengan maka nilai yang di cari telah di temukan. bila lebih kecil/lebih besar maka akan di buang setengah data dari yang salah, dan mencari dari indeks yang tengah dari sisanya. demikian samapi data ditemukan atau tidak di temukan. listing program (open in Inrternet eplorer only)

Fibonachi Search. Teknik ini hanya dapat digunakan hanya pada kumpulan data yang sudah di urutkan, karena teknik ini melakukan pencarian dengan mencari data melalui pola bilangan fibonachi. Bila pada binnary search pembandingnya adalah nilai pada index tengahnya jumlah data, pada fibonachi search berbeda yaitu: bilangan fibonachi, yang bilangan fibonachinya terdekat dengan jumlah data tetapi tidak lebih besar dari jumlah data yang akan di proses. Bilangan fibonachi itu di jumlahkan dengan batas paling awal data dikurangi 1. Contohnya: jumlah data yang akan di cari adalah 15, maka batas paling bawah adalah 1 dan batas paling akhir=15 dan index pembandingnya= 13(nilai awal + dijumlahkan Bilangan fibonachi - 1) karena bilangan fibonachi terdekat dengan 15


(34)

(data ke 1- data ke 15) adalah 13 (1,2,3,5,8,13,21,34...), bila data yang di cari lebih besar dari bilangan indeks ke tengahnya maka. batas paling bawah= tetap, batas akhir nilai tengah-1, bila data yang dicari lebih kecil maka batas bawah = nilai tengah +1 dan batas akhir tetap, sedangkan nilai tengahnya memakai fungsi tadi.

2.10 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver MX adalah program aplikasi professional untuk mengedit HTML secara visual dan mengelola website serta pages. Karena tampil secara visual, program aplikasi Macromedia Dreamweaver mudah untuk dioperasikan. Program ini banyak menyediakan banyak perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan user didalam membuat web (Andi, 2004).

2.11 Studi Literatur Sejenis

Studi literatur sejenis adalah melakukan penelitian atau evaluasi dengan membandingkan hasil penelitian sebelumnya yang telah dibuat, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penelitian sistem tersebut, agar bisa dilakukan pengembangan sistem yang lebih terorganisir dari sistem sebelumnya

Studi literatur dilakukan terhadap dua karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dalam pengembangan sistem informasi penjadwalan yang akan dikembangkan.Tiga karya ilmiah tersebut yaitu:


(35)

Tabel 2.1 Literatur Sejenis

No Karya Ilmiyah Sejenis

Tujuan & Metode

Penelitian Kelebihan Kekurangan 1 Anissa Primasari “

Pengembangan Sistem Informasi Penjadwalan Kuliah Pada Program Studi Sistem Informasi Dan Teknik Informatika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”. Menghasilkan sebuah aplikasi sistem penjadwalan yang dapat digunakan untuk mengatur proses kegiatan belajar mengajar,

selain itu sistem yang dikembangkan dapat

mengorganisir

prodi SI danTI dalam pembuatan jadwal perkuliahan.Metodo logi yang digunakan adalah menggunakan strategi iteration waterfall yang merujuk pada teori Jeffery L. Whitten.

1.Mengatur jadwal perkuliahan prodi SI dan TI.

2.Mengetahui jumlah pemenuhan SKS oleh Dosen berdasarkan status kerja dan jabatan strukturalnya. 3.Meminimalisasi kemungkinan terjadinya human error saat melakukan input atau verifikasi oleh Dosen dalam mengisi kesediaan mengajar dan Sek. Prodi SI dan TI dalam melakukan proses pembuatan jadwal. 1.Hanya mengatur sistem informasi penjadwalan kuliah pada prodi SI dan TI. 2.Tidak menganalisis pembuatan jadwal kuliah praktek pada Pusat Laboratoriu m Terpadu. 3.Informasi hanya digunakan untuk Prodi.


(36)

Abdul Mutholib “ Pengembangan Aplikasi Penjadwalan Menggunakan Metode Algoritma Tabu Search (Studi Kasus Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)” Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan algoritma tabu search dalam pembuatan jadwal kuliah. Metode yang digunakan adalah metode RAD (Kendal & Kendal).

1.Memiliki form kesediaan

mengajar dosen dan waktu.

2 1.Jadwal yang

dilihat tidak bisa di cetk pdf. 2.Mengorganisir atau melakukan input semua jadwal kuliah. 2.Tidak memiliki data fakultas dan semester untuk mengetahui penggunaan ruang laboratorium terpadu.


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Studi Pustaka

Dalam metode ini penulis mengumpulkan data-data dengan membaca, mencatat dan mempelajari buku-buku literatur serta sumber data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk dijadikan acuan dalam pembahasan masalah dalam penelitian ini. Tujuan studi ini adalah untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dalam melakukan penelitian.

3.1.2 Studi Lapangan

1. Observasi/Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan, dengan mengamati kegiatan yang berkenaan dengan jadwal penggunaan laboratorium pada Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuannya untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang peneliti butuhkan.

Penelitian : Juli – Agustus 2010

Tempat : Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(38)

2. Interview / Wawancara

Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara (interview) langsung dengan pihak laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan penjadwalan penggunaan ruang laboratorium pada Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengetahui prosedur sistem yang sedang berjalan.

Hari, Tanggal : Selasa, 20 Juli 2010 Waktu : Pukul 14.00 – 14.30 WIB Narasumber : Muhammad Yusuf, S.Kom

Tempat : Ruang Riset Dan Development Pusat Laboratorium Terpadu

3.1.3 Studi Literatur Sejenis

Peneliti akan melakukan evaluasi terhadap pengembangan sistem informasi penelitian yang pernah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap beberapa karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan karya ilmiah dalam pengembangan sistem informasi penilaian kompetensi yang akan dikembangkan.


(39)

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metodelogi yang dipakai untuk penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan berorientasi objek dengan menggunakan metode object oriented analysis and design (OOAD).

Pengembangan sistem berorientasi objek mencakup aktivitas-aktivitas di bawah ini:

3.2.1 Analisis Sistem

Tahap ini penulis melakukan analisis terhadap prosedur sistem yang sedang berjalan dan melakukan pendataan terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dengan melakukan identifikasi untuk pengembangan sistem yang lebih baik. Tahap yang dilakukan antara lain :

1. Gambaran Umum Organisasi

Gambaran umum organisasi ini akan menguraikan struktur organisasi, visi misi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing antara pimpinan dan bawahan secara formal.

2. Analisis sistem yang sedang berjalan dan menguraikan tentang kekurangan atau hambatan-hambatan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.

3. Analisis Sistem Yang Diusulkan

Merupakan usulan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(40)

Pada tahapan ini penulis dapat memverifikasikan apakah hasil dari analisis sesuai untuk membangun sistem dan kemudian jika tidak kembali ke tahap analisis serta membuat perubahan yang perlu pada model analisis.

3.2.2 Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisis sistem, termasuk penyelesaian dari kendala-kendala atau permasalahan-permasalahan yang ada, tahap selanjutnya adalah mendesain sistem yang akan diusulkan guna dapat berjalan lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.

Perancangan dibedakan menjadi beberapa tahap yaitu : 1. Perancangan Sistem

Pada tahapan ini penulis melakukan perancangan arsitektur-arsitektur sistem atau perangkat lunak secara keseluruhan, yang bertujuan mengorganisasikan sistem ke dalam apa yang dinamakan subsistem serta menyediakan konteks untuk membuat keputusan-keputusan. Perancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan Use Case diagram, spesifikasi Use Case diagram, Activity diagram dan sequence diagram. 2. Perancangan Basisdata

Pada tahapan ini peneliti merancang basis data dengan menggunakan class diagram dan membentuk tabel-tabel normal agar tercipta basis data yang baik.


(41)

3.2.3 Implementasi Sistem

Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan selesai, maka tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan dengan cara membuat coding program yang dapat dimengerti komputer. Penulis menggunakan PHP dalam mengimplementasikan bahasa pemrograman dan MySQL sebagai rancangan database. Pada tahap ini relative sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah menggambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan. Setelah itu dilakukan pengujian (testing).


(42)

3.3 Kerangka Berfikir


(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Sistem

4.1.1 Gambaran Umum Organisasi 4.1.1.1 Profil Perusahaan

Laboratorium adalah pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam lingkungan pendidikan, dunia usaha, pemerintahan, bahkan masyarakat secara umum. Hal ini tidak terlepas dari peranan laboratorium sebagai fasilitas pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pusat laboratorium terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan dengan maksud dan tujuan untuk mendukung tercapainya visi dan misi yang ingin dicapai oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu menjadi Universitas Riset yang memiliki taraf internasional.

Sesuai keputusan Rektor Universitas Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta No.153 tahun 2003 tentang Pengelolaan Pusat Laboratorium Terpadu (Center For Integrated Laboratory) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dijelaskan bahwa tugas pokok Pusat Laboratorium Terpadu berfungsi selain memenuhi kegiatan praktukum juga melakukan kegiatan penelitian, pengembangan dan pengabdian masyarakat.

Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pusat


(44)

Laboratorium Terpadu memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai sarana penunjang berbagai kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk berperan serta berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4.1.1.2Visi dan Misi

Visi yang hendak dicapai adalah menjadikan pusat laboratorium terkemuka baik nasional, regional dan internasional dalam kegiatan pengajaran, riset dan pengembangan, serta pengujian dibidang sains dan teknologi sejalan dengan dunia civitas akademika dengan moral etika religius serta perkembangan dunia usaha.

Untuk merealisasikan visi tersebut perlu dijabarkan dalam misi yang harus dilakukan antara lain:

1. Menyelenggarakan pengajaran, pelatihan dan workshop dibidang sains dan teknologi.

2. Mengadakan penelitian dan pengembangan dibidang Sains dan Teknologi yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global serta mendukung terwujudnya program universitas riset.

3. Menciptakan prospek bisnis, bentuk produk dan jasa dalam upaya inivesi dan diverifikasi produk yang dimiliki oleh laboratorium.

4. Bekerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta serta Mitra Bisnis Strategis (Strategic Bussiness Partner) baik local maupun internasional dalam upaya pengembangan penelitian serta proyek aplikasi bisnis (bussines application project).


(45)

5. Memberikan kontribusi dalam penerapan sains dan teknologi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat yang beriman dan bertakwa. 4.1.1.3Struktur

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PLT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai struktur organisasi yang terdiri Dewan Pembina, Dewan Ahli, Direktur, Wakil Direktur, Sekretaris Eksekutif dan Kepela Departemen Laboratorium yang memimpin beberapa laboratorium dan workshop.

DIREKTUR

DEWAN AHLI WAKIL DIREKTUR

DEWAN PEMBINA

HUMAS UMUM

KEUANGAN ADMINISTRASI

SECRETARIS EKSEKUTIF (KEPALA TATA USAHA)

KEPALA DEPARTEMEN LABORATORIUM

TEKNIS LABORAN

KEPALA BENGKEL (WORKSHOP)


(46)

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan

SistemInformasi merupakan salah satu kunci pada era ini. Semua kegiatan kita memerlukan informasi, begitu juga dalam dunia pendidikan. Dengan adanya sistem informasi dalam sebuah instusi pendidikan, maka institusi tersebut dapat berjalan lebih baik, kegiatan pendidikan akan berjalan lebih lancar, dan waktu yang digunakan akan lebih efisien.

Berdasarkan pengamatan yang didapat, bahwa sistem yang sedang berjalan memiliki kendala, dimana pada proses pengaturan jadwal pada laboratorium terpadu masih bersifat manual, yakni dari mulai pemasukan dan penyusunan data, dan proses pemberian informasi jadwal prakteknya. Hal ini menjadi hambatan yang sangat berpengaruh dalam pemberian informasi jadwal kuliah praktek pada Pusat Laboratorium Terpadu.

Oleh karena itu untuk mendukung dan meningkatkan kualitas dalam efektifitas dan efisiensi waktu informasi perlu dikembangkan sebuah sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratorium terpadu, untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil dari analisa yang didapat dari Pusat Laboratorium Terpadu peneliti dapat memaparkan beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :

1. Sistem informasi penjadwalan masih bersifat manual. 2. Kurang efektif dan efisiensi waktu pemberian informasi


(47)

3. Kesulitan mengatur waktu dengan ruang yang ada pada laboratorium tersebut dengan makin bertambahnya penguna laboratorium terpadu tersebut.

4. keterlambatan informasi yang didapat dalam penggunaan laboratorium terpadu.

4.1.2.1 Use Case Diagram yang sedang berjalan

Dari pemaparan diatas, kelemahan yang ada pada Pusat Laboratorium Terpadu masih memiliki kendala-kendala dalam mengatur jadwal penggunaan ruang laboratorium, yang mengakibatkan terjadinya kesulitan dalam proses pengaturan penggunaan ruang sehingga dapat memperlambat pemberian informasi serta kurangnya efektifitas dan efisiensi waktu dalam pemberian informasi.


(48)

Tabel 4.1 Daftar Actor pada sistem yang sedang berjalan

No Actor Description

1. Prodi Mengatur jadwal kuliah praktek dan teori

2 . Staff Lab Mengatur penggunaan ruang pada Pusat Laboratorium

Terpadu

3 . Mahasiswa Menerima informasi jadwal

Tabel 4.2 Daftar Use Case sistem yang sedang berjalan

No Use Case Name Description Actor

1. Konfirmasi Jadwal

Kuliah

Use case ini menggambarkan melakukan pengaturan jadwal praktek dan teori

Prodi

2. Input Jadwal Use case ini menggambarkan input

pembuatan jadwal kuliah

Prodi

3. Cetak Print Use case ini menggambarkan proses

pencetakan jadwal kuliah Prodi

4. Konfirmasi Jadwal Laboratorium

Use case ini menggambarkan proses pengaturan jadwal dan penggunaan ruang laboratorium

Staff Lab

5. Input Jadwal Use case ini menggambarkan kegiatan

input data jadwal praktek

Staff Lab

6. Cetak Print Use case menerangkan hasil pengaturan

ruang lab yang digunakan

Staff Lab

7. Melihat Jadwal Use case ini menggambarkan melihat


(49)

4.1.2.2 Activity diagram yang sedang berjalan

Adapun proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Activity diagram dibawah ini :

Gambar 4.3 Activity Diagram yang sedang berjalan

Berdasarkan analisa activity diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam melakukan proses penjadwalan.

Dari uraian masalah diatas, penulis berusaha untuk mengembangkan sebuah sistem informasi penjadwalan yang dapat membantu atau memudahkan proses melakukan penjadwalan secara efketif dan tidak banyak membuang waktu. Sistem


(50)

sistem yang berjalan saat ini, terutama dalam kegiatan yang masih bersifat manual.

4.1.3 Analisis Sistem Yang Diusulkan

Sistem terdiri dari dua bagian, yaitu pertama sistem administrator berbasis web server yang berfungsi memasukan data dan merubah data seputar informasi jadwal penggunaan laboratorium. Pada bagian administrator terdapat satu admin saja. Yang kedua sistem client berbasis web yaitu dengan membuka sistem atau website dari sistem informasi penjadwalan dan setiap user dapat mengakses seputar sistem informasi jadwal penggunaan laboratorium terpadu.

Proses pengembangan sistem informasi jadwal penggunaan laboratorium yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. User dapat langsung membuka sistem atau halaman website Sistem Informasi Jadwal Penggunaan Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Setelah halaman terbuka user dapat memilih menu-menu yang tersedia untuk user.

4.2 Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisis sistem langkah selanjutnya adalah perancangan sistem. Penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat dengan menggunakan pendekatan sistem object oriented analisys dengan tools diagram.


(51)

4.2.1 Perancangan Sistem

Pada tahap ini, penulis akan membuat perancangan sistem,yaitu : 1. Use case diagram

2. Activity diagram, 3. Sequence Diagram 4. Class Diagram

5. Perancangan layar Antar Muka.

4.2.1.1 Use Case Model Diagram

Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user dapat dilihat dalam Use Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model diagram.

1) Identifikasi actor 2) Identifikasi use case

3) Membuat Use Case model diagram 4) Dokumentasi narasi Use Case

1. Identifikasi Aktor

Tabel 4.3 Identifikasi Aktor yang diusulkan

No Actor Description

1. Prodi Mengatur jadwal kuliah praktek dan teori

2. Admin

Mengatur jadwal penggunaan ruang kuliah praktek yang ada dilaboratorium terpadu dan CRUD Jadwal penggunaan ruang laboratorium


(52)

2. Identifkasi Use Case

Tabel 4.4 Daftar Use Case yang diusulkan

Nama Use case

Deskripsi Use Case Aktor

Login Mendeskripsikan kejadian admin

untuk login.

Admin

Konfirmasi Jadwal kuliah

Memberikan informasi data jadwal mata kuliah praktek

Prodi

CRUD Struktur Data

Mendeskripsikan kejadian admin dalam menginput, mengedit serta menghapus Struktur Data dalam hak akses didalam sistem penjadwalan pengggunaan lab.

Admin

CRUD Jadwal

Mendeskripsikan kejadian admin dalam menginput, mengedit serta menghapus data jadwal dalam hak akses didalam sistem penjadwalan penggunaan lab.

Admin

Melihat Jadwal

Mendeskripsikan kejadian user

untuk melihat jadwal yang telah di buat.

Mahasiswa

Cetak

Mendeskripsikan kejadian user


(53)

3. Use Case Model Diagram

Gambar 4.4 UseCase model diagram yang diajukan

4. Narasi Use Case

Untuk memperjelas proses diagram use case, maka perlu dibuat use case text spesification. Yaitu penjelasan secara terperinci satu persatu case yang terjadi dalam interaksi user dan sistem, yang terdiri dari use case name, use case id, actor,description, pre condition, Trigger,typical course of event, Alternate Courses, Conclusion dan Postcondition :


(54)

Tabel 4.5 Narasi dari Usecase Login

Use Case name Login

Use Case Id 1

Actor Admin

Description Use case ini menggambarkan kegiatan admin melakukan login

Pre condition Admin harus melakukan login ke dalam sistem terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan setelah actor membuka halaman sistem

Actor action System respon Typical course of event

1.Input user name dan password

2.Klik login

3.Cek user name dan password

4.Menampilkan halaman utama penjadwalan

Alternative flow Jika user name dan pasword salah, maka sistem akan menampilkan pesan “Maaf, userid atau password yang anda masukkan salah!kembali!”

Post condition Melihat halaman utama administrasi jadwal penggunaan lab

Tabel 4.6 Narasi dari Use Case CRUD Struktur Data Use Case Name CRUD Struktur Data

Use case id 2

Actor Admin sistem

Description Use case ini menggambarkan kegiatan admin dalam CRUD Struktur Data (menginput,mengedit,delete) untuk sistem informasi penjadwalan

Pre condition Admin harus melakukan login ke dalam sistem

Trigger Use case ini dilakukan setelah actor membuka halaman sistem

Actor action System respon Typical course of

event 1.Input user name dan 2.Menampilkan halaman utama admin

Password,login

3.Pilih menu struktur data 5.Melakukan CRUD 7.klik simpan

4 Menampilkan seluruh data dimenu admin

6.Menampilkan hasil data yang telah di CRUD.

Jika user name dan pasword salah,maka sistem akan menampilkan pesan “Maaf, userid atau password yang anda masukkan salah!kembali!”

Alternative course

Post condition Melihat data yang sudah di CRUD pada halaman yang ditampilkan.


(55)

Tabel 4.7 Narasi dari Use Case CRUD Jadwal Use Case Name CRUD Jadwal

Use case id 3

Actor Admin sistem

Use case ini menggambarkan kegiatan admin dalam CRUD jadwal (menginput,mengedit,delete) untuk sistem informasi penjadwalan

Description

Admin harus melakukan login ke dalam sistem

Pre condition

Trigger Use case ini dilakukan setelah actor membuka halaman sistem

Actor action System respon Typical course of event

1. Input user name dan password

2. Klik login

5. Pilih menu jadwal yang ingin di

input,edit, atau delete kemudian klik icon

input data,edit, atau

delete.

3. Cek user name dan

password

4. Menampilkan halaman utama admin

6 Menampilkan seluruh data jadwal dimenu admin

7.Menampilkan form input data,edit, atau delete data yang ingin dimanipulasi. 8. Lalu masukan data

jika ingin di input, edit jika ingin di edit,

lalu hapus jika ingin dihapus.

9. Menampilkan hasil data yang telah di CRUD.

10.klik simpan

Alternative course Jika user name dan pasword salah,maka sistem akan menampilkan pesan “Maaf, userid atau password yang anda masukkan salah!kembali!”

Post condition Melihat data yang sudah di CRUD pada halaman yang ditampilkan.


(56)

Tabel 4.8 Narasi dari Use Case Melihat Jadwal Use Case Name Melihat Jadwal

Use case id 4

Actor Mahasiswa

Use case ini menggambarkan kegiatan melihat informasi jadwal

Description

Pre condition User harus membuka sistem terlebih dahulu

Use case ini dilakukan setelah actor membuka halaman sistem

Trigger

Actor action System respon Typical course of event

1.Membuka sistem

3.Pilih menu jadwal yang ingin dilihat 5.close sistem

2.Menampilkan halaman utama jadwal penggunaan lab

4.Menampilkan jadwal yang telah dipilih

Alternative course

Post condition Melihat data yang yang ingin diketahui pada halaman yang ditampilkan.


(57)

Tabel 4.9 Narasi dari Use Case Cetak Use Case Name Cetak

Use case id 5

Actor Mahasiswa

Use case ini menggambarkan kegiatan mencetak informasi jadwal

Description

Pre condition User harus membuka sistem terlebih dahulu

Use case ini dilakukan setelah actor membuka halaman sistem

Trigger

4.2.1.2 Activity Diagram

Activity diagram ini dapat juga digantikan dengan sejumlah teks, namun penggunaan teks kadang sulit untuk dipahami, apabila memilih barang alternatif pada event-event tertentu. Oleh karena itu activity diagram juga bisa disajikan dalam bentuk grafis. Untuk activity diagram sistem informasi penjadwalan ini ada beberapa diagram :

1. Activity Diagram Login Admin

2. Activity Diagram CRUD Struktur Data 3. Activity Diagram CRUD Jadwal

Actor action System respon Typical course of event

1. Membuka sistem 2.Menampilkan halaman

utama jadwal penggunaan lab

3. Pilih menu jadwal yang ingin dilihat

5. Pilih menu cetak 4.Menampilkan jadwal yang

telah dipilih 7. close sistem

6. Menampilkan halaman jadwal yang akan dicetak

Alternative course

Post condition Melihat data yang ingin diketahui pada halaman yang ditampilkan.


(58)

4. Activity Diagram Melihat Jadwal 5. Activity Diagram Cetak Jadwal

1. Activity Diagram Login Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Login Admin yang diajukan


(59)

2. Activity Diagram CRUD Struktur Data


(60)

3. Activity Diagram CRUD Jadwal


(61)

4. Activity Diagram Melihat Jadwal


(62)

5. Activity Diagram Cetak Jadwal


(63)

4.2.1.3 Sequence Diagram

Sequence diagram ini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut adalah beberapa sequence diagram dari perancangan Sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratorium ini, yaitu :

1. Sequence Diagram Login Admin


(64)

2. Sequence Diagram CRUD Struktur Data


(65)

3. Sequence Diagram CRUD Jadwal


(66)

4. Sequence Diagram Melihat Jadwal

Gambar 4.13 Sequence Diagram Melihat Jadwal yang diajukan

5. Sequence Diagram Cetak Jadwal


(67)

4.2.1.4Class Diagram

Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun dalam database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema database yaitu dengan tabel-tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel-tabel, attribut class yang akan menjadi field dalam tabel. Struktur data class diagram yang disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:


(68)

Berikut struktur data class yang didefinisikan dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut :

1. Tabel Jadwal

File name : Jadwal Primary key : Id_Jadwal Foreign key : -

Tabel 4.10 Struktur tabel Jadwal

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 11 Id_Jadwal

2 Fakultas Char 30 Fakultas

3 Semester Char 3 Semester

4 Prodi Char 30 Prodi

5 Kelas Char 15 Kelas

6 Mata Kuliah Char 50 Mata Kuliah

7 Dosen Char 50 Dosen

8 Ruang Lab Char 30 Ruang Lab

9 Tanggal Char 30 Tanggal

10 Shift Char 15 Shift

2. Tabel Ruang Lab

File name : Ruang Lab Primary key : Id_Ruang Lab Foreign key : -

Tabel 4.11 Struktur tabel Ruang Lab

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 11 Id_Ruang Lab


(69)

3. Tabel Mata Kuliah

File name : Mata Kuliah Primary key : Id_Mata Kuliah Foreign key : -

Tabel 4.12 Struktur tabel Mata Kuliah

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 11 Id_fakultas

2 Fakultas Char 30 Fakultas

3 Prodi Char 30 Prodi

4 Kelas Char 10 Kelas

5 Mata Kuliah Char 100 Mata kuliah

6 Jumlahsks Int 3 Jumlah sks

4. Tabel Semester

File name : Semester Primary key : Id_Semester Foreign key : -

Tabel 4.13 Struktur tabel Semester

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 2 Id_semester


(70)

5. Tabel Fakultas File name : Fakultas

Primary key : Id_Fakultas Foreign key : -

Tabel 4.14 Struktur tabel Fakultas

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 3 Id_fakultas

2 Fakultas Char 50 Fakultas

6. Tabel Prodi

File name : Prodi Primary key : Id_Prodi Foreign key : -

Tabel 4.15 Struktur tabel Prodi

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 11 Id_fakultas

2 Fakultas Char 50 Fakultas

3 Prodi Char 50 Prodi

7. Tabel Kelas

File name : Kelas Primary key : Id_Kelas Foreign key : -

Tabel 4.16 Struktur tabel Kelas

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 11 Id_kelas


(71)

4 Namakelas Char 10 Nama kelas 8. Tabel Dosen

File name : Dosen Primary key : Id_Dosen Foreign key : -

Tabel 4.17 Struktur tabel Dosen

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 11 Id_dosen

2 Namadosen Char 100 Nama dosen

3 Nip Char 15 Nip

4 Fakultas Char 30 Fakultas

5 Prodi Char 30 Prodi

6 Kelas Char 20 Kelas

9. Tabel Shift

File name : Shift Primary key : Id_Shift Foreign key : -

Tabel 4.18 Struktur tabel Shift

No Field Name Type Field

Size

Keterangan

1 Id Int 3 Id_shift


(72)

4.2.2 Rancangan Layar Antarmuka (Interface)

Perancangan antarmuka (interface) dibuat agar user dengan mudah dapat mengoperasikan dan mengerti bagaimana sistem dapat digunakan.Untuk memudahkan dan mengefektifkan dalam pemasukan data, maka perlu adanya rancangan masukan. Untuk mempermudah pemasukan data, maka pada beberapa atribut atau field dilakukan pengkodean.

1. Perancangan halaman form Login

LOGIN ADMINISTRATOR

User ID :

Password : Login

Gambar 4.16 Rancangan form Login Admin

2. Perancangan Halaman utama admin

Logo

ADMINISTRASI JADWAL PENGGUNAAN LAB

Header

SELAMAT DATANG ADMINISTRATOR

Info Struktur Data Jadwal Logout

Footer


(73)

3. Perancangan Halaman Input Struktur Data pada menu “Admin”

ADMINISTRASI JADWAL PENGGUNAAN LAB

Header Logo

Profil Kampus Data Fakultas Data Prodi Data Kelas Data Dosen Data Mata kuliah Data Semester Data Lab Data Shift

Footer

Info Struktur Data Jadwal Logout

Gambar 4.18 Rancangan Halaman Input Struktur Data pada menu “Admin” 4. Perancangan Halaman Input Jadwal pada menu “Admin”

Header Logo

ADMINISTRASI JADWAL PENGGUNAAN LAB

Info Struktur Data Jadwal Logout

DATA JADWAL Input Jadwal

Tanggal Bulan Tahun Tampilkan Data Semester

Footer

Filter Data Pilih Smt

DATA JADWAL HARI INI (HARI/TGL/BLN/THN)

No. Smt Ruang Lab Jam Fakultas Prodi Kelas Mata Kuliah Dosen Opsi


(74)

5. Perancangan Halaman form Login

User ID :

Password

Daftar

Login

Header

Footer LOGIN FORM

Kepentingan Akses Logo

Gambar 4.20 Rancangan form Login Prodi dan Mahasiswa 6. Perancangan Halaman form Daftar

Nama Lengkap User ID

Password Ulangi Password

Header Logo

FORM DAFTAR

Daftar Batal

Footer


(75)

7. Perancangan Halaman Output Jadwal Penggunaan Lab Header

Logo

HOME

Cari Info Jadwal Cetak Jadwal

Prodi :

Logout

Footer

Filter Data Pilih Smt

DATA JADWAL HARI INI (HARI/TGL/BLN/THN) JADWAL PENGGUNAAN LAB UIN SYAHID JKT

Tanggal Bulan Tahun Smtr

No. Jam Sesi Lab Dosen Smtr Kelas Jumlah Sks Mata Kuliah

Gambar 4.22 Rancangan Halaman Output Jadwal Penggunaan Lab Untuk Prodi

8. Perancangan Halaman Output Cari Info Jadwal Prodi

HOME

Cari Info Jadwal Pencarian Berdasarkan :

Kata Pencarian :

Prodi : Logout

Header Logo

Footer

Cari Batal

PENCARIAN DATA JADWAL


(76)

9. Perancangan Halaman Output Jadwal Penggunaan Lab

HOME Kelas :

Prodi :

Logout

Header Logo

Footer

Cetak Jadwal

Filter Data Pilih Smt

DATA JADWAL HARI INI (HARI/TGL/BLN/THN) JADWAL PENGGUNAAN LAB UIN SYAHID JKT

Tanggal Bulan Tahun Smtr

No. Jam Sesi Lab Dosen Smtr Kelas Jumlah Sks Mata Kuliah

Gambar 4.24 Rancangan Halaman Output Jadwal Penggunaan Lab Untuk Mahasiswa

4.3 Implementasi Sistem

Setelah membuat tahap analisa dan perancangan selesai, maka tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan tersebut ke dalam bahasa pemrograman agar dapat dibaca oleh system. Adapun bahasa pemrograman yang penulis gunakan yaitu PHP sedangkan untuk database, penulis menggunakan MySQL

4.3.1 Pengujian

Setiap program menjalani pengujian secara pribadi untuk memastikan bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi.


(77)

Pengujian secara black box, yaitu suatu pendekatan untuk menguji apakah setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan benar. Berikut beberapa proses yang dilakukan penulisan dalam pengujian ini, yaitu:

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun output b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam strukturdata atau akses database

Tabel 4.19 merupakan hasil pengujian dari aplikasi penjadwalan perkuliahan praktikum berbasis web :

Tabel 4.19 List Hasil Pengujian dengan pendekatan Black-Box Testing

No. Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan

1.

Mulai jalankan program dengan meng-klik icon aplikasi

Masuk halaman utama Sistem Informasi penjadwalan

Sesuai

2. Login Masuk ke halaman utama

Admin Sesuai

3. Pilih menu struktur data

Masuk ke halaman struktur

data Sesuai

4. Klik input struktur data

Masuk halaman Input

struktur data Sesuai

5. Mengisi field input

struktur data Data telah tersimpan Sesuai input valid

6. Pilih menu jadwal Masuk ke halaman jadwal Sesuai

7. Klik input jadwal Masuk halaman Input jadwal Sesuai

8. Mengisi field input

jadwal Data telah tersimpan Sesuai input valid

9. Menjalankan jadwal penggunaan lab

Masuk halaman utama


(78)

Menampilkan pilihan menu menampilkan semester dan tanggal

Pilih menu jadwal yang ingin dilihat

10 sesuai

Pilih menu jadwal tampilan persemester

Menampilkan jadwal satu semester

11. Sesuai

Pilih menu jadwal tampilan pertanggal

Menampilkan jadwal pertanggal yang dilihat

12. sesuai

Menampilkan halaman cetak yang telah dipilh

13. Pilih menu cetak Sesuai


(79)

BAB V PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah dikemukaka pada bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini berisikan kesimpulan dari penulisan skripsi serta berisikan saran-saran yang bermanfaat guna pengembangan selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat kesimpulan seperti berikut ini:

1. Dengan sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratorium berbasis web yang dikembangkan dapat mengolah data jadwal penggunaan ruang lab dengan mengurangi tingkat kesalahan mengatur penggunaan ruang lab tersebut dan menambah efektifitas dan efisiensi sehingga membantu dalam meningkatkan kinerja dalam pengelolaan jadwal penggunaan ruang laboratorium pada Pusat Laboratorium Terpadu.

2. Dengan adanya Sistem Informasi jadwal penggunaan laboratorium berbasis Web dapat mempermudah mahasiswa untuk mengetahui informasi jadwal penggunaan ruang laboratorium.


(1)

Gambar 4.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan

Analisis Sistem Yang Diusulkan

Sistem terdiri dari dua bagian, yaitu pertama sistem administrator berbasis web server yang berfungsi memasukan data dan merubah data seputar informasi jadwal penggunaan laboratorium. Pada bagian administrator terdapat satu admin saja. Yang kedua sistem client berbasis web yaitu dengan membuka sistem atau website dari sistem informasi penjadwalan dan setiap user dapat mengakses seputar sistem informasi jadwal penggunaan laboratorium terpadu.

Proses pengembangan sistem informasi jadwal penggunaan laboratorium yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. User dapat langsung membuka sistem atau halaman website Sistem Informasi Jadwal Penggunaan Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Setelah halaman terbuka user dapat memilih menu-menu yang tersedia untuk user.

4.2 Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisis sistem langkah selanjutnya adalah perancangan sistem. Penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat dengan menggunakan pendekatan sistem object oriented analisys dengan tools diagram.

4.2.1 Perancangan Sistem

Pada tahap ini, penulis akan membuat perancangan sistem,yaitu :

1. Use case diagram 2. Activity diagram, 3. Sequence Diagram 4. Class Diagram

5. Perancangan layar Antar Muka.

4.2.1.1 Use Case Model Diagram

Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user dapat dilihat dalam Use Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model diagram.

1) Identifikasi actor 2) Identifikasi use case

3) Membuat Use Case model diagram

4) Dokumentasi narasi Use Case

1. Identifikasi Aktor

Tabel 4.3 Identifikasi Aktor yang diusulkan

No Actor Description

Prodi Mengatur jadwal kuliah praktek dan teori

Admin

Mengatur jadwal penggunaan ruang kuliah praktek yang ada dilaboratorium terpadu dan CRUD Jadwal penggunaan ruang laboratorium

Mahasiswa Melihat jadwal dan mencetak jadwal


(2)

2. Identivikasi Use Case

Tabel 4.4 Daftar Use Case yang diusulkan

3. Use Case Model Diagram

Gambar 4.4 UseCase model diagram yang diajukan

4.2.1.2 Activity Diagram

Activity diagram ini dapat juga digantikan dengan sejumlah teks, namun penggunaan teks kadang sulit untuk dipahami, apabila memilih barang alternatif pada event-event tertentu. Oleh karena itu activity diagram juga bisa disajikan dalam bentuk grafis. Untuk activity diagram sistem informasi penjadwalan ini ada beberapa diagram :

1. Activity Diagram Login Admin 2. Activity Diagram CRUD Struktur

Data

3. Activity Diagram CRUD Jadwal 4. Activity Diagram Melihat Jadwal 5. Activity Diagram Cetak Jadwal

1. Activity Diagram Login Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Login Admin yang diajukan

4.2.1.3

Sequence Diagram

Sequence diagram ini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut adalah beberapa sequence diagram dari perancangan Sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratorium ini, yaitu :

Nama Use case

Deskripsi Use Case Aktor

Login Mendeskripsikan kejadian admin untuk login. Admin Konfirmasi Jadwal kuliah Memberikan informasi data jadwal mata kuliah praktek

Prodi

CRUD Struktur Data

Mendeskripsikan

kejadian admin dalam menginput, mengedit serta menghapus Struktur Data dalam hak akses didalam sistem penjadwalan pengggunaan lab. Admin CRUD Jadwal Mendeskripsikan

kejadian admin dalam menginput, mengedit serta menghapus data jadwal dalam hak akses didalam sistem penjadwalan penggunaan lab. Admin Melihat Jadwal Mendeskripsikan

kejadian user untuk melihat jadwal yang telah di buat.

Mahasi swa

Cetak

Mendeskripsikan kejadian user dalam mencetak jadwal.

Mahasi swa


(3)

1. Sequence Diagram Login Admin

Gambar 4.10 Sequence Diagram Login Admin yang diajukan

4.2.1.4 Class Diagram

Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun dalam database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema database yaitu dengan tabel-tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel, attribut class yang akan menjadi field dalam tabel. Struktur data class diagram yang disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:

Gambar 4.15 Class Diagram

4.2 Rancangan Layar Antarmuka (Interface)

Perancangan antarmuka (interface) dibuat agar user dengan mudah dapat mengoperasikan dan mengerti bagaimana sistem

mengefektifkan dalam pemasukan data, maka perlu adanya rancangan masukan. Untuk mempermudah pemasukan data,maka pada beberapa atribut atau fied dilakukan pengkodean.

4.3 Implementasi Sistem

Setelah membuat tahap analisa dan perancangan selesai, maka tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan tersebut ke dalam bahasa pemrograman agar dapat dibaca oleh system. Adapun bahasa pemrograman yang penulis gunakan yaitu PHP sedangkan untuk database, penulis menggunakan MySQL

4.3.1 Pengujian

Setiap program menjalani pengujian secara pribadi untuk memastikan bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi. Pengujian secara black box, yaitu suatu pendekatan untuk menguji apakah setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan benar.

Tampilan aplikasi

Tampilan halama Login Admin


(4)

Tampilan Halaman Struktur Data

Tampilan Halaman CRUD Profil Kampus pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman CRUD Data Fakultas pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman CRUD Data Prodi pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman CRUD Data Kelas pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman CRUD Data Dosen pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman CRUD Data Mata Kuliah pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman CRUD Data Semester pada menu “Struktur Data”


(5)

Tampilan Halaman CRUD Data Lab pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman CRUD Data Shift pada menu “Struktur Data”

Tampilan Halaman Jadwal

Tampilan Halaman CRUD Jadwal pada menu ”Jadwal”

Tampilan Halaman Login Pengguna Laboratorium

Tampilan Halaman form Daftar

Tampilan Halaman Output Jadwal Prodi

Tampilan Halaman Output Cari Info Jadwal Prodi

Tampilan Halaman Output Jadwal Mahasiswa


(6)

Tampilan Halaman Cetak

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat kesimpulan seperti berikut ini:

1. Dengan sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratorium berbasis web yang dikembangkan dapat mengolah data jadwal penggunaan ruang lab dengan mengurangi tingkat kesalahan mengatur penggunaan ruang lab tersebut dan menambah efektifitas dan efisiensi sehingga membantu dalam meningkatkan kinerja dalam pengelolaan jadwal penggunaan ruang laboratorium pada Pusat Laboratorium Terpadu.

2. Dengan adanya Sistem Informasi jadwal penggunaan laboratorium berbasis Web dapat mempermudah mahasiswa untuk mengetahui informasi jadwal penggunaan ruang laboratorium.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas program sistem informasi penjadwalan penggunaan laboratoriun terpadu berbasis web memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat berguna bagi pihak Pusat Laboratorium Terpadu, saran-saran tersebut antara lain:

1. Sistem penjadwalan diharapkan nantinya dapat dikembangkan dengan melibatkan aktor yang lebih luas seperti dekan, prodi, dosen untuk

dapat berpartisipasi dalam sistem penjadwalan praktikum.

2. Untuk menghindari masalah pada sistem penjadwalan, maka pengguna dianjurkan untuk memperbaharui sebagian program sistem yang ada atau melengkapi kelemahan dari program secara bertahap.

3. Sistem atau aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penulis dalam penelitian ini.