Temuan Strategi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori

commit to user dengan bahan pembantu atau penolongnya. Bahan baku Carica ialah papaya gunung yang dikenal dengan nama Carica. Bahan baku Carica dipasok langsung dari petani atau pengepul didataran tinggi Dieng informan 1,2,3,4,5,6,7,8 karena hanya di daerah Dieng saja pohon Carica dapat berbuah informan 1,2,3,4,5,6,7.Berdasarkan keterangan dari kepada bagian perkebunan Disperindag Kabupaten Wonosobo, pembudidayaan Carica juga pernah diusahakan di tempat lain tepatnya di kecamatan Kalikajar namun tidak berhasil, pohon Carica tumbuh tapi tidak bisa berbuah. Setiap pengrajin memiliki pemasok tetap untuk Carica berkisar antara 1- 22 pengepul maupun petani informan 1,2,3,4,5,6,7,8 di mana masing-masing petani maupun pengepul memiliki jadwal sendiri-sendiri sesuai kesepakatan dengan pengrajin. Beberapa pengrajin menghendaki pengepul itu datang seminggu sekali informan 2,3,7, adapula yang 3 x seminggu informan 5, 2x seminggu informan 6 dan 8 bahkan adapula pengrajin yang menghendaki setiap hari petani datang informan 1 dan 4. Kebutuhan bahan baku antara sentra industri kecil Carica yang satu dengan yang lain berbeda. Beberapa sentra industri kecil Carica membutuhkan kurang lebih 3 ton perbulanya informan 2,3,4,6 adapula yang membutuhkan kurang lebih 5 ton perbulan informan 7,8, bahkan adapula yang membutuhkan lebih dari 10 ton informan 1 dan 5. Bahan baku Carica masih sulit didapat apalagi pada musim kemarau karena pohon Carica tidak berbuah sebanyak pada musim panen raya. Para pengrajin pun mengatakan kesulitan memperoleh buah Carica informan 1,2,3,4,5,6,7,8 apalagi pada waktu pesanan semakin banyak. Untuk mengatasi hal itu maka pengrajin Carica melakukan persedian untuk memenuhi permintaan konsumen dengan cara persediaan stok informan 1,2,3,4,5,6,7 jadi pada waktu panen raya produksi Carica meningkat dan dijadikan stok untuk mengantisipasi permintaan konsumen pada waktu bahan baku Carica sulit diproduksi informan 1,2,3,4,5,6,7,8.

C. Temuan Strategi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori

commit to user Fokus permasalahan pada laporan ini adalah tentang strategi pengembangan sentra indusrti kecil Carica di Kabupaten Wonosobo. Temuan studi yang merupakan hasil penelitian apabila dihubungkan dengan kajian teori yang telah disusun maka dapat diketahui bahwa apa yang telah ditemukan dalam penelitian memang ada kaitannya dengan kajian-kajian teori yang ada. Keterkaitan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Carica di Kabupaten Wonosobo a. Modal Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari–hari, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam jangka waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Pada sentra usaha kecil Carica modal kerja yang telah dikeluarkan telah dapat kembali lagi dalam waktu kurang lebih 2 tahun, dan hasil keuntungan dari produksinya pun dapat digunakan untuk kebutuhan produksi maupun untuk kehidupan sehari- hari. Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu kurang lebih 2 tahun, sedangkan modal tetap mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang panjang, sebagian besar para pengrajin sudah bertahan lebih dari 5 tahun. Para pengrajin menggunakan modal kerja untuk membiayai proses produksi dan biaya tenaga kerja, sedangkan sisa modal kerja digunakan untuk tambahan modal tetap. b. Teknologi Perkembangan teknologi sekarang ini memperlihatkan perkembangan ke berbagai arah. Penggunaan teknologi dapat diterapkan di berbagai bidang. Pada sentra industri kecil Carica yang proses produksinya sudah menggunakan teknologi tinggi maka proses produksi bisa lebih baik,hal ini bisa terlihat pada waktu kadaluwarsa produk yang bisa mencapai waktu 2 tahun, sedangkan dengan teknologi sederhana waktu kadaluwarsa produk hanya mencapai waktu 1 tahun. Jumlah produksipun jauh lebih banyak commit to user dibandingkan dengan proses produksi manual. Hanya saja sebagian besar pengrajin belum bisa menggunakan teknologi tinggi tersebut, hal ini dikarenakan harga mesin produksinya yang mahal yang belum bisa dijangkau oleh pengrajin Carica. c. Manajemen Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya - sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan pada sentra industri kecil Carica proses perencanaan sudah dilakukan mulai dari banyaknya bahan baku yang mau diproses hingga jumlah tenaga kerja, pengorganisasian juga sudah dilakukan sebagai contoh setiap pekerja sudah memiliki tugas masing-masing. Pengarahan pun dilakukan pada saat sebelum mulai proses produksi agar pekerjaan yang dilakukan dapat tepat dan tidak terjadi kesalahan dalam proses produksi. Pengawasanpun dilakukan selama proses produksi dilakukan sampai pada proses akhir hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk agar tetap bagus dan tidak rusak, serta menjaga agar pekerja melakukan tugasnya dengan benar, dengan melakukan semua itu maka tujuan perusahaan yaitu menghasilkan produk yang berkualitas dapat tercapai dan nantinya mendatangkan keuntungan. Proses Pembukuan perusahaan di hampir semua sentra industri kecil belum dilakukan dengan baik. Pembukuan sebagian besar hanya dilakukan dengan sangat sederhana, belum terperinci sampai hal-hal kecil, hanya pada pendapatan perusahaan saja, yang terpenting bagi pengrajin adalah perusahaan masih bisa berproduksi dan bisa membayar gaji karyawan. d. Pasar Pasar adalah suatu mekanisme yang mempertemukan pembeli konsumen dengan penjual produsen sehingga berinteraksi untuk membentuk suatu kesepakatan harga jual. Adanya tindakan penawaran dan permintaan akan dapat menimbulkan harga dan kesesuaian harga akan menimbulkan jual beli. Transaksi jual beli akan menimbulkan keuntungan yang akan dapat menutupi commit to user biaya produksi serta menambah modal perusahaan. Produk Carica merambah pasar lokal, regional hingga ke pasar interlokal. Beberapa Pengrajin ada yang hanya melayani permintaan lokal Kabupaten Wonosobo,namun ada beberapa pengrajin Carica yang sudah melayani konsumen regional bahkan ke pasar interlokal antara lain di pulau Bali, Sumatera dan Kalimantan. Dalam dunia usaha tanpa adanya persaingan maka tidak akan mengalami perkembangan sampai sejauh yang kita terima saat ini. Persaingan merupakan gejala sosial yang terjadi masyarakat yang selalu menimbulkan segala kontroversi. Sehingga persaingan menjadi suatu hal yang wajib terjadi di dalam dunia usaha Persaingan pada sentra industri kecil Carica diikuti oleh para pengrajin lokal saja karena para pengrajin Carica hanya ada di sekitar Kabupaten Wonosobo. Persaingan biasanya ada pada harga produk Carica, beberapa pengrajin berani memberikan harga lebih murah dibandingkan dengan pengrajin yang lain. Pasar memiliki beberapa fungsi: 1 Fungsi Pokok Sarana pelayanan masyarakat juga sebagi sumber pendapatan daerah yang dapat menciptakan tambahan tempat usaha bidang jasa dan pencipta kesempatan kerja, dengan adanya sentra-sentra usaha kecil Carica maka dapat menyerap tenaga kerja yang nantinya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. 2 Fungsi pada skala kecil Sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk saling memenuhi kebutuhannya masing-masing baik kebutuhan yang bersifat konsumtif maupun untuk bidang jasa. Penjual Carica membutuhkan pasar untuk memasarkan produknya sedangkan pembeli membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya selain itu untuk memperoleh tambahan penghasilan dengan menjualnya lagi kepada konsumen berikutnya. commit to user e. Kewirausahaan Secara sederhana arti wirausahawan entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Para pengrajin Carica adalah para wirausahawan yang tangguh mereka berani mengampil resiko dan mau terus bersemangat mengembangkan usaha mereka bekerja keras dan pantang putus asa selama menjalani usaha ini. Mereka juga bisa membaca peluang dimasa yang akan datang dengan memproduksi Carica, dimana Carica memiliki keunggulan tersendiri karena tidak ditemukannya buah ini di tempat lain dan merupakan buah spesifik dari Kabupaten Wonosobo , sehingga pesaingnyapun masih terbatas pada pengrajin lokal dan pasar pun masih sangat luas terbuka. Beberapa ciri-ciri wirausahawanpun bisa ditemukan pada pengrajin Carica yang ada di Kabupaten Wonosobo mulai dari visi dan tujuan yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani mengambil risiko, kerja keras, bertanggungjawab, komitmen, mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak. f. Kelembagaan Lembaga adalah aturan di dalam suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang menfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka dengan harapan di mana setiap orang dapat bekerjasama atau berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Sentra industri Kecil Carica telah membentuk kelembagaan yang diberi nama Asosiasi Pengrajin Carica APC pada tahun 2008 dan anggotanya adalah para sentra industri kecil Carica di Kabupaten Wonosobo sebanyak 25 orang. Tujuan dibentuknya Asosiasi ini ialah agar para pengrajin Carica yang ada di Kabupaten Wonosobo setidaknya dapat berhubungan secara positif yang nantinya dapat mendatangkan keuntungan bersama. Dengan adanya lembaga APC ini para pengrajin sudah dapat mendapatkan manfaat antara lain kemudahan akses dari pemerintah daerah ketika 59 commit to user menyelesaikan kepentingan sehubungan dengan Carica. Tujuan didirikannya APC yaitu agar sentra industri kecil Carica dapat berkembang besar secara bersama-sama sehingga nantinya dapat menjadi komoditas unggulan Kabupaten Wonosobo. g. Kemitraan usaha. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Pola kemitraan antara UKM dan UB di Indonesia yang telah dibakukan, menurut UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan PP No. 44 Tahun 1997 tentang kemitraan antara lain ialah keagenan adalah hubungan kemitraan antar kelompok mitra dengan perusahaan mitra dimana kelompok diberi hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa usaha pengusaha mitra. Para pengrajin Carica biasanya memasok produk Carica ke beberapa agen yang nantinya para agen diberi kebebasan untuk memasarkan produk Carica. Manfaat yang dapat diperoleh bagi UKM dan UB yang melakukan kemitraan diantaranya adalah: 1 meningkatnya produktivitas, dengan adanya kemitraan maka produk Carica yang ia buat pasti akan habis karena nantinya akan diambil oleh mitra usaha yang membutuhkan, sehingga nantinya sentra industri kecil akan menambah jumlah produksinya. 2 efisiensi, dapat terlihat pada kemitraan antara sentra yang satu dengan yang lain, dengan adanya kemitraan sentra industri satu bisa mengambil produk dari sentra industri kecil mitranya ketika dia membutuhkan stok dalam jumlah besar yang tidak bisa ia penuhi. 3 jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, meskipun jaminan kualitas setiap sentra industri itu beda namun setiap sentra memiliki kualitas yang ia pertahankan. Dengan adanya mitra usaha maka sentra usaha dapat menyediakan pesanan dalam waktu yang kontinyu khususnya untuk pasokan luar daerah karena dia akan mengambil pasokan dari mitranya apabila stok yang ia butuhkan kurang. commit to user 4 menurunkan resiko kerugian, dengan adanya kerjasama dengan mitra maka pelanggan setia akan tetap bertahan karena sentra usaha masih bisa tetap memenuhi pesanan mekipun tidak selalu maksimal. 5 memberikan social benefit yang cukup tinggi, keuntungan akan dapat bertambah ketika dia bisa menjual produk yang jauh lebih banyak, baik itu dengan cara dijual sendiri ataupun melalui mitra usaha 6 meningkatkan ketahanan ekonomi secara nasional, dengan kondisi ekonomi yang stabil dan sedikitnya tingkat pengangguran karena telah terserap pada sentra-sentra industri yang akan memberikan ketahanan ekonomi di daerah-daerah yang nantinya akan berdampak pada ketahanan nasional. 2. Bahan Baku Setiap industri pasti memerlukan persediaan tanpa adanya persedian, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan. Pengrajin Carica juga melakukan persediaan guna memenuhi permintaan pelanggan ketika produksi Carica mengalami penurunan karena sedikitnya bahan baku Carica pada musim kemarau. Persediaan Carica oleh para pengrajin dalam bentuk stok Carica, jadi pada waktu panen raya Carica diproduksi secara besar-besaran dan menyiapkan stok sebanyak mungkin karena jumlah Carica yang melimpah dan harga Carica yang cenderung murah. 3. Analisis SWOT Dalam analisis SWOT terdapat dua analisis yang digunakan yaitu analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Masing-masing strategi yang terdapat dalam matriks SWOT tersebut memiliki karakteristik tersendiri dan hendaknya dalam implementasi strategi selanjutnya dilaksanakan secara bersama- sama sehingga dapat saling mendukung satu sama lain. a. Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang berada di dalam perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Faktor-faktor internal itu ialah faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah commit to user beberapa keunggulan yang dimiliki perusahaan sehingga memiliki posisi pasar yang kuat dan kinerja yang baik. Sedangkan kelemahan disini adalah segala kekurangan-kekurangan yang dimiliki perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat memperlemah kinerja perusahaan dan dapat pula membuat perusahaan menjadi gulung tikar. 1 Kekuatan strength Kekuatan yang berpengaruh cukup besar bagi para pengrajin adalah kemampuan mencapai target dan segmen pasar. Kemampuan para pengrajin Carica dalam mengelompokkan konsumen merupakan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas jaringan pasar. Dari hasil pengelompokan tersebut akan muncul sikap konsumen untuk setia terhadap produk Carica, sehingga perlahan-lahan akan menjadi pelanggan setia. Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan faktor penting dalam kegiatan dan proses produksi terutama dalam pembuatan produk Carica. Jumlah tenaga kerja yang cukup banyak di Kabupaten Wonosobo dijadikan sebagai kekuatan di industri kecil Carica. Keahlian dan ketrampilan para karyawan harus tinggi sehingga produk yang dihasilkan mempunyai kualitas bagus. Proses produksi Carica yang sederhana menjadi kekuatan pengrajin Carica karena dapat dimasuki oleh calon pengrajin baru yang juga tertarik berproduksi Carica. Biaya produksi rendah merupakan faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga mampu untuk mencapai keuntungan yang inginkan. Perajin Carica memilih bahan baku Carica yang didatangkan langsung dari dataran tinggi Dieng sebagai tempat tersedianya pohon Carica, sehingga produk yang dihasilkan juga berkualitas. Perajin Carica juga melakukan kerjasama dengan perusahaan Carica sejenis yang ada di Kabupaten Wonosobo dalam hal pemasaran produknya, sehingga mampu memenuhi permintaan konsumen, hal ini dijadikan kekuatan bagi pengrajin Carica Kabupaten Wonosobo. Para pengrajin Carica dapat membaca peluang pasar Carica commit to user dengan baik, akibat bangkrutnya PT.Dieng Jaya sebagai pemasok utama Carica menyebabkan para penjual dan agen-agen kesulitan dalam memperoleh produk Carica oleh para pengrajin peluang ini dijadikan lahan dia untuk menproduksi Carica dan memasarkan ke penjual ataupun agen-agen tersebut. Persaingan usaha sentra industri kecil Carica masih terjadi pada kalangan pengrajin lokal saja sehingga menjadi faktor kekuatan pengrajin Carica Kabupaten Wonosobo karena jumlahnya yang masih sedikit dan tingkat persaingannya pun masih wajar pada faktor harga produk. 2 Kelemahan Weakness Kelemahan yang ada pada industri Carica Kabupaten Wonosobo adalah adanya keterbatasan bahan baku Carica yang ada. Keadaan ini karena pasokan buah Carica dari petani yang memang kurang karena jumlah pohon Carica yang masih sedikit dan cara penanaman pohon Carica yang hanya dijadikan tanaman simpang sedangkan Carica hanya bisa tumbuh di dataran tinggi Dieng saja. Teknologi menjadi salah satu kendala dalam sentra industri kecil Carica, hal ini dikarenakan sebagian besar para pengrajin masih menggunakan cara manual dalam memproses Carica. Hal ini dikarenakan mahalnya harga teknologi tinggi tersebut yang tidak mampu dibeli oleh para pengrajin Carica . Padahal apabila menggunakan teknologi yang tinggi maka proses produksi akan lebih cepat dan kuantitas yang dihasilkan akan jauh lebih banyak sehingga nantinya dapat untuk memenuhi permintaan konsumen. Dengan sifat buah Carica yang termasuk tumbuhan musiman maka pada musim-musim tertentu buah Carica akan sulit didapat dan pada musim panen raya yaitu pada saat musim penghujan pohon Carica akan menghasilkan buah yang sangat banyak, pada saat itulah para pengrajin melakukan proses produksi Carica secara besar-besaran yang nantinya produk Carica akan dijadikan stok produk ketika buah Carica tidak berbuah. Jadi konsumen dapat mendapatkannya sepanjang tahun mesti jumlahnya terbatas. 63 commit to user Kekurangan modal menjadi salah satu kelemahan di sentra industri kecil Carica, hal ini dikarenakan sebagian besar sistem pembayaran dilakukan dengan cara bayar di belakang maupun adanya konsinyasi yang menyebabkan modal tidak cepat kembali, sehingga para pengrajin harus menyediakan modal dobel untuk dapat tetap berproduksi selain itu para pengrajin hanya dapat memproduksi semampunya. b. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal yang berada di luar perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Faktor-faktor eksternal tersebut faktor peluang dan faktor ancaman. Faktor peluang opportunity, merupakan keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan terutama kesempatan-kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Sedangkan faktor ancaman threats adalah segala sesuatu yang berada di luar perusahaan yang sekiranya dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan. 1 peluang opportunity Peluang-peluang yang terdapat pada sentra industri kecil Carica Kabupaten Wonosobo adalah bahan baku Carica yang hanya tersedia di Kabupaten Wonosobo tepatnya di dataran tinggi Dieng dan tidak ditemukan di daerah lain, dengan demikian maka peluang pasar untuk produk Carica besar selain dekat dengan bahan baku pesaingpun hanya para pengrajin lokal saja. Belum tergarapnya Carica secara maksimal, masih sedikitnya bahan baku inovasi produnyanyapun masih jarang dilakukan sebagian besar masih memproduksi Carica dalam bentuk manisan Carica saja. Permintaan konsumen yang tinggi terhadap produk Carica menjadi salah satu peluang bagi para pengrajin Carica, sehingga dengan jumlah yang terbatas dan jumlah produk yang sedikit maka harga produk Carica di pasaran tinggi. commit to user Dijadikannya Carica sebagai makanan khas Kabupaten Wonosobo oleh pemerintah daerah menjadi peluang tersendiri untuk para pengrajin selain perhatian pemerintah pada para pengrajin Carica dengan memberikan pelatihan-pelatihan sehubungan dengan Carica maupun kemudahan dalam mengurus kepentingan sehubungan dengan Carica. Resiko rendah dapat dijadikan peluang oleh para pengrajin karena dengan permintaan yang tinggi dan pasokan Carica yang masih terbatas maka resiko kerugian dari para pengrajin Carica rendah. 2 ancaman threats Ancaman sentra industri kecil Carica Kabupaten Wonosobo dapat berasal dari faktor alam maupun pesaing. Untuk faktor alam, karakteristik dataran tinggi Dieng yang berupa pegunungan yang semuanya hampir dijadikan lahan kentang dapat memicu terjadinya longsor yang mengancam matinya pohon Carica, hal ini dapat mengancam keberlangsungan sentra industri karena pasokan bahan baku utama tidak bisa di dapatkan di tempat lain. Pesaing dapat dijadikan ancaman untuk para pengrajin sentra industri kecil Carica Kabupaten Wonosobo ketika ada investor yang menanamkan modalnya dalam jumlah besar dan mendirikan Perusahaan Carica di Kabupaten Wonosobo. Dengan adanya perusahaan maka Carica dapat diproduksi dalam jumlah besar-besaran yang nantinya akan menurunkan harga jual Carica. Ancaman yang lain bisa datang pada pohon Carica itu sendiri, ditakutkan suatu saat pohon Carica terkena wabah penyakit yang nantinya dapat mematikan pohon-pohon Carica yang ada, selain itu perubahan selera konsumen juga menjadi ancaman tersendiri, konsumen akan jenuh atau bosan dengan produk Carica yang belum begitu berkembang. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti serta wawancara dengan beberapa pengrajin Carica di Kabupaten Wonosobo maka dapat dianalisis faktor-faktor yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada sentra industri kecil Carica di Kabupaten Wonosobo sebagai berikut: commit to user 1 Kekuatan a Proses Produksi mudah b Mampu membaca peluang pasar c Bekerjasama dengan sesama produsen atau pengrajin sejenis d Jumlah tenaga kerja yang melimpah e Mempunyai kualitas produk yang baik f Persaingan dengan pengrajin lokal 2 Kelemahan a Keterbatasan bahan baku yang tersedia b Mahalnya harga teknologi tinggi c Hambatan pada saat musim kemarau d Adanya modal macet e Adanya sistem pembayaran di belakang ataupun konsinyasi f Kenaikan harga barang pembantu g Pengiriman barang yang terhambat h Pesaingan harga antar pengrajin i Inovasi masih jarang dilakukan j Manajemen belum dilakukan secara maksimal 3 Peluang a Carica merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo b Permintaan konsumen yang tinggi c Carica belum tergarap secara maksimal d Harga jual Carica yang tinggi e Resiko yang rendah f Perhatian Pemerintah Daerah terhadap sentra industri kecil Carica 4 Ancaman a Pohon Carica terkena wabah penyakit b Bencana Longsor di dataran tinggi Dieng c Berubahnya selera konsumen Berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sentra industri kecil Carica sekaligus adanya peluang dan ancaman yang ada, kemudian dilakukan commit to user pengkombinasian antara kekuatan dengan kelemahan, kekuatan dengan peluang, kekuatan dengan ancaman, kelemahan dengan peluang, kelemahan dengan ancaman serta peluang dan ancaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan matriks SWOT berikut ini: Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan strength • Proses Produksi mudah • Mampu membaca peluang pasar • Bekerjasama dengan sesama produsen atau pengrajin sejenis • Jumlah tenaga kerja yang melimpah • Mempunyai kualitas produk yang baik • Persaingan dengan pengrajin lokal Kelemahan weakness • Keterbatasan bahan baku yang tersedia • Mahalnya harga teknologi tinggi • Hambatan pada saat musim kemarau • Adanya modal macet • Adanya sistem pembayaran di belakang ataupun konsinyasi • Kenaikan harga barang pembantu • Pengiriman barang yang terhambat • Pesaingan harga antar pengrajin • Inovasi masih jarang dilakukan • Manajemen commit to user belum dilakukan secara maksimal Peluang Opportunity • Carica merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo • Permintaan konsumen yang tinggi • Carica belum tergarap secara maksimal • Harga jual Carica yang tinggi • Resiko yang rendah • Perhatian Pemerintah Daerah terhadap sentra industri kecil Carica Strategi SO • Memanfaatkan peluang pasar yang ada dengan memproduksi Carica yang merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo • Memanfaatkan proses produksi yang mudah dan jumlah tenaga kerja yang melimpah untuk dapat memaksimalkan produksi Carica • Memanfaatkan kerjasama dengan sesama produsen atau pengrajin sejenis untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi • Memanfaatkan perhatian pemerintah daerah yang menjadikan Carica sebagai icon Kabupaten Wonosobo untuk dapat mengembangkan serta meningkatkan produk Carica Strategi WO • Melakukan persediaan dalam bentuk stok barang untuk mengatasi masalah ketika kekurangan bahan baku • Perbaikan manajemen produksi • Melakukan penjualan secara langsung membuka toko untuk mengatasi modal yang macet. • Pada saat musim kemarau produksi Carica dipindahkan ke produksi makanan olahan lainnya seperti kacang dieng, jamur dieng, purwaceng, dll yang menjadi komoditas Kabupaten Wonosobo lainnya. • Memanfaatkan 68 commit to user media teknologi internet untuk mempromosikan Carica. • Harga jual carica yang tinggi dapat menolong harga bahan penolong ketika mengalami kenaikan harga di pasaran. Melakukan inovasi produk pada carica untuk menaikan permintaan dari konsumen. Ancaman Threats • Pohon Carica terkena wabah penyakit • Bencana Longsor di dataran tinggi Dieng • Berubah nya selera konsum Strategi ST • Antisipasi bencana alam khususnya tanah longsor yaitu dengan melakukan penyuluhan pada masyarakat sekitar dataran tinggi Dieng agar lebih peduli pada lingkungan. • Melakukan inovasi produk yang dapat meningkatkan selera konsumen • Melakukan penelitian-penelitian berkaitan dengan Strategi WT • Riset pemasaran terkait dengan kondisi perekonomian Negara melalui jasa konsultan pemasaran yang dilakukan oleh lembaga APC dan di Bantu oleh Pemerintah Daerah Wonosobo • Ancaman tanah longsor dapat ditanggulangi 69 commit to user en pohon Carica untuk dapat menemukan kemungkinan wabah penyakit yang dapat menyerang pohon Carica dengan memperbanyak tanaman Carica setidaknya dapat lebih banyak menyerap air dibandingkan tanaman kentang. • Inovasi perlu dilakukan untuk menangulangi kebosanan konsumen terhadap produksi carica. Sumber: Hasil Penelitian tahun 20092010 Keterangan: S= strength, W= weakness, O= Opportunity, T= Threats 5. Perumusan Strategi Pengembangan Berdasarkan hasil Matriks SWOT tersebut diperoleh berbagai macam strategi baru hasil kombinasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian berikut ini. a. Hasil kombinasi kekuatan dan peluang menghasilkan strategi antara lain: 1 Memanfaatkan peluang pasar yang ada dengan memproduksi Carica yang merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo 2 Memanfaatkan proses produksi yang mudah dan jumlah tenaga kerja yang melimpah untuk dapat memaksimalkan produksi Carica 3 Memanfaatkan kerjasama dengan sesama produsen atau pengrajin sejenis untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi 4 Memanfaatkan perhatian pemerintah daerah yang menjadikan Carica 70 commit to user sebagai icon Kabupaten Wonosobo untuk dapat mengembangkan serta meningkatkan produk Carica b. Hasil kombinasi kekuatan dengan ancaman menghasilkan strategi antara lain: 1 Antisipasi bencana alam khususnya tanah longsor yaitu dengan melakukan penyuluhan pada masyarakat sekitar dataran tinggi Dieng agar lebih peduli pada lingkungan. 2 Melakukan inovasi produk yang dapat meningkatkan selera konsumen 3 Melakukan penelitian-penelitian berkaitan dengan pohon Carica untuk dapat menemukan kemungkinan wabah penyakit yang dapat menyerang pohon Carica c. Hasil kombinasi kelemahan dengan peluang menghasilkan strategi antara lain: 1 Melakukan persediaan dalam bentuk stok barang untuk mengatasi masalah ketika kekurangan bahan baku 2 Perbaikan manajemen produksi 3 Melakukan penjualan secara langsung membuka toko untuk mengatasi modal yang macet. 4 Pada saat musim kemarau produksi Carica dipindahkan ke produksi makanan olahan lainnya seperti kacang dieng, jamur dieng, purwaceng, dll yang menjadi komoditas Kabupaten Wonosobo lainnya. 5 Memanfaatkan media teknologi internet untuk mempromosikan Carica. 6 Harga jual carica yang tinggi dapat menolong harga bahan penolong ketika mengalami kenaikan harga di pasaran. 7 Melakukan inovasi produk pada carica untuk menaikan permintaan dari konsumen. d. Hasil kombinasi kelemahan dengan ancaman menghasilkan strategi antara lain: 1 Riset pemasaran terkait dengan kondisi perekonomian Negara melalui jasa konsultan pemasaran yang dilakukan oleh lembaga APC dan di Bantu oleh Pemerintah Daerah Wonosobo commit to user 2 Ancaman tanah longsor dapat ditanggulangi dengan memperbanyak tanaman Carica setidaknya dapat lebih banyak menyerap air dibandingkan tanaman kentang. 3 Inovasi perlu dilakukan untuk menangulangi kebosanan konsumen terhadap produksi carica. commit to user 72

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN