Kategori Industri Kecil Ciri-ciri Industri Kecil

commit to user Badan Pusat Statistik 1999:250 mengklasifikasikan industri menjadi empat lapisan berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha yaitu: 1 Industri rumah tangga dengan pekerja sebanyak 1-4 orang 2 Industri kecil dengan pekerja sebanyak 5-19 orang 3 Industri kecil menengah dengan pekerja sebanyak 20-99 orang 4 Industri besar dengan pekerja sebanyak 100 orang Menurut pembagian ini, yang dimaksud industri kecil adalah perusahaan atau industri yang dapat mempekerjakan antara 5 sampai 19 orang.

b. Kategori Industri Kecil

Berdasarkan eksistensi dinamikanya industri kecil dan kerajinan rumah tangga Indonesia dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu: 1 Industri Lokal Yaitu kelompok jenis industri yang menggantungkan kelangsungan hidup kepada pasar setempat yang terbatas serta relatif terbesar dari segi lokasinya. Skala usaha kategori ini umumnya sangat kecil dan mencerminkan suatu pola pengusahaan yang bersifat subsistem dimana pemasaran produksinya ditangani sendiri, jasa pedagang perantara boleh dikata kurang menonjol. 2 Industri Sentral Yaitu kategori industri yang segi satuan usaha mempunyai skala kecil tetapi membentuk pengelompokan atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis. Ditinjau dari target pemasarannya umumnya menjangkau pasar yang lebih luas dari pada yang pertama, sehingga jasa pedagang perantara menjadi lebih menonjol. 3 Industri Mandiri Yaitu kategori industri yang mempunyai sifat-sifat industri kecil namun telah berkemampuan beradaptasi teknologi yang cukup canggih. Pemasaran hasil produksi relatif tidak tergantung pada peranan pedagang 10 commit to user perantara.

c. Ciri-ciri Industri Kecil

Sedangkan ciri-ciri industri kecil menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40KMK.062003 ialah: 1 Jenis barang komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti. 2 Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat. 3 Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha. 4 Sumber daya manusianya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai. 5 Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah. 6 Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses lembaga keuangan non bank 7 Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Sedangkan Menurut Tulus TH. Tambunan 2009 ciri-ciri industri kecil ialah: 1 Biasanya beroperasi di sektor informal;usahanya tidak terdaftar 2 Dijalankan oleh pemilik; tidak menerapkan pembagian tenaga kerja internal, manajemen dan struktur organisasi formal, sistem pembukuan formal. 3 Kebanyakan menggunakan anggota-anggota keluarga tidak dibayar. 4 Derajat mekanisme sangat rendah umumnya manual; tingkat teknologi sangat rendah 5 Umumnya menjual ke pasar lokal untuk kelompok berpendapatan rendah 11 commit to user 6 Pendidikan rendah dan dari rumah tangga miskin;motivasi utama survival 7 Kebanyakan pakai bahan baku lokal dan uang sendiri 8 Kebanyakan tidak punya akses ke program-program pemerintah dan tidak punya hubungan-hubungan bisnis dengan Industri besar. 9 Rasio dari wanita terhadap pria sebagai pengusaha sangat tinggi. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri industri kecil yaitu: 1 Jenis barang atau komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah; 2 Lokasi atau tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah- pindah; 3 Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha; 4 Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP; 5 Sumberdaya manusia pengusaha memiliki pengalaman dalam berwira usaha; 6 Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal; 7 Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.

d. Peranan Industri Kecil