commit to user terencana”. Dalam penelitian ini dokumen dan arsip yang digunakan adalah segala
bentuk arsip dan dokumen yang mempunyai hubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
Dokumen yang digunkan dalam penelitian ini adalah dokumen resmi internal dan dokumen lain yang mendukung seperti jurnal dan artikel. Dokumen
resmi berupa berapa jumlah sentra industri kecil Carica yang ada di Kabupaten Wonosobo, data jumlah pekerja, data tingkat pendidikan serta data penjualan
Carica. Serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini maupun buku-buku literatur.
D. Teknik Sampling
Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan atau sampling yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan
konsep teoritis yang digunakan. Dengan kata lain teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk menyeleksi atau menfokuskan permasalahan agar
pemilihan sample lebih mengarah pada tujuan penelitian. Penelitian tidak menentukan jumlah sample, tetapi peneliti menentukan sejumlah informan untuk
diwawancarai guna memperoleh informasi tentang permasalahan yang sedang di teliti. Peneliti berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari berbagai
sumber. Menurut Suharsimi Arikunto 2005:95 terdapat beberapa teknik
pengambilan sample yaitu sebagai berikut: Pengambilan sample sampling techniques yang biasa dikenal antara lain
adalah: sampling acak random sampling, sampling kelompok cluster sampling, sampling berstrata stratified sampling, sampling bertujuan
purposive sampling, sampling daerah atau sampling wilayah area sampling, sampling kembar double sampling, dan sampling berimbang
proposional sampling.
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik Purposive Sampling sampling bertujuan. Sample dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini populasi adalah jumlah keseluruhan industri Carica di Kabupaten Wonosobo adalah 25 sentra industri,
commit to user yang tersebar di beberapa kecamatan. Sebagai sample diambil perajin yang
memiliki informasi lengkap sesuai dengan topik penelitian. Jumlah sample akan berkembang Snow Ball yaitu dari satu informan ke
informan lain sampai informasi yang dibutuhkan mencukupi. Hal ini dikarenakan agar data yang diperoleh bisa mendalam, sehingga diperlukan informasi yang
benar-benar mengetahui dan memahami permasalahan yang sedang diteliti. Pada dasarnya teknik bola salju tidak melakukan seleksi dalam menentukan sample,
sehingga peneliti tidak membatasi jumlah informan. Peneliti memiliki informan kemudian informan tersebut dimintai menunjuk informan berikutnya yang
dianggap lebih mengetahui dan memahami permasalahan yang diteliti. Dengan begitu data yang diperoleh akan mendalam dan benar-benar mendukung hasil
penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data