Pengolahan Data Pengolahan Data dan Validasi Data

Dwie Andini Rahayu, 2015 PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu peneliti akan memperoleh kesimpulan sesuai dengan data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Penelitian ini menghasilkan dua jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. a. Data Kuantitatif Pengolahan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam berpikir sintesis dengan menggunakan teknik pembelajaran Student Recap melalui tugas ikhtisar siswa akan diolah secara kuantitatif melalui penskoran dan juga menggunakan persentase. Adapun rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Persentase berpikir sintesis = Ju a S o S u Ju a S o Ma a x 100 b. Data Kualitatif Pengolahan data yang bersifat kualitatif akan dilakukan dengan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman Sugiyono, 2013, hlm. 247-248 yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: 1. Data Reduction Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikaian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Pada tahap reduksi ini terdiri dari beberapa tahap yaitu mengelompokkan data, melakukan pengkodean, serta meringkas data yang telah ditemukan selama penelitian. Tujuan dari tahap reduksi data adalah untuk mengetahui data mana saja yang penting dan relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dwie Andini Rahayu, 2015 PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Data Display Penyajian Data Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Pada tahap ini data yang telah direduksi kemudian disusun kedalam urutan yang dapat dipahami oleh peneliti selanjutnya hubungkan data yang satu dengan data lainnya. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan lain sebagainya. Dengan mendisplaykan data, maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan untuk masuk ke tahap selanjutnya. Penyajian data ini selanjutnya akan memungkin peneliti untuk menarik kesimpulan sementara dan pengambilan tindakan untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan. 3. Conclusion Drawing Verification Langkah ketiga dalam analisis data ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Tahap verifikasi data dilakukan selama penelitian berlangsung. Verifikasi adalah proses untuk mengumpulkan bukti-bukti ataupun meninjau kembali data yang diperoleh untuk menarik kesimpulan sementara. Kesimpulan awal yang masih bersifat sementara akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulam tersebut pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali di lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan di awal adalah kesimpulan yang kredibel.

2. Validasi Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2013, hlm. 267. Tahap validasi data digunakan untuk menguji tingkat kebenaran dan kesahihan dari sebuah penelitian, sehingga akan diperoleh data yang dapat Dwie Andini Rahayu, 2015 PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN STUDENT RECAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini, validasi data yang akan dilakukan yaitu melalui: a. Member Check Member check yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber, siapapun juga kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain apakah keterangan, atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya, atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya Wiriaatmadja, 2012, hlm. 168. Dengan demikian, maka peneliti akan mengetahui kebenaran dan kesahihan data yang diperoleh dari hasil observasi dan catatan lapangan ketika pelaksanaan tindakan. Proses ini dilakukan setelah tindakan dilaksanakan, karena bertujuan untuk mengetahui kekurangan pada saat dilaksanakannya tindakan. Member check ini dapat dilakukan dengan berdiskusi bersama observer untuk mengevaluasi tindakan dalam setiap siklusnya. Kemudian data atau informasi yang diperoleh melalui member check ini kemudian akan menjadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya. b. Expert Opinion Expert Opinion ini dilakukan dengan pendapat dari pakar atau pembimbing. Pakar atau pembimbing akan memeriksa semua tahapan kegiatan penlitian, dan memberikan arahan atau judgements terhadap maslaah-masalah maupun langkah-langkah penelitian. perbaikan, modifikasi atau perubahan yang dilakukan berdasarkan opini dari pakar atau pembimbing akan memberikan validasi penelitian dan meningkatkan derajat kepercayaan. Dengan adanya bimbingan dan masukan dari pembimbing tentu akan membuat peneliti untuk memperbaiki kekurangan- kekurangan yang ditimbulkan dan membantu peneliti dalam

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA KELAS XI SMA.

0 2 23

PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 3 Cimahi.

0 0 27

PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMA : Siswa-siswi kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Tanjungpandan-Belitung.

2 6 8

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA MUHAMMADIYAH KEDAWUNG DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan di Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah Kedawung Kabupaten Cirebon.

4 39 100

PENERAPAN METODE DISKUSI BUZZ GROUP UNTUK MEMUNCULKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 6 Bandung.

0 1 33

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 4 DI SMA NEGERI SITURAJA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Geografi.

0 5 34

PENERAPAN METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tanjungsiang.

0 4 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MPPKB) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA

0 0 7