Kebijakan Abdullah Ahmad Badawi dalam pembangunan sumberdaya manusia di Malaysia

(1)

KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Mohd Ikram Bin Othman NIM: 105045203553

KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh :

Mohd Ikram Bin Othman NIM : 105045203553

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I : Pembimbing II :

Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA Drs. Heldi, MPd

NIP : 150 270 614 NIP : 150 262 877

KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “KEBIJAKAN ABDULLAH AHMAD BADAWI DALAM

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MALAYSIA” telah diuji

dalam Sidang Munaqasyah Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam pada Jurusan Jinayah Siyasah, Konsenterasi Ketatanegaraan Islam.

Jakarta, 12 Juni 2008

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

Nip: 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Asmawi, M.Ag. (...) Nip : 150 282 394 Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag. (...)

Nip : 150 282 403

Pembimbing I : Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA. (...)


(4)

Pembimbang II : Drs. Heldi, M.Pd. (...)

Nip : 150 262 877

Penguji I : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM. (...)

Nip : 150 210 422

Penguji II : H. Abdul Wahab Abd Muhaimin, Lc, MA. (...)


(5)

ﻢﻴﺣﺮﻟا

ﻦﻤﺣﺮﻟا

ﷲا

ﻢﺴﺑ

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur adalah milik Allah swt, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Diantara salah satu kesempurnaan manusia tersebut adalah karunia pikiran dan kecerdasan. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw dan keluarga serta sahabat Baginda.Kerana baginda adalah sosok yang telah berjasa memberi bimbingan terhadap aktualisasi pikiran dan kecerdasan manusia yang sesuai dengan kehendak Allah swt.

Sesungguhnya di dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menghadapi ujian dan rintangan akibat dari beratnya topik perbahasan yang diteliti, namun penulis akhirnya memperolehi inspirasi dari beberapa individu yang sepanjang penulisan skripsi ini banyak membantu dalam memberikan masukan yang berharga kepada penulis guna menyempurnakan skripsi ini.

Justeru itu, dikesempatan yang berharga ini penulis ingin mengungkapkan rasa hormat yang dalam serta terima kasih kepada :

1. Bapak Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM dengan kewenangan yang dimiliki beliau telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini. 2. Bapak Asmawi M.Ag Ketua Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan


(6)

Fakultas Syariah dan Hukum (UIN), dengan sabar memberikan bantuan kepada penulis sepanjang perkuliahan.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA. selaku dosen pembimbing I, dan Bapak Drs. Heldi, M.Pd selaku dosen pembimbing II, dengan sabar memberikan sepenuh arahan dan masukan dalm menyelesaikan skripsi ini. Hanya Allah swt yang memberikan ganjaran berlipat ganda atas jasa baiknya kepada penulis.

4. Seluruh dosen Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah dan Hukum , serta karyawan-karyawan yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Teristimewa buat Ayahanda, Othman Bin Jamal dan Bonda Yaminah Binti Yahya serta tidak ketinggalan kakak kandungku Mohd Najhan Bin Othman serta seluruh ahli keluarga tercinta. Terima kasih di atas segala doa dan kesabarannya atas jerih payah dan pengorbanan yang tidak terhingga serta senantiasa memberikan semangat tanpa jemu hingga anakanda dapat menyelesaikan pengajian. Jasa kalian dalam ingatan. Tidak ada yang dapat dipersembahkan sebagai balasan, melainkan hanya sebuah kejayaan yang cemerlang. Hanya Allah SWT yang melipat gandakan segala pengorbanan yang dilakukan.

6. Kepada Encik Anuar Zaki Bakar, dan Keluarga (Pegawai di Kedutaan Besar Malaysia Jakarta), Tuan H. Elyas Jafary dan Keluarga (Pegawai JPMI di Kedutaan Besar Malaysia Jakarta), Ustaz Tuan Ismail (Pegawai Atse Agama di Kedutaan Besar Malaysia Jakarta), yang banyak membantu memberi masukan ke dalam judul skripsi ini. Semoga segala pengorbanan yang telah diberikan akan beroleh ganjaran


(7)

pahala daripada Allah swt. Serta beberapa individu yang banyak memberi kerjasama samada berupa kritikan mahupun saran-saran yaitu Mohd Hafiz Halim, Aizat Yahya Arif, Khairul Anam Yazid, Khairul Anuar Amin Khir (Presiden Kelab Umno Jakarta) Hidayah (Mantan YDP PKMI-CJ) dan yang membantu memasukkan bahan bagi skripsi terima kasih atas partisipasinya serta beberapa individu yang tidak dapat penulis sebut satu persatu diruangan ini, terima kasih atas partisipasinya.

7. Teman-teman sahabat seperjuangan, khusunya Buat Haswadi Mat Husin, Imran Taha, Azmil Atiman, dan Amar, jutaan terima kasih penulis ucapkan kepada saudara yang mendoakan kejayaan dan memberi semangat kepada saya demi keberhasilan penulisan karya ilmiah ini. Dan tidak lupa pada teman-teman Malaysia yang berada di Indonesia maupun di Malaysia, dan tidak lupa juga kepada teman-teman yang berada di Indonesia, semoga perkenalan ini dirahmati dan diberkati olehNya. Terima kasih atas kebersamaan kalian dalam menemani penulis selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Akhirnya, Dan akhirnya semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan, kekhilafan dan kesalahan, maka kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan kesempurnaan tulisan ini. Semoga skripsi ini bermanfaat buat sekelian pembaca, semoga setiap bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT. Kepada Allah jualah penulis memohon, semoga jasa baik yang mereka


(8)

sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang baik dari Allah SWT. Amin

Jakarta, 30 Mei 2008M

24 Jamadil Awwal 1429H

Penulis


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….... i

DAFTAR ISI ………...v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Tinjauan Kepustakaan...6

E. Metode Penelitian ...9

F. Sistematika Penulisan ...11

BAB II SEKILAS TENTANG ABDULLAH AHAMAD BADAWI DAN PEMERINTAHAN DI MALAYSIA ...13

A. Riwayat Hidup ...13

B. Karir Politik Dalam Kerajaan dan UMNO ...15

C. Gelar Yang Diterima ...19

D. Sekilas tentang Pemerintahan Malaysia ...19

BAB III SEKILAS TENTANG RANCANGAN PEMBANGUNAN DI MALAYSIA, MISI NASIONAL, DAN RMK-9 ...25

A. Sejarah Ringkas Rancangan Pembangunan Di Malaysia ... 26

B. Tantangan Pembangunan Negara ... 29


(10)

D. Rancangan Malaysia Kesembilan (RMK-9) ... 38

BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA (MODAL INSAN) ...43

A. Pengertian Sumber Daya Manusia ...43

B. Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia ...48

C. Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam ...52

D. Latar Belakang Timbulnya Gagasan Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia ... 62

E. Konsep Pembangunan Sumber Daya Manusia di Malaysia ... 66

BAB V PENUTUP...75

A. Kesimpulan ...75

B. Saran-saran ...76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dato’ Seri Abdullah Haji Ahmad Badawi atau yang dikenal dengan panggilan Pak Lah adalah orang yang menggantikan Tun Dr. Mahathir Mohamad untuk jabatan Perdana Menteri Malaysia yang kelima, pada 31 Oktober 20031. Beliau telah membawa suatu kebijakan dan pemikiran politik yang baru dalam pemerintahan Malaysia pada awal pemerintahnya, di antaranya yaitu prinsip “kepemimpinan melalui teladan” yang bersifat “cemerlang, gemilang, dan terbilang”. Melalui prinsip itu beliau berjanji akan memerangi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam jabatan Kerajaan. Hal ini telah mendapat dukungan dan pujian dari masyarakat.

Selanjutnya di bawah pemerintahnya beliau telah memberi tumpuan pada pemulihan sektor pertanian, terutama pendapatan para petani dalam rangka meningkatkan ekonomi dalam negeri. Beliau juga telah memperkenalkan gagasan "Islam Hadhari" sebagai satu visi baru dalam pemerintahan Malaysia, karena pendekatan ini dapat mengembalikan umat Islam khususnya di Malaysia kepada ajaran yang sebenar dan mengubah pola fikir masyarakat, yang kemudian mengubah persepsi masyarakat Barat terhadap Agama Islam.

Gagasan Islam Hadhari adalah juga untuk memberi tumpuan terhadap pembangunan dan pembinanaan peradaban serta menaikkan taraf hidup dengan

1

Tajudin Bin Hussein, ed., Malaysia Negara Kita, (Kuala Lumpur: MDC Publishers Sdn Bhd, 2007), h. 309-311


(12)

penguasaan ilmu pengetahuan, kualitas hidup masyarakat dan ekonomi2. Beliau juga telah mencetuskan ide Rencana Pembangunan Negara yaitu; “Misi Nasional”, Misi Nasional merupakan kerangka dasar program dan perlaksanaan pembangunan negara yang menjadi tumpuan, dalam tempo lima belas tahun ke depan 2005-2020. Misi ini terdiri dari lima prinsip yaitu; 1. meningkatkan ekonomi ke arah yang lebih tinggi, 2. meningkatkan kemampuan pengetahuan dan inovasi negara dalam meningkatkan pola fikir bangsa, 3. menangani masalah keseimbangan sosial ekonomi secara pengorganisasian produksi dan kosumsi, 4. meningkatkan taraf kualitas hidup masyarakat, 5. meningkatkan kemampuan institusi dan perlaksanaan. Misi ini Sebagai keseinambungan dari RMK-9 (Rancangan Malaysia ke Sembilan). RMK-9 2006-2010. Ia merupakan Rencana Pembangunan Negara untuk tempo lima tahun pertama, dalam Misi Nasional. Misi ini secara keseluruhan berdasarkan dari prinsip Islam Hadhari.

Pada pembahasan pembentangan RMK-9 di Parlemen Abdullah Ahmad Badawi telah memperkenalkan istilah Modal Insan (Human Capital), walau istilah ini telah lama ada, menurut beliau faktor kemanusian dan kemasyarakatan merupakan dua perkara penting di dalam pembangunan modal insan3. Oleh karena itu, kepemimpinan Abdullah Ahmad Badawi telah memberi tumpuan yang lebih kepada pembangunan Modal Insan tersebut. Hal ini karena faktor modal insan sebagai

2

Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Islam Hadhari Satu Penjelasan, (Kuala Lumpur; Pecetakan Nasional Malaysia Behad, Cetakan Kedua, 2005), h. 2

3


(13)

pengerak roda ekonomi, pembangunan dan kemajuan negara, menuju visi 2020 yaitu menjadikan negara Malaysia sebagai negara yang maju, dan berdaya saing dengan mempertahankan nilai luhur bangsa. Dengan demikian, pembangunan modal insan harus sejalan dengan pembangunan dan kemajuan negara, agar terdapat keseimbangan antara keduanya.

Untuk mencapai sebuah negara yang maju sudah seharusnya faktor pembangunan modal insan menjadi bagian dari instrumen penting yang perlu diberi tumpuan untuk mencapai pembangunan yang bersifat sustainable developmen4t. Oleh karena itu, pembangunan modal insan merupakan tumpuan dalam RMK-9.

Pembangunan modal insan yang bakal dilaksanakan adalah secara holistik5, yaitu mencakup pembangunan ilmu pengetahuaan, kemahiran, keupayaan keusahawanan, pengetahuan sains dan teknologi, membudayakan sikap positif dan progresif dengan cara pendidikan dan latihan, dan moralitas yang tinggi.

Pembentukan sebuah negara yang hanya mementingkan elemen material akan melahirkan manusia yang bersifat individual. Hal ini mengakibatkan manusia selalu melakukan kerusakan dan pemusnahkan sumber daya alam demi mencapai keuntungan pribadi. Sifat demikian berlawanan dengan semangat dan falsafah pembangunan menurut persepektif Islam. Model pembangunan menurut pandangan

4

Aminin Amir Abdullah, "Pembangunan dan Kemajuan Modal Insan Dalam RMK-9: Satu Penelitian" Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 133

5


(14)

Islam berbeda dengan konsep pembangunan di Barat. Islam menganjurkan penganutnya agar menjaga dan memelihara segala ciptaan Allah swt di bumi ini dari kerusakan. Oleh karena itu, pembangunan yang dibawa oleh Islam cenderung kepada melahirkan insan yang berakhlak, berkualitas dan mempunyai kekuatan pola fikir. Dengan demikian, kepemimpinan Abdullah Ahmad badawi telah merencana semula dasar-dasar untuk membangunkan bangsa dan negara, yaitu dengan memberi tumpuan kepada pembangunan modal insan karena ini merupakan asas kepada kejayaan bangsa dan negara, disamping pembinaan tamadun manusia itu sendiri. Untuk itu beliau telah menekankan kepada lima Departemen untuk melaksanakan pembangunan modal insan antaranya; Departemen Pendidikan, Departemen Pengajian Tinggi, Departement Sumber Daya Manusia, Departeman Pembangunan Usahawan dan Koperasi dan Departemen Belia dan Sukan

Akhirnya, berdasarkan uruaian tersebut penulis memilih judul Kebijakan Abdullah Ahmad badawi Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Di Malaysia”, sebagai judul skripsi untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar S1.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Agar perbahasan tidak terlalu luar, maka penulisan hanya dilakukan sekitar inti pembangunan modal insan di Malaysia menurut kaca mata Abdullah Ahmad Badawi. Pandangan NGO seperti JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) YADIM (Yayasan Dakwah Islam Malaysia) dan juga para akademis dan intelektual di Malaysia. Juga dibahaskan apakah acuan yang digunakan untuk melaksanakan


(15)

pembangunan modal insan ini sebagai sebuah kebijakan kepemimpinan Abdullah Ahmad Badawi dalam rencana pembangunan di Malaysia.

Penulis membuat rumusan dengan menimbulkan beberapa persoalan berkenaan tajuk skripsi yang telah diajukan yaitu;

1.Bagaimanakah gagasan modal insan menurut pandangan perintisnya Abdullah Ahmad Badawi.?

2.Bagaimanakah konsep pembangunan modal insan di Malaysia.?

3.Apa tumpuan yang utama dalam pembangunan modal insan di Malaysia.? 4.Bagaimankah Dampak kebijakan tersebut terhadap masyarakat.?

C. Tujuan dan Manafaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Secara umum, kajian ini bertujuan, menjelaskan gagasan Abdullah Ahmad Badawi dalam konsep pembangunan modal insan di Malaysia. Secara spesifik, kajian ini bertujuan :

a)Mengetahui bagaimana sebenarnya pembangunan modal insan yang coba dibawa oleh Abdullah Ahmad Badawi.

b)Mengetahui konsep pembangunan modal insan di Malaysia dan penerapanya di Malaysia.

c)Tumpuan yang utama dalam pembangunan modal insan. d)Dampak dari kebijakan tersebut


(16)

2. Manfaat Penelitian

a) Hasil dari penelitian atau kajian ini dapat memberikan masukan, dan menambah wawasan kepada yang berminat untuk membuat penelitian tentang pembangunan modal insan di Malaysia dengan lebih terperinci.

b) Hasil Penelitan ini, dapat memberi gambaran tumpuan yang harus diberikan kepada pembangunan modal insan dalam sesebuah negara.

c) Hasil penelitain ini juga dapat memberi gambaran tentang tokoh yang membawa gagasan pembangunan modal insan.

D. Tinjauan Pustaka

Penulis telah menemukan sejumlah penelitian tentang topik yang telah dilakukan, baik yang mengkaji secara spesifik maupun yang menyingung secara umum dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan kajian terhadap pembawa gagasan Abdullah Ahmad Badawi. Berikut temuan umum sebagian buku-buku penelitian, adalah seperti berikut.

Karya Abdullah Ahmad Badawi yang berjudul Pembangunan Modal Insan: koleksi ucapan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi.6 Ini merupakan hasil ucapan beliau dari November 2003 hingga Mei 2005 yang dikumpulkan, dan dibukukan kemudian diterbitkan oleh Institut Tadbir Awam Negara. Buku ini merangkumi ide dan pemikiran Abdullah Ahmad Badawi dalam usaha untuk membentuk sebuah masyarakat bertamadun dalam sebuah negara pada tahun 2020.

6

Dato seri Abdullah Ahmad Badawi, Pembangunan Modal Insan: Koleksi Ucapan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, (Kuala Lumpur: Di Terbitkan oleh Insitut Tadbir Awam


(17)

Tema pokok buku ini seperti berikut, pertama pembangunan modal insan. kedua, Islam Hadhari. ketiga, peranan negara dalam isu-isu global.

Buku yang diterbitkan oleh Unit Perancang Ekonomi Jabatan Perdana Menteri yang berjudul Rancangan Malaysia kesembilan (RMK-9)7 merupakan buku membahaskan tentang agenda dasar dan rancangan pembangunan di Malaysia. Tema pokok buku ini, antara lain, untuk mencapai tahap ekonomi yang kukuh, tumpuan kepada isu sosioekonomi, meningkatkan mutu hidup rakyat keseluruhan, infrastruktur yang berkualitas, memperkukuhkan modal insan dan membaik pulih kinerja pelayanan masyarakat. Segala agenda pembangunan yang dilaksanakan mengukuti acuan Islam Hadhari

Karya Wan Mohd Nor Wan Daud, yang bertajuk Pembangunan di Malaysia ke Arah Satu Kefahaman Baru yang Lebih Sempurna.8 Tema pokok pembahasan ini, antara lain, arti pembangunan, adalah pembangunan yang menghasilkan kebaikan, keharmonian, keadilan dan kebahgian duniawi dan ukhrawi bukan pembangunan dalam arti kata barat yang hanya tumpuan kepada material semata-mata. Dan juga beliau berpendapat bahwa, institut pengajian beperan sebagai tempat merubah pola fikir dan sikap dalam mewujudkan perubahan masyarakat dan tamadun sebuah bangsa dengan meningkatkan kualitas ilmiah, akhlak dan profesionalisme. Juga pemikiran kritis dan kreatif digalakkan kepada para pelajar.

7

Rancangan Malaysia Kesembilan RMK-9, (Putrajaya: Unit Perancang Ekonomi, Jabatan Perdana Menteri), 2006.

8

Wan Nor Wan Daud, Pembangunan Di Malaysia ke Arah Satu Kefahaman Baru yang Lebih Sempurna,, (Petaling Jaya: Institut Perkembangan Minda (INMIND), 2003.


(18)

Karya Dr. M. Din Syamsudin,9 yang bertajuk etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani, tema pembahasan ini, anatara lain. Dalam perspektif pembangunan masyarakat madani, kemandirian merupakan unsur yang paling menentukan. Untuk itu yang penting adalah bagaimana membentuk kemandirian itu, sehingga mampu melahirkan kecenderungan psikologis yang positif, seperti kreativitas, dinamika, prakarsa, dan inovasi yang menjadi ciri dominan dari kemandirian. Dalam membangun sistem kepribadian diperlukan kesadaran akan eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kebebasan berkehendak, kebebasan berbuat, dan bertanggungjawab, untuk itu perlunya etika agama yang dapat

membimbing manusia pada kesadaran akan adanya sifat-sifat Tuhan pada dirinya yang kreatif (al-khaliq), mandiri (al-qiyam binafsihi), inovatif (al-mushawwir), percaya diri (al-qohhar) dan lain-lain. Sayangnya etika agama seringkali dilupakan dalam proses pembangunan.

Karya Dr. Wahyu MS10 yang bertajuk Perubahan Sosial dan Pembangunan, tema pembahasan tentang perubahan pesat di bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial budaya, buku ini juga membahaskan tentang teori tentang ilmu sosial, pokok pada pembahasan buku ini pada teori perubahan sosial, dinamika pembangunan Indonesia, pendidikan suatu tinjauan sosiokultural, kepemimpinan dan generasi muda, partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

9

Dr. M. Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta; Pt Logos Wacana Ilmu, Cetakan Pertama, 2000).

10


(19)

Karya Muhammad Tholhah Hasan11 yang bertajuk Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, tema pembahasan tentang kesiapan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi maju yang diperlukan memasuki era globalisai, melakukan pengenalan, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoligi canggih tanpa mengasingkan mereka dari jati diri dan kepribadianya, kesiapan masyarakat dalam bereaksi secara proporsional (menangkal dan menyeimbang) tata- nilai tersebut, yang merupakan ikutan proses transformasi tersebut, yang tidak sejalan dengan keyakinan agama, serta moral dan jati diri bangsa.

Keseluruhannya buku-buku tadi merupakan sumber kepada pembahasan pembangunan sumber daya manusia secara umum atau pun khusus yaitu pembangunan sumber daya manusia di Malaysia. Dari itu penulis melakukan analisis dari buku-buku yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia dan mengutip pembahasan yang terkait dengan pembahasan ini.

E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah dengan melihat pandangan Abdullah Ahmad Badawi dan UMNO terkait pandangan

11

Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Lantabora Press, Cetakan Pertaman, 2003)


(20)

mereka tentang konsep pembangunan Modal Insan di Malaysia. Dan kebijakan beliau dalam penerapan kebijakan modal insan di Malaysia.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Dengan kaidah pengumpulan data-data kualitatif melalui studi kepustakaan. Data-data kualitatif diperoleh melalui bahan primer, misalnya buku RMK-9, Koleksi ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, buku Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, dan Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia. Data sekunder yaitu, diperoleh lewat internet melalui situs-situs pemerintah http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html, Jabatan Kemajuan Islam Juga dan Blog yang berkaitan dengan pembahasan. Dan juga, melalui Koran-koran seperti Kompas, Utusan Malaysia Online, dan penulisan ilmiah di dalam majalah-majalah, Dewan Masyarakat dan Dewan Siswa.

3. Tehnik Analisis Data

Dalam menganalisis data, diterapkan tehnik analisis isi secara kualitatif, nantinya data-data yang ada dibaca, diselektif dan dianalisis mengikut kesesuaian tajuk atau bab yang terkait. Analisis yang dilakukan adalah analisis kualitatif.

4. Tehnik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini adalah merujuk kepada Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah Dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, 2007, Jakarta


(21)

F. Sistematika Penulisan

Bab I membicarakan tentang latar belakang masalah yang menjadi penelitian yang dilakukan oleh penulis. Juga menceritakan tentang tujuan penelitian masalah, perbatasan serta perumusan masalah, serta metode penelitian yang dilakukan Bab II ini, penulis akan menulis beberapa riwayat kehidupan Perdana Menteri Malaysia yang kelima ini yaitu Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi. Juga riwayat pendidikan, karir politik serta anugerah-anugerah yang diterima oleh beliau sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sehingga sekarang. Juga penulis membicarakan sejarah Malaysia, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan, dan sistem politik di Malaysia.

Dalam bab III ini, penulis akan membahas tentang historis pembangunan di Malaysia, dasar-dasar negara dan konsep-konsep pembangunan, juga penulis akan membahaskan tentang RMK-9 (Rangcangan Malaysia kesembilan) dan Misi Nasional, penulis juga kan menjelaskan apa yang terkandung di dalam RMK-9 dan Misi Nasional.

Dalam bab IV ini akan membicarakan inti dari penulisan skripsi ini berkenaan yang dibawa oleh pemerintah Malaysia sekalian kebijakan Abdullah Ahmad Badawi. Dalam bab ini juga akan membicarakan pengertian Sumber daya Manusia dan Modal Insan, Visi dan Misi Pembangunan di Malaysia, konsep pembangunan modal insan di Malaysia, kenapa tumpuan diberikan kepada pembangunan modal insan, asas dan ciri pembangunan modal insan di Malaysia, Dan juga penulis membahas tentang pembangunan modal insan menurut perspektif Islam.


(22)

Bab IV ini akan membicarakan tentang kesimpulan serta penulis akan memberikan saran-saran berkenaan kebijakan pembangunan modal insan yang menjadi kebijakan pemerintah di Malaysia.


(23)

BAB II

SEKILAS TENTANG ABDULLAH AHMAD BADAWI DAN PEMERINTAHAN DI MALAYSIA

Kemajuan dan pembangunan yang telah dialami oleh Malaysia adalah hasil kepemimpinan dari beberapa Perdana Menteri Malaysia yang telah mengepalai kepemimpinan negara. Malaysia yang telah mengalami beberapa proses transisi kepemimpinan yang merubah corak pandang mereka yang sehinggakan setiap Perdana Menteri Malaysia itu menyumbangkan pemikiran, dasar dan visi yang berbeda-beda namun mempunyai satu hala tuju yang sama yaitu menjadikan Malaysia menjadi salah sebuah negara yang mampu berdaya bersaing dengan negara-negara maju yang lain dalam bidang sains, teknologi, industri dan ekonomi mengikut acuan sendiri.

A. Riwayat Hidup dan Pendidikan

Dato’ Seri Abdullah bin Haji Ahmad Badawi, merupakan Perdana Menteri Malaysia yang kelima yang dijangkakan akan meneruskan kecemerlang dari segi pembangunan serta peningkatan taraf ekonomi rakyat Malaysia selama kepimpinannya. Beliau di lahirkan pada tanggal 26 November 1939 di Kampung Perlis, Bayan Lepas, Pulau Pinang. Semasa mudanya, beliau menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Bukit Mertajam dan kemudian melanjutkan ke sekolah Inggeris


(24)

yaitu Penang Methodist Boys School, Pulau Pinang. Beliau menamatkan pendidikan sekolah menengah pada tahun 1959. Selepas menamatkan pendidikan peringkat menengah, beliau meneruskan kuliahnya di Universitas Malaya dalam jurusan Pengajian Islam. Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda (Strata satu) Sastra dalam Pengajian Islam setelah selesai kuliah pada tahun 196412.

Setelah selesai menamatkan pendidikannya, beliau bekerja di pejabat kerajaan sebagai wakil seketaris di Jabatan Perkhidmatan awam13 selama lima tahun. Kemudian beliau dialihkan ke Jabatan Perdana Menteri sebagai Ketua Wakil Seketaris Majelis Operasional Negara. Beliau menjabat jawatan tersebut hanya selama dua tahun di mana beliau dinaikan pangkat sebagai Ketua Pengarah, Kementerian Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga. Beliau terus cemerlang dalam kerjayanya sehingga pada tahun 1974, beliau dilantik sebagai Ketua Seketaris Kementerian Kebudayaan, Belia Dan Sukan. Itulah karir beliau dalam pemerintahan sebelum memasuki dunia politik UMNO.14

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi lebih dikenal dengan panggilan Pak Lah dikalangan teman dan rakyat Malaysia. Beliau mempunyai seorang isteri yaitu Datin Paduka Seri Endon binti Dato’ Mahmood, wafat pada 2005 dan dua orang anak,

12

Robiah binti Alias dan Jiyana binti Jibril, Malaysia Negara Kita, (Kuala Lumpur; MDC Publisher Sdn Bhd, Cet Pertama, 2007), h. 309

13

Jabatan Perkhidmatan Awam sama artinya dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

14


(25)

seorang putera dan seorang puteri, yaitu Kamaluddin dan Nori. Pak Lah juga mempunyai empat orang cucu.15

B. Karir Politik dalam Kerajaan dan UMNO 1. Karir Politik dalam Kerajaan

Karir politik Dato’ seri Abdullah Ahmad Badawi diawali dengan keikutsertaannya dalam Partai United Malayan National Organization atau (UMNO) pada awal tahun 1964. Sepanjang keikutsertaannya dalam UMNO sebelum tahun 1978, beliau hanya anggota biasa sahaja. Beliau aktif di dalam UMNO ketika beliau menjadi calon Anggota Parlemen Kepala Batas dan bertanding atas platform UMNO untuk pertama kali pada tahun 1978. Dalam pemilu tersebut, beliau menang dan dilantik menjadi Anggota Parlemen Kepala Batas. Dari sinilah, karir politik beliau dimulai dalam UMNO.

Sepanjang keterlibatan beliau dalam politik, beliau tidak pernah tewas kepada sesiapapun dalam pemilu di kawasan Kepala batas. Beliau telah memenangkan setiap pemilihan di kawasan tersebut sehingga kini. Setelah memenangkan pemilu yang pertama kalinya, yaitu pada tahun 1978, beliau diamanahkan untuk memegang jabatan Seketaris Parlemen di Kementerian Wilayah Persekutuan dari tahun 1979 hingga 1980. Setelah itu, beliau diangkat menjadi Wakil Menteri di Kementerian Wilayah Persekutuan pada

15

Diakses pada 20 Mei 2008 jam 8.00 pm Artikel ini dari


(26)

tahun 1980 hingga tahun 1981. Pada tahun 1981, beliau telah memasuki dimensi baru dalam karir politiknya, diangkat sebagai Menteri di Jabatan Perdana Menteri sekaligus menjadi salah seorang Anggota Majlis Tertinggi UMNO pada saat itu.

Setelah menjabat sebagai Menteri di Jabatan Perdana Menteri dari tahun 1981 sehingga tahun 1984, beliau juga sempat menjabat dua jabatan menteri yaitu Menteri Pendidikan Malaysia pada tahun 1984 hingga tahun 1986 dan Menteri Pertahanan Malaysia dari tahun 1986 hingga 1987. Jabatan yang paling lama di jabat oleh beliau adalah Menteri Luar Negeri, beliau memegang jabatan tersebut dari tahun 1991 hingga 1999. yaitu kira-kira lapan tahun. Pasca krisis pemecatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim pada tahun 1998, Jabatan Wakil Perdana Menteri tersebut tidak ada yang menjabatnya hingga awal tahun 1999. Pada waktu itu, beliau memegang jawatan wakil Pengurus Majlis Tindakan Ekonomi Negara (MTEN) telah diangkat oleh Perdana Menteri Malaysia pada waktu itu, Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia, menggantikan Dato’ Seri Anwar Ibrahim yang telah dipecat pada 2 September 1998.

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi memegang jawatan Wakil Perdana Menteri Malaysia selama empat tahun yaitu dari tahun 1999 hingga 30 Oktober 2003. Pada 31 Oktober 2003, Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad


(27)

telah meletakan jawatannya untuk berhenti dan menyerahkan kepepimpinan kerajaan Malaysia kepada wakilnya, Dato’ Seri Abdullah Ahhmad Badawi dan dia menjabat Perdana Menteri sehingga hari ini16.

Dilihat kepada karir politik dalam pemerintahan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, boleh dianggap sosok yang sukses, ini terlihat dari segi penampilan dirinya yang sederhana, tidak terlalu menonjol di awal keterlibatan di dalam politik pemerintahan, sehingga ramai dikalangan ahli politik tidak menyangka beliau diangkat oleh mantan Perdana Menteri Dr. Mahathir, mengantikan posisi beliau sebagai Perdana Menteri Malaysia yang kelima.

2. Karir Politik dalam UMNO

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi telah menceburkan diri dalam politik UMNO kira-kira 41 tahun dari tahun 1964 hingga tahun 2005. Beliau amat kometmen dalam UMNO sehingga menghantar beliau menempati posisi sebagai Perdana Menteri Malaysia kelima sekarang ini. Sebelumnya, beliau telah menempati berbagai posisi dalam jabatan pemerintahan, dan beliau sekarang menjabat sebagai Presiden Partai UMNO.

16

Chamil Wariya, Kesinambungan dan Perubahan Malaysia di Bawah Pentadbiran Abdullah Ahmad Badawi, Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd, 2004, h. 19-25


(28)

Pada awal keterlibatannya dalam dunia politik, yaitu pada tahun 1964 hingga tahun 1977, beliau hanya sebagi ahli UMNO biasa serta berkerja di dalam pemerintahan sepanjang tempo tersebut. Beliau bergerak aktif pada tahun 1978, saat itu beliau adalah calon parlemen untuk partai UMNO yaitu Anggota Parlemen Kepala Batas, Pulau Pinang. Beliau memenagkan pemilu tersebut dan terus menjadi Anggota Parlemen Kepala Batas. Pada tahun 1979, beliau dilantik menjadi ketua UMNO-cawangan Kepala Batas dan Bertam. Karena prestasi yang cemerlang, beliau kemudian dipilih untuk menempati salah satu posisi dalam Majlis Tertinggi UMNO pada tahun 1981.

Selanjutnya, beliau dilantik menjadi Naib Presiden UMNO. Pada tahun 1987 hingga akhir jabatannya tahun 2000, beliau juga sempat menjadi ketua Delegasi UMNO ke Jawatan Kuasa Perundingan Ekonomi Negara dan juga sempat menjadi Pengerusi Jawatankuasa Penyusunan Semula Masyarakat pada tahun 1990. beliau juga diamanahkan untuk menjadi Pengerusi Badan Perhubungan UMNO Provinsi Pulau Pinang pada tahun 1999. Dari tahun 1978 hingga sekarang, beliau terus terpilih menjadi Anggota Parlemen Kepala Batas di Pulau Pinang, sebab beliau selalu memenangkan pemilu di kawasan tersebut dengan mendapat dukungan penuh masyarakat selama keterlibatannya dalam UMNO.

Setelah kasus pemecatan Dato’ Seri Anwar Ibrahim, Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi telah dilantik oleh Dato’ Seri Dr. Mahathir


(29)

Mohamad sebagai wakilnya yaitu sebagai wakil Presiden UMNO pada bulan Mei 2000. Beliau menjabat sebagai wakil Presiden UMNO selama tiga tahun dari tahun 2000 sehingga oktober 2003. Selanjutnya, beliau mengantikan Dato’ Seri Dr. Mahathir Mohamad sebagai Presiden UMNO pada 31 Oktober 2003.17

Sebagaimana karir beliau dalam pemerintahan dan partai, beliau boleh dikatakan sosok yang mempunyai pribadi yang terkenal, terutama dikampung halaman beliau Kepala Batas, ini karena faktor kakeknya seorang Kiyai yang dikenali oleh masyarakat, oleh karena itu diawal penglibatan beliau dalam dunia politk, terutama ketika kali pertama ikut pemilu, beliau tidak pernah kalah hingga kini.disamping sosok pribadi yang sederhana.

C. Gelar yang diperoleh

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi telah menerima banyak gelar daripada berbagai pihak yang mengakui dasar kepemimpinannya dan sepanjang keterlibatan dalam pemerintahan dan politik. Antaranya18.

D. Sekilas Tentang Pemerintahan di Malaysia

Malaysia merupakan sebuah negara yang telah mengalami proses kemerdekaan lebih 50 tahun dari penjajahan Inggeris. Persekutuan Malaysia

17

Chamil Wariya, Pentadbiran Abdullah Ahmad Badawi, h. 26-28

18

http://www.pmo.gov.my/website/webdb.nsf/pmomalay?openframeset dan lihat pada lampiran 1, halaman, 81, dari skripsi ini.


(30)

mencakup Semenanjung Malaysia dan Negara Bagian Sabah dan Serawak, letak Geografis terletak antara dua dan tujuh derajat lintang utara, Semenanjung Malaysia terpisah dari Negara Bagian Sabah dan Serawak oleh Laut Cina Selatan, bagian utara Semenanjung Malaysia adalah Thailand sementara tetangga selatan adalah Singapora, Sabah dan Serawak berbatasan dengan Indonesia, sementara Sarawak juga berbagi batas dengan Brunei Darussalam19. Malaysia merupakan sebuah negara yang demokratis yang bersandarkan kepada Perlembagaan20 Malaysia. Malaysia mempunyai suatu nasional code of conduct atau semacam ideologi negara yang di namakan Rukun Negara, sebagai usaha mempersatukan penduduk yang bermacam-macam ras ke dalam suatu wadah sehingga tercapai satu bangsa, yaitu bangsa Malaysia. Rukun Negara mempunyai lima prinsip utama yaitu: pertama, Kepercayaan kepada Tuhan. Kedua, Kesetiaan Kepada Raja dan Negara. Ketiga, Keluhuran Perlembagaan (menjunjung tinggi Undang-undang Dasar) Keempat, Kedaulatan Undang-undang. Kelima, Kesopanan dan Kesusilaan21.

Proklamasi Malaysia dinyatakan pada tanggal 31 Agustus 1957, tapi pada waktu itu, Malaysia belum dinamakan Malaysia. Ia dikenal sebagai Malaya di mana pada waktu itu Malaya dikenal dengan nama Tanah Melayu. Ia hanya dikenal sebagai

Malaysia setelah Malaya bergabung dengan Singapura, Sabah dan Sarawak yang

19

Buku Petunjuk Perjalanan, Malaysia Cermin Asia, Tourism Malaysia, Cetakan Bahasa Indonesia, 2003, h. 203

20

Perlembangaan sama arti dengan Konstitusi

21

C.S.T Kansil dan Christine S.T. Kansil, Hukum Tata Negara Republik Indonesia 2 (Jakarta; Reneka cipta, Cetakan Kedua, 2003), h. 185


(31)

berada di pulau Borneo. Hampir saja Brunei juga ikut serta bergabung, namun Brunei menarik diri dari pengabungan pada saat-saat akhir atas sebab yang tertentu. Setelah pengabungan, barulah Malaya dikenal dengan nama Malaysia pada 16 September 1963.22

Demokrasi di Malaysia adalah demokrasi parlementer dan Raja sebagai Kepala Negara23, dan Perdana Menteri adalah Kepala Pemerintahan. Parlemen di Malaysia terdiri dua badan yaitu Dewan Negara (Senate) beranggotakan 68 orang, dan Dewan Rakyat (House of Representative) beranggotakan 192 orang24. Anggota Dewan Rakyat akan dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Tetapi, pemilihan Perdana Menteri adalah melalui Ahli Dewan Rakyat yang dipilih oleh rakyat. Demokrasi parlementer Malaysia adalah di mana anggota-anggota yang telah dipilih oleh rakyat melalui pemilu pada setiap empat tahun, akan menjabat kursi di parlemen, atau disebut dengan "ahli parlemen". Wewenang seorang Anggota Dewan Rakyat adalah menyampaikan aspirasi rakyat dan, membahas persoalan dan permasalahan rakyat, serta membuat keputusan kebijakan dan, undang-undang dengan persetujuan satu pertiga dari Anggota Dewan Rakyat. Setiap kebijakan yang dilakukan harus mengikuti perlembagaan persekutuan dan tidak sama sekali boleh menyalahi apa yang terdapat dalam perlembagaan persekutuan (UUD).

22

Asnarrulkhadi Abu Samah dan Jayum A. Jawan, Kenegaraan Malaysia, (Selangor: Penerbitan Universiti Putra Malaysia, Cet Kesepuluh, 2006), h. 76.

23

Ibid, h. 92.

24


(32)

Sebagai sebuah negara demokrasi, Malaysia masih lagi mengamalkan sistem monarki yaitu masih mengekalkan institusi Raja, sebagai ketua negara dan simbol bagi identitas negara Malaysia. Pemilihan Raja atau Yang Di Pertuan Agung setiap lima tahun sekali, proses pemilihan raja akan dibuat mengikut giliran yang sudah di tentukan oleh Majelis Raja-Raja. Yaitu dengan dipilih dari setiap Negara bagian.

Sejak Malaysia ditubuhkan sebagai sebuah negara yang mandiri, Malaysia telah dikepalai oleh lima orang perdana menteri (Prime Minister) yang masing-masing memainkan peran dan jasa yang besar dalam pembangunan negara Malaysia. Masing-masing mempunyai peran dan jasa yang besar sehingga menjadikan Malaysia seperti sekarang. perdana menteri Malaysia dari pasca kemerdekaan sehingga sekarang ada lima orang semuanya yaitu; YTM (Yang Termulia) Tunku Abdul Rahman al-Haj ibni Sultan Abdul Hamid Halim Shah. Beliu merupakan perdana menteri Malaysia yang pertama, beliau menjabat dari tahun 31 Agustus sehingga 22 September 1970. Beliau juga dikenal dengan panggilan “Bapak Kemerdekaan” dan “Bapak Malaysia”, karena kebijakan dan jasa beliau dalam pembentukan negara Malaysia25. Setelahnya, Perdana Menteri dijabat oleh Tun Abdul Razak Dato’ Hussein Onn yang memerintah dari tanggal 22 September 1970 sehingga 14 Januari 1976. Beliau dikenal dengan “Bapak Pembangunan Malaysia”, karena kebijakan

25


(33)

beliau dalam mengatasi masalah ekonomi dan sosial. Semasa pemerintahnya beliau telah memperkenalkan DEB (Dasar Ekonomi Baru) untuk membasmi kemiskinan tanpa mengira kaum dan menghapuskan ekonomi berasaskan kaum, dan pembagian kekayaan negara yang lebih adil, Beliau berhenti menjabat sebagai Perdana Menteri disebabkan sakit yang akhirnya membawa kepada kewafatannya26. Selanjutnya, pemerintahan perdana menteri dijabat oleh Tun Hussein Bin Dato’ onn. Beliau menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 15 Januari 1976 sehingga 16 Juli 1981, beliau dikenal dengan “Bapak Perpaduan Malaysia” karena usahanya menyatukan pelbagai etnik di Malaysia27.

Kemudian pemerintahan digantikan oleh Tun Dr. Mahathir Bin Mohamad, beliau menjabat perdana menteri pada 18 Juli 1981 sehingga 31 Oktober 2003. Beliau dikenal dengan “Bapak Pemodernan Malaysia”28 karena selama beliau menjabat Perdana Menteri beliau telah membawa pembaharuan terhadap negara Malaysia, dalam menjadi negara yang lebih maju dan berdaya saing. Semasa pemerintahnya Malaysia mengalami anjakan paradikma dari segi ekonomi dan infrastruktur pembangunan negara. Banyak pembangunan serta stabilitas ekonomi yang terjadi di Malaysia sepanjang pemerintahan beliau termasuk lolosnya Malaysia dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dengan sukses, di mana sehingga sekarang

26

Robiah dan Jiyana, Malaysia Negara Kita, h. 303-304.

27

Ibid., h. 305-307.

28


(34)

masih ada negara yang berhadapan dengan masalah ekonomi sebagai dampak dari krisis ekonomi tersebut. Masa jabatannya berakhir pada 31 Oktober 2003. beliau mengambil keputusan untuk turun dan memberikan peluang kepada wakilnya, Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi untuk mengantikan beliau sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Sepanjang sejarah pemerintahan Malaysia yang dikepalai oleh lima Perdana Menteri, kelima- lima Perdana Menteri ini telah memainkan peran yang besar dalam memakmurkan dan memajukan Malaysia. Ini karena, setiap peralihan kepemimpinan Negara, dasar dan rancangan pembangunan negara tetap diteruskan dengan membawa pendekatan yang berbeda, namun tujuannya adalah sama yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat, pengembangan SDM, kestabilan sosioekonomi, kemakmuran, dan kemajuan negara.


(35)

BAB III

SEKILAS TENTANG RANCANGAN PEMBANGUNAN DI MALAYSIA, RMK-9 DAN MISI NASIONAL

Malaysia telah memperoleh kemerdekaan lebih daripada lima puluh tahun, negara Malaysia telah menjalani pembangunan dan juga pembaharuan dari segala segi kehidupan yang begitu pesat29. Namun, bagi negara masyarakat Malaysia mendambakan sesuatu yang baru untuk pemerintahan yang telah mengalami kemajuan dari segi pembangunan suprastruktur dan infrastruktur. Dan ini dapat menjadi landasan yang cukup kuat untuk melanjutkan pembangunan pada tahun berikutnya.

Oleh Karena itu, Malaysia dibawah kepemimpinan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, beliau telah menggagaskan suatu gagasan yang baru dalam pembangunan Malaysia, gagasan ini dikemukakan ketika beliau membentangkan Rancangan Malaysia Kesembilan, yaitu dengan menggagaskan pembangunan Modal Insan atau sumber daya manusia sebagai prioritas dalam Rancangan Malaysia Kesembilan ini30. Karena beliau melihat pembangunan sumber daya manusia sebagai pembangunan yang harus dijadikan tumpuan, untuk beralih kepada pembangunan Negara yang berasaskan ilmu pengetahuan (knowledge economy)31, dengan demikian

29

Laporan Khusus, “Malaysia Sudah Berjalan Jauh”, Kompas, 22 September 2007, h. 33

30

Laporan Khusus Koran Persidangan UMNO, "Menambah Nilai Perjuangan", Medan Ilmu, Menjulang Perjuangan Bangsa, " November 2006, h. 2- 5

31


(36)

pemerintah telah memberikan tumpuan yang utama kepada pendidikan dengan anggaran pendidikan sebanyak 20% dari APBN untuk Rancangan Malaysia Kesembilan

Sebelum dibahasakan racangan pembangunan yang telah dirancangkan oleh pemerintah Malaysia. Dalam bab III ini, akan dibahas tentang sejarah ringkas rancangan permbangunan yang telah pernah dilaksanakan oleh pemerintahan Malaysia selama 50 tahun berdirinya Negara Malaysia.

A. Sejarah Ringkas Rancangan Pembangunan Di Malaysia

Upaya untuk memicu kehidupan bangsa atau masyarakat yang lebih baik ini adalah hasil dari program dan strategi pembangunan yang sudah dimulai pasca kemerdekaan Malaysia. Secara umumnya jika ditinjau pada historis perancangan pembangunan Malaysia, ada tiga tahapan yaitu; perancangan sebelum kemerdekaan, perancangan selepas kemerdekan hingga tahun 1970 dan perancangan pembangunan selepas pemerintah menjalankan Dasar Ekonomi Baru pada tahun 197132, Pasca kemerdekaan. Pemerintah Malaysia telah merancang dan melaksanakan beberapa usaha pembangunan negara untuk mengatasi masalah sosio-ekonomi dan politik, sebagai wewenang utama pemerintah untuk membangunkan negara dan menjamin supaya hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Malaysia. Rancangan pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah mempunyai tiga fase, fase

32

Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, (Kuala Lumpur: Terbitan Institut Tadbiran Awam Negara, 2006), h. 260


(37)

pertama, Rangka Rancangan Pembangunan Persekutuan Tanah Melayu (1950-1955) dan Rancangan Malaya Pertama (1950-1960). Fase kedua, Rancangan Malaya Kedua (1961-1965) dan Rancangan Malaysia Pertama (1966-1970). Fase ketiga, Rancangan Malaysia Kedua (1971-1975) sehingga Rancangan Malaysia Kelapan (2001-2005) juga termasuk Dasar Ekonomi Baru (1971-1990) dan Rangka Rancangan Jangka Panjang Pertma (1971-1990), Rangka Rancangan Jangka Panjang Kedua (1991-2000) dan Rangka Rancangan Jangka Panjang Ketiga (2001-2010) dan Visi 2020 (1991-2020)33.

Rancangan program pembangunan yang telah dilaksnakan oleh pemerintah Malaysia dari pasca kemerdekaan hingga sekarang di antaranya seperti berikut34:

1. Rancangan Malaya Pertama (1956- 1960) 2. Rancangan Malaya Kedua (1961- 1965)

3. Rancangan Malaysia Pertama (1966 hingga 1970) Selepas bergabung Sabah dan Serawak ke dalam Malaysia.

4. Rancangan Malaysia Kedua (1970- 1975) 5. Rancangan Malaysia Ketiga (1976- 1980) 6. Rancangan Malaysia Keempat (1981- 1985) 7. Rancangan Malaysia Kelima (1986-1990) 8. Rancangan Malaysia Keenam ( 1991- 1995)

33

Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 261

34


(38)

9. Rancangan Malaysia Ketujuh ( 1996- 2000) 10. Rancangan Malaysia Kedelapan (2001- 2005)

Rancangan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini adalah rancangan pembangunan secara bertahap mengikut tahun yang tertentu atau dikenali dengan Rancangan Pembangunan Lima Tahun Negara (RMK). Dari segi perkembangan pemerintah Malaysia dari dulu hingga kini telah melaksanakan delapan rancangan pembangunan Malaysia mulai dari rancangan Malaya pertama hingga rancangan Malaysia ke delapan, setiap perancangan pembangunan yang di rancang oleh pemerintah tidak lepas dari beberapa tumpuan yang utama dalam rancangan pembangunan di Malaysia di antaranya; peningkatan ekonomi, sosial, kestabilan politik, pengurangan penganguran, pembasmian kemiskinan dan kesejahteraan Masyarakat, biar pun kepemimpinan Malaysia bertukar ganti namun program pembangunan ini tetap diteruskan pemerintah.

Oleh karena itu, dalam program pembangunan RMK-9 ini pemerintah telah memberikan tumpuan yang khusus kepada pembangunan sumber daya manusia, sebagai upaya keseimbangan dari program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah sebelum ini. Namum dalam menjayakan tujuan ini pelbagai tantangan yang harus dilalui oleh pemerintah, untuk keberhasilan RMK-9 dan Misi Nasional yang telah digagaskan oleh Dato' Seri Abdullah Ahamad Badawi.


(39)

B. Tantangan Pembangunan Negara

Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohammad, ketika mana beliau memberi pidato pada acara peresmian Kamar Dagang Malaysia, pada 28 Februari 199135. dalam Majelis tersebut beliau telah membentangkan kertas kerjanya yang berjudul “Malaysia Melangkah ke Hadapan” dalam kertas kerjanya beliau telah mengemukakan beberapa pendekatan yang harus diambil dalam menjadikan Malaysia negara industri yang maju. Dalam kertas kerjanya beliau memberi tumpuan tidak hanya pada ekonomi namun meliputi aspek politik, sosial, budaya, psikologi, dan kerohanian. Beliau beranggapan bahawa, tujuan menjadikan Malaysia negara industri yang maju, masyarakat dan negara harus mengatasi tantangan era globalisasi, yaitu dengan memberikan sembilan cabaran yang harus dibenahi seperti berikut36.;

1. Membentuk Sebuah Negara Bangsa yang Bersatu Padu

2. Melahirkan Sebuah Masyarakat Malaysia yang Bebas, Teguh, dan Mempunyai Keyakinan diri

3. Membangunkan Masyarakat Demokrasi yang Matang

4. Membentuk Sebuah Masyarakat yang Kukuh Moral dan Ektikanya, dan Utuh nilai Ke Agamanya

5. Mewujudkan Masyarakat yang Matang dan Bersifat Toleran 6. Membentuk Masyarakat yang bersifat Sains Serta Progresif

35

Asnarrulkhadi Abu Samah dan Jayum A. Jawan, Kenegaraan Malaysia, (Selangor: Penerbitan Universiti Putra Malaysia, Cet Kesepuluh, 2006), h. 254.

36


(40)

7. Mewujudkan Masyarakat Berbudi dan Berbudaya Penyayang

8. Menjamin Pembentukan Sebuah Masyarakat yang Adil Ekonominya 9. Mewujudkan Masyarakat yang Makmur

Pertama membentuk sebuah negara bangsa yang bersatu padu. Cabaran yang pertama ini merupakan cabaran yang asas dan utama, ini karena dalam membentuk sebuah negara yang maju, tidak ada tercapai tanpa adanya perpaduaan di kalangan masyarakat Malaysia. Perpaduan dimaksudkan yaitu mewujudkan integrasi di kalangan kelompok etnik dan wilayah, dengan memberi kesejahteraan kepada rakyat untuk dinikmati bersama-sama. Dengan itu proses pembentukan "bangsa Malaysia" akan terwujudkan37.

Kedua Melahirkan Sebuah Masyarakat Malaysia Yang Bebas, Teguh,dan Mempunyai Keyakinan Diri. Untuk memenuhi cabaran yang kedua ini, anggota masyarakat mestilah yakin dengan kebolehan atau prestasi diri sendiri. Dan negara harus memberikan program latihan, pengetahuan, kemahiran dan pendidikan yang baik kepada masyarakat, anggota Masyarakat sebagai sumber manusia yang harus di kembangkan, dengan program latihan seumpanya itu dapat mewujudkan masyarakat Malaysia yang dinamis serta mampu menghadapai segala cabaran dan halangan38.

Ketiga Membangunkan Masyarakat Demokrasi yang Matang. Kemajuan negara bukan hanya dilihat pada segi pendapatan dan perbelanjaan saja, namum ia harus seimbang dari segi sosio politik. Yaitu dengan memjamin hak rakyat untuk ikut

37

Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 256

38


(41)

serta dalam administrasi dan pemerintahan negara. Oleh karena itu, masyarakat Malaysia harus dibentuk dengan nilai-nilai demokrasi, tapi bukan cara bentuk demokrasi yang terdapat di Barat, tetapi mewujudkan suatu bentuk demokrasi Malaysia yang unggul yang berasaskan muafakat dan musyawarah.

Keempat Membentuk Sebuah Masyarakat yang Kukuh Moral dan Etikanya, dan Utuh Nilai Ke Agamanya. Budi pekerti yang luhur, nilai-nilai moral, etika, keagamaan, dan kerohanian yang utuh adalah asas kepada pembentukan sebuah negara bangsa yang bersatu. Ia juga dapat membantu proses pembentukan masyarakat yang demokrasi. Oleh karena itu, nilai-nilai ini harus diperkembangkan dikalangan masyarakat, tanpa mengira latar belakang budaya dan agama39.

Kelima Mewujudkan Masyarakat Yang Matang dan Bersifat Toleran. Dalam masyarakat yang berbilang kaum dan berbudaya seperti Malaysia, sifat toleran merupakan prasyarat utama untuk mengekalkan perpaduan dikalangan kelompok atau etnik, yaitu hak setiap warga bangsa Malaysia untuk mengamalkan adat resam, budaya, serta kepercayaan masing-masing, yang di lindungi oleh konsitutsi negara. Tapi perkara yang utama dalah masyarakat yang berbilang kaum itu sendiri harus ikhlas dan toleran menerima dan melingdungi hak mereka yang bukan seagama dan sebudaya dengannya40.

39

Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 257

40


(42)

Keenam Membentuk Masyarakat Yang Bersifat Sains Serta Progresif. Dalam era globalisasi dan perkembangan dunia sains dan teknologi, merupakan asa utama dalam membawa kemajuaan ekonomi dan material ke dalam masyarakat. Oleh karena itu, usaha untuk mewujudkan negara yang maju harus mengambil berat tentang pekembangan sains dan teknologi, dalam usaha ini pemerintah akan mewujudkan progaram-program dan latihan yang berkait dengan sains dan teknologi, dalam upaya mewujudkan "masyarakat sains" yang progresif41.

Ketujuah Mewujudkan Masyarakat Berbudi dan Berbudaya Penyayang. Sistem sosial yaitu pembangunan keluarga yang berdasarkan kepada keluarga, karena ia merupakan asa kepada pembentukan masyarakat, dan masyarakat merupakan asas kepada pembentukan negara. Oleh karena itu, kekuatan dan kemajuaan negara bermula dari keluarga dan masyarakat, ini karena keluarga dan masyarakatlah yang mencorakkan kualitas individu yang menjadi rakyat dan pemimpin sebuah negara. Dengan demikian perlunya menanam sifat berbudi bahasa dan berbudaya penyayang kepada setiap masyarakat dalam hal ini institusi keluarga memainkan peranan dalam mewujudkan sifat ini. Dan hal ini harus dimulai dari awal (keluarga) dalam upaya mewujudkan masyarakat yang maju, berbudi bahasa dan penyayang42.

Kedelapan Menjamin Pembentukan Sebuah Masyarakat Yang Adil ekonominya. Pertumbuhan ekonomi negara, tanpa pengagihan kekayaan negara

41

Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 258

42


(43)

secara adil bukanlah ciri-ciri negara yang maju. Sebuah negara industri tidak boleh dianggap maju selagi wujud kelompok-kelompok miskin. Oleh karena itu, pemerintah harus membahagikan kekayaan ekonomi dengan secara adil yaitu dengan pembagian kepada kekayaan negara kepada semua masyarakat, tanpa diskriminasi kepada kelompok-kelompok atau etnik. Di samping juga pemerintah harus mewujudkan program latihan kepada rakyat dalam meningkatkan kualitas kerja43.

Kesembilan Mewujudkan Masyarakat Yang Makmur. Membentuk masyarakat yang makmur bukanlah satu usaha yang mudah, terutamanya dalam era globalisasi ekonomi dunia. Malaysia sebagai sebuah negara Kapitalis di dalam "global village", "trading block" yang wujud sekarang, terpaksa berdaya saing dengan negara-negara lain yang berusaha untuk menjadi negara maju. Dengan perkembangan ini Malaysia terpaksa berdaya saing dengan negara-negara lain, dalam mencapai kemakmuran untuk rakyat. Untuk memenuhi sifat ini ekonomi negara harus melalui tranfomasi struktural, dengan melakukan perubahan seperti penurunan sumbangan subsidi sektor pertanian, kenaikan sumbangan sektor pembuatan, dengan struktur pengeluaran mesti berubah ke arah pertambahan nilai (value added) yang tinggi, dan kemahiran yang tinggi bagi aktivitas-aktivitas teknologi dan pengetahuan. Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan program Swastanisi Malaysia (Malaysia Incorporation) sebagian dari usaha untuk mencapai tujuan ini, yaitu mewujudkan

43


(44)

ekonomi berdaya saing, dinamis, tangkas, sebagai prasyarat kepada pembentukan masyarakat yang makmur44.

C. Misi Nasional

Malaysia kini telah memasuki fase kedua ke arah mencapai visi 2020 yaitu menjadikan sebuah negara maju dengan ciri atau acuan yang tersendiri, dengan Malaysia kini di bawah kepemimpinan Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, beliau telah mengagaskan Misi Nasional (2006-2020) dalam rangka persediaan Malaysia mencapai visi 2020 dan menjadi negara modern, yang digagaskan oleh mantan perdana menteri Dr Mahathir Muhammad. Sebagaimana ucapan Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, ketika membentangkan Misi Nasional;

" Misi Nasional akan menumpukan usaha negara kepada bidang-bidang utama yang akan membawa kepada pencapaian wawasan 2020. Bidang-bidang utama ini meliputi keupayaan negara untuk bersaing di peringkat global, pembangunan modal insan, integrasi nasional, hubungan antara kaum, pengagihan pendapatan dan kekayaan, serta mutu hidup rakyat. Dengan menumpukan usaha kepada bidang-bidang tersebut, kita dapat memperoleh hasil lebih baik dan impak pembangunan lebih ketara"45.

Bagi mencapai tujuan ini pemerintah telah memberi lima prioritas yang harus dibenahi dalam tempoh lima belas tahun akan datang. Kelima prioritas dalam pembangunan Misi Nasional tersebut yaitu;

44

Asnarulkhadi dan Jayum, Kenegaraan Malaysia, h., 260

45

Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, semasa membentangkan RMK-9 di Parlemen, Di terbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006.h., 10


(45)

1. Meningkatkan Nilai Tambah Dalam Ekonomi Negara. Dalam upaya globalisasi dan persaingan pasaran peringkat global pemerintah telah mengariskan berapa keutamaan dalam meningkatkan ekonomi negara dengan merumuskan berapa kebijakan yang bersumberkan sumber daya manusia yaitu dengan meningkatkan produktivitas, daya saing dan aktivitas pertaniaan dan pembuatan yang sedia ada. Pemerintah juga mendorong penerokaan dalam sektor aktivitas yang berasaskan teknologi dan pengetahuan seperti ICT, bioteknologi dan kemahiran, disamping menyediakan lapangan pekerjaan yang baru dalam bidang teknologi, tidak ketinggalan juga pengembangan pasaran bagi barangan buatan Malaysia46.

2. Meningkatkan Keupayaan Pengetahuan, Kreativitas Dan Inovasi Negara Serta Mendidik Pola Fikir Yang Maju. Masyarakat merupakan aset yang amat berharga bagi sebuah negara, dan merupakan asas kepada kemajuaan sesebuah bangsa, dalam rangka menuju pembangunan ekonomi berasaskan pengetahuan pemerintah telah memberi tumpuan yang lebih kepada pemgembangan sumber daya manusia, pendekatan ini di lakukan dengan secara Holistik yaitu; dengan memberi tumpuan kepada pembangunan ilmu pengetahuan, kemahiran, modal intelektual termasuk sains, teknologi, dan keusahawanan di samping itu pembudayaan sikap progresif serta nilai etika dan moral yang tinggi47.

46

Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 279

47


(46)

Senada dengan itu pemerintah telah memberi empat perhatian dalam pembangunan sumber daya manusia yaitu; pertama, meningkatkan keupayaan dan penguasaan ilmu pengetahuan dengan membaikpulih dan menambah akses pendidikan dan latihan yang berkualitas kepada semua golongan masyarakat, menjadikan sekolah milik pemerintah menjadi sekolah pilihan masyarakat, dan mewujudkan institusi pengajian tinggi dan universitas bertaraf antara bangsa. Kedua memberi tumpuan yang utama kepada R&D (Reserch and development), sains, dan inovasi. Ketiga membentuk masyarakat yang berbudaya dan memiliki kekuatan moral. Keempat memberi perhatian kepada pemuda dan wanita48.

3. Menangani Masalah Sosioekonomi Secara Pembinaan Dan Produktif. Dalam menangani masalah sosioekonomi, pemerintah telah melakukan analisis untuk menangani masalah sosioekonomi dengan itu pemerintah telah melakukan kebijakan yang harus dicapai dalam misi nasional ini di antaranya; membasmi kemiskinan tanpa mengira etnis dan kawasan menjelang 2010 serta menguranginya secara keseluruhan. Pembagian pembangunan yang seimbang yaitu dengan tumpuan kepada kawasan atau desa yang kurang dari segi pembangunan, serta membuka peluang pelaburan ekonomi kepada kawasan yang tertinggal. Supaya dengan kebijakan ini pembangunan ekonomi dapat dinikmati dengan adil dan dirasakan oleh semua golongan masyarakat49.

48

Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 280

49


(47)

4. Meningkatkan Tahap Dan Kualitas Hidup. Dalam usaha pemerintah memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin kepada masyarakat, supaya semua masyarakat dapat menikmati dari hasil program pembangunan ini, maka pemerintah telah membaikpulih pelayanan, fasalitas dan infrastruktur kepada masyarakat terutama dari segi pelayanan dan sarana kesehatan, pembaikan fasilitas angkutan umum, penyaluran bekalan air bersih dan sarana pengendalian banjir, keamanan di tempat-tempat umum dan lingkungan tempat tinggal, serta program pemulihan alam sekitar. Dalam usaha meningkatkan kualitas hidup pemerintah telah memperbaik kualitas pendidikan dengan meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas kepada semua masyarakat, menjadikan sekolah SD, SMP, dan SMA milik pemerintah, menjadi sekolah pilihan, dan mewujudkan institusi pengajian tinggi dan universitas yang bertaraf internasional. Di samping itu, pemerintah membangunkan fasilitas olahraga dan usaha pembangunan olahraga di dalam negeri dan di peringkat antarabangasa50.

5. Memperkasakan Keupayaan Institusi Pemerintah Dan Pelaksanaan. Dalam upaya menjayakan program pembangunan ini, pemerintah telah melakukan penambahbaikan dalam sistem pelayanan kepada masyarakat dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik dan efisien buat masyarakat. Dengan ini pemerintah telah menfokuskan berapa pembaikan dalam sistem pemerintahan dan

50


(48)

memperbaik sistem undang-undang, sistem administrasi dan birokrasi, dan memerangi korupsi51.

Lima prioritas ini menjadi target yang harus di capai dalam jangka masa lima belas tahun yang akan datang, karena itu pemerintah telah menyusun pelbagai program dalam usaha mencapai lima prioritas dalam Misi Nasional ini. semua program ini dirangka di dalam Rancangan Malaysia Ke Sembilan,

D. Rancangan Malaysia Kesembilan (RMK-9)

Dalam upaya untuk merealilasikan Misi Nasional, pemerintahan Abdullah Ahmad Badawi telah mengagaskan Rancangan Malaysia Kesembilan, rancangan ini merupakan fase pertama dalam Misi Nasional yaitu rancangan pembangunan jangka masa lima tahun. Sebagaimana kenyataan beliau semasa membentangkan RMK-9 di parlemen;

"Rancangan Malaysia Kesembilan, adalah rancangan lima tahun pertama daripada tiga rancangan lima tahun yang akan memacu Misi Nasional ke arah mencapai Wawasan 2020. rancangan ini merupakan kesinambungan perancangan kerajaan membentuk sebuah negara yang maju ekonominya, seimbang pembangunan sosialnya, memiliki warga yang bersatu padu, berbudaya, berpekerti mulia, berkemahiran, berfikiran maju dan berpandangan juah…"52.

51

Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia, h. 282

52

Membina Tamadun Menjulang Martabat Negara, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, h. 3


(49)

Secara keseluruhanya Rancangan Malaysia KeSembilan ini berdasarkan kepada lima prioritas yang terdapat dalam Misi Nasional. Lima prioritas menjadi dasar dalam RMK-9 yaitu53;

1. Meningkatkan nilai tambah dalam ekonomi negara.

2. Meningkatkan keupayaan pengetahuaan, kreativitas dan inovasi negara serta memupuk minda kelas pertama

3. Menangani masalah ketidaksamaan sosioekonomi secara membina dan produktif 4. Meningkatkan tahap dan kemampuan kualitas hidup

5. Mengukuh keupayaan Institusi dan pelaksanaan negara.

Pelbagai prioritas telah fokuskan dalam rancangan Malaysia kesembilan ini, diantaranya meningkatkan ekonomi, sosioekonomi, politik, dan membasmi kemiskinan. Prioritas yang menjadi tumpuan semasa membentang Rancangan Malaysia Kesembilan ini yaitu, pembangunan sumber daya manusia atau dikenali dengan pembangunan Modal Insan (Human Resource and Development). Istilah ini dipopularkan semula oleh Abdullah Ahmad Badawi karena faktor modal insan sebagai keberhasilan kepada ekonomi, pembangunan dan kemajuaan negara, sesuai dengan hasrat beliau menjadikan Malaysia sebagai negara maju yang berasaskan ilmu pengetahuaan (knowledge economy).

53

Rancangan Malaysia Kesembilan, Ucapan Perdana Menteri Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, Semasa Membentangkan Usul Mengenai RMK-9 2006-2010, Diterbitkan oleh Jabatan Penerangan Malaysia, 2006, h. 10-12.


(50)

Dalam Rancangan Malaysia Ke Sembilan, pemerintah telah memperuntukkan sebanyak RM 200 Miliyar bagi program pembangunan. Dari jumlah keseluruan tersebut 44.9%, dibahagikan kepada proyek pembangunan di bawah Sektor Ekonomi, 37.5% Sektor Sosial, 10.6% Sektor Keselamatan dan 6.9 % Sektor perlayanan dan administrasi. Pembagian berdasarkan persenatse seperti berikut:

SUBSEKTOR PERSENTASE

Pendidikan dan Latihan Pengangkutan

Kemudahan awam dan Tenaga Perdagangan dan Perindustrian Pertanian

Kesihatan Perumahan

20.6 15.9 10.9 9.9 5.7 5.4 5.0 Sumber: Buku Pentadbiran dan Pengurusan Awam Malaysia,2006

Dari hasil persentase diatas dilihat bahwa pemerintah Malaysia telah mealokasikan peruntukan yang besar bagi semua subsektor yang menjadi tumpuan. Namum dari sepuluh subsektor ini diharapkan pemerintah dapat menaikkan lagi peruntukan bagi sektor pertanian, kesehatan, dan perumahan, terutama kepada sektor kesehatan dengan menaiktaraf fasilitas Rumah Sakit dan penambahbaikkan. Selain sektor kesehatan, sektor pertanian juga harus menjadi tumpuan pemerintah, karena kebanyakan yang banyak terlibat dengan sektor pertanian, golongan miskin. Oleh


(51)

karena itu, pemerintah seharusnya membuka peluang lebih besar lagi bagi menggalakkan masyarakat mengikuti sektor pertanian, karena mampu memberikan sumbangan yang besar kepada Negara, disamping membantu bagi golongan masyarakat yang miskin.

Pelbagai program telah di rancang dalam RMK-9, di antaranya seperti berikut54:

1. Penguatan sektor pertanian dan industri pertanian 2. Peningkatan teknologi infomasi dan komunikasi 3. Pendayagunaan industri bioteknologi

4. Peningkatan potensi perwisataan

5. Peningkatan kualitas Modal Insan (human capital) 6. Pemanfaatan sains, teknologi dan inovasi

7. wanita dan pembangunan

8. Peningkatan peran pemuda untuk masa depan 9. Pembangunan keluarga dan masyarakat.

10.Pertumbuhan dan pembangian ekonomi yang adil 11.Pembangunan kota dan desa yang seimbang 12.Peningkatan infrastruktur dan alat transportasi 13.Pembangunan tenaga kerja semua lapangan 14.Peningkatan taraf kesehatan

54

Rancangan Malaysia Ke Sembilan Di Terbitkan Oleh Unit Ekonomi, Putrajaya 2006, h. 1


(52)

15.Penyediaan perumahan dan administrasi kota yang berkualitas 16.Pemeliharaan lingkungan hidup

17.Peningkatan kesenian dan warisan budaya 18.Memasyarakatkan semua bidang olah raga

Dalam memastikan kesuksesan RMK-9, pemerintah menyarankan kepada semua pihak memberikan kerjasama dalam pembangunan negara dalam merealisasikan Misi Nasional dan RMK-9. Ini karena jangka waktu lima belas tahun akan datang, persaingan yang lebih menantang dengan memasuki era globalisai. Oleh karena itu, pemerintah merancang Misi Nasional bersama dengan RMK-9. Ini merupakan langkah yang tepat untuk mencapat Visi 2020. Misi Nasional dirancang untuk meningkatkan kemampuan negara untuk bersaing di peringkat global, dan memberikan tumpuan kepada pembangunan Modal Insan (Sumber Daya Manusia), integrasi Nasional, dan pendistribusian pendapatan dan kekayaan secara adil. Dengan demikian, pemerintah melaksanakan program pembangunan yang seimbang di antara pembangunan fisik dan pembangunan insani, dalam rangka membentuk negara yang maju.


(53)

BAB IV

SUMBER DAYA MANUSIA (MODAL INSAN) A. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sebenarnya suku kata yang terdapat pada sumber daya manusia (SDM), yaitu sumber, daya, dan manusia tidak ada satu kata pun yang sulit untuk dipahami. Ketiga suku kata itu tentu ada artinya dan semua dengan mudah dapat dipahami apa artinya, secara sederhana pengertian SDM menurut Prof. Dr. Buchari Zainun disimpulkan bahwa yang dimaskudkan dengan SDM adalah Daya yang bersumber dari Manusia55. Dalam Web Wikipedia Indonesia SDM diartikan seperti berikut56;

“Sumber daya manusia (kadang disingkat SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai

makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan”

Menurut Taliziduhu Nadraha, Sumber Daya Manusia adalah Manusia dapat diartikan sebagai konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau sebuah

55

Buchari Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia ( Jakarta: Toko Gunung Agung, Cetakan Keenam, 2001), h. 64.

56

Sumber Daya Manusia, Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, artikel diakses pada 21 Maret 2007,jam 4.05pm, dari


(54)

realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu57. Menurut William b. Werther

dan Keith, Sumber Daya Manusia (Human resoure), "the people who are ready, willing and able to contribute to organizational goals"58.

Kata modal dalam Kamus Dewan berarti "sesuatu yang digunakan untuk mendapatkan atau mencapai sesuatu yang lain. Modal juga berarti idea atau buah fikiran59. Namum menurut Dr. Ratna Roshida60, modal insan adalah "keupayaan Manusia memaksimalkan penggunaan diri mereka dalam mencapai yang terbaik dalam segala aspek kehidupan mereka berlandaskan nilai-nilai kemanusian"61. Dan dia beranggapan bahwa manusia dijadikan dengan dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Oleh karena itu, dalam membangunkan manusia yang berkualitas harus berdasarkan kepada kedua unsur ini.

Menurut Dr. Hasan Ahamad, kata-kata modal dalam pembangunan modal insan memberi makna kapitalistik, ini karena menurut ekonomi klasik manusia adalah faktor pengeluaran, selain tanah dan uang. Namun manusia tidak boleh disamakan

57

Taliziduhu Ndraha, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet Pertama, 2002), h. 8.

58

Taliziduhu, Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, h.9.

59

Kamus Dewan Bahasa Malaysia, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Cet Ketujuh, 2002), h. 894

60

Dosen di Pusat Pegajian Kemanusia, Universitas Sains Malaysia.

61

Ratna Roshida Abd Razak, "Modal Insan Aset Utama Pembentukan Tamadun Bangsa" Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 (Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 173


(55)

dengan modal uang, karena manusia adalah sumber pembangunan ekonomi Negara, sosial budaya, dan akhlak62.

Modal Insan atau human capital merupakan konsep dari teori ekonomi gunaan. Dalam teori ekonomi klasik menurut Adam Smith, Richard Ricardo, Karl Marx dan John Stuart Mill sumber pengeluaran utama adalah menghasilkan suatu komoditas adalah tanah, buruh, dan modal. Dalam ekonomi liberal-kapitalis yang berasaskan ekonomi pengetahuan (knowledge economy) elemen utama adalah 'modal manusia'., banyak sarjana barat yang membincangkan modal manusia sebagai salah satu dari investasi bagi sebuah organisasi dan negara, ini dibahaskan oleh Jacob Mincer dalam artikelnya "Investment In Human Capital Dan Personal Income Distribution"63.

Definisi Modal Insan (human capital) menurut sarjana Barat64.;

"The knowledge, skill, and competencies of people in an organization. Unlike structural capital,human capital is always onwed by individuals who have it. Human capital is valuable as the renewable part of intellectual capital. It's constant soure of creativity, innovation dan ability to change"

"The Knowledge And Skill That Are Embodied In Labor, Human Capital Is Acquired Through Education And Training"

62

Hasan Ahmad, Kaca di Jendela, Modal Insan Membawa Makna Kapitalistik, Dewan Masyarakat, Ogos 2006, h. 56-57

63

Mohd Azhar Abd. Hamid dkk,"Memperkasa Budaya Ilmu Dalam Pembangunan Modal Insan Di Kalangan Mahasiswa" Dalam Ahmad Zaki Berahim, ed., Tentang Pembangunan Modal Insan Peringkat Kebangsaan: Prosiding Seminar Tamadun Islam Universiti Malaya, 26-27 Julai 2006 ( Kuala Lumpur: Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademik Pengajian Islam Universiti Malaya, 2006), h. 205

64


(56)

Secara umumnya konsep 'modal manusia' dari perspektif barat fokusnya modal manusia dalah bentuk investasi jangka panjang yang dapat membawa keuntungan pada ekonomi. Perspektif Barat menilai manusia sebagai modal karena dalam diri manusia ada pelbagai potensi seperti intelektual, kemahiran, kreativitas dan inovatif. Potensi ini yang akan membawa sebuah kejayaan dan keuntungan buat organisasi dan Negara.

Dalam mengdefinisikan manusia, George Gamow menyatakan bahawa betapa rumitnya manusia itu dalam buku The Creation Of The Universe, “It took less than an hour to make the atoms, a few hundred years to make the star and planets, but three billion years to make man65!”. Ini karena, manusia dalam hubungannya dengan lingkungan, ia merupakan suatu organisme hidup (living organisme). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya bahkan secara ekstrem dapat dikatakan setiap orang berasal dari suatu lingkungan, baik lingkungan genetik, tradisi, maupun geografik, fisik, sosial, maupun lingkungan sejarah. Sebagaimana digambarkan oleh Stahrl Edmunds dan John Letey dalam Enviromental Administration. Dalam hubungan ini ada dua hal yang terpenting: Pertama, terjadi siklus pendukung kehidupan atau "life support cycles". Kedua, terjadi dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan atau "man's impact on environment"66. Jika di perhatikan kepada kedua hal ini, daya dukung lingkungan merupakan aspek yang

65

Taliziduhu, Pengembangan Sumber Daya Manusia, h. 8.

66


(57)

terpenting. Ini karena kemerosotan daya dukung lingkungan amat mempengaruhi terhadap proses pembangunan SDM.

Dalam fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini, yang sangat menentukan adalah pembangunan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis, dikembangkan dan kemampuan yang dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, individu dan maupun bagi sebuah negara. Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resource), baik sumber daya alam (natural resource), maupun sumber daya manusia (human resource). Di antara kedua sumber daya tersebut, maka sumber daya manusialah yang lebih penting, hal ini karena jika diamati dari kemajuan-kemajuan suatu negera sebagai indikator keberhasilan pembangunan bangsa tersebut. Sebagai contoh negara jepang, potensi sumberdaya alamnya yang kurang, tetapi karena usaha peningkatan kualitas SDMnya begitu hebat, maka kemajuan bangsa tersebut dapat kita saksikan dewasa ini.

Sumber Daya Manusia atau Modal Insan adalah proses peningkatan kualitas atau kemampuan dan potensi yang ada pada manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan ini mencakup perencanaan, pengembangan, kemandirian, kretivitas, inovasi dan pengelolahan. Menurut Dr Wahyu Sumber Daya Manusia adalah upaya untuk mewujudkan dan


(58)

mengembangkan seluruh daya manusia terpadu yaitu; (1) Peningkatan kualitas (kesejahteraan hidup), (2) Pengembangan tenaga dan kesempatan kerja, (3) Pengembangan potensi insani, dan (4) Pengembangan (kemampuan menguasai, memanfaatkan dan mengembangkan) teknologi67. Oleh karena itu, pengembangan SDM perlu diimbangi dengan sesuatu yang utuh integral, yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, iman, takwa kepada Yang Maha Esa dan berbudi luhur, keperibadian yang mantap dan mandiri, dan terakhir adalah mempunyai tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Demikian luas pengertian SDM dan Modal Insan. Dengan ini, dapat diambil kesimpulan, bahwa kualitas SDM ini juga mencakut dua aspek, yakni aspek fisik (kualitas fisik) kesehatan, kebugaran jasmani dan kenormalan fungsi tubuh, dan aspek non-fisik (kualitas non-fisik) solidaritas, etos kerja, displin, patriotisme, dan yang menyangkut kemampuan kerja, berpikir, dan ketrampilan-ketrampilan lain.

B. Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka menciptakan pembangunan SDM yang utuh yaitu kualitas fisik dan kualitas non-fisik, maka pembangunan SDM dapat dilakukan melalui tiga jalur utama, yaitu jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan jalur pengembangan lingkungan kerja68. Ketiga jalur tersebut saling melengkapi dan saling mengisi serta terkait yang satu dengan yang lain, dan ini merupakan sub-sistem dari

67

Wahyu, Perubahan Sosial dan Pembangunan, (Jakarta: Pt.Hecca Mitra Utama, 2005), h. 153.

68


(59)

pembangunan SDM. Pembangunan SDM yang berkualitas tidak akan semata-mata muncul dari forum seminar ataupun dengan ungkapan-ungkapan pidato melalui kata- kata sloganis, melainkan harus disiapkan dengan sadar dan terarah, terutamanya melalui pendidikan dan pelatihan. Ini karena dari pendirikan dan pelatihan itulah akan dibekali pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme, intelektual, sikap kiritis dan yang teratur dan terarah. Senada dengan itu Plato beranggapan bahawa pentingnya lembaga pendidikan bagi kehidupan negara, hal ini karena, menurut Plato tidak ada cara lain yang paling efektif mendidik warga negara untuk menguasai pengetahuan kecuali dengan membangun lembaga-lembaga pendidikan69. Hasil kajian yang dilakukan oleh Inkeles dan Smith, menjumpai bahwa pendidikan adalah yang paling efektif untuk mengubah manusia, dampak pendidikan tiga kali lebih kuat dibandingkan dengan usaha-usaha lainya70.

Menurut Dr. Wahyu dalam pengembangan SDM baik dibidang pendidikan formal, latihan kerja maupun lingkungan kerja, pengembangan SDM harus mengacu kepada pemikiran ahli di bawah ini:

1) David McClelland

Beliau beranggapan bahwa dalam membuat sebuah pekerjaan yang berhasil, yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Dalam hal ini beliau telah mengagaskan sebuah konsep yaitu, need for achievement, kebutuhan atau

69

Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat, Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara Masyarakat dan Kekuasaan, (Jakarta; Pt Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 37-28

70


(60)

dorongan untuk berpretasi. Ini merupakan motivasi bagi seorang yang ingin berpretasi, dalam arti lain ini juga menjadi determinan kepada keberhasilan

pembangunan. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa negara yang berhasil membangun adalah negara yang mempunyai banyak masyarakat yang memiliki dorongan untuk berpretasi.

2) Hagen Everrt

Hagen Everrt Sependapat dengan penyataan McClelland, yaitu kualitas SDM sebagai determinan keberhasilan pembangunan suatu negara. Hagen juga beranggapan bahwa SDM sebagai peranan sentral dalam menentukan keberhasilan pembangunan, dengan demikian beliau telah merumuskan empat fokus utama dalam SDM, 1. Need achievement, kebutuhan untuk selalu berperetasi. 2. Need autonomy, kebutuhan untuk mandiri. 3. Need order, kebutuhan untuk hidup dalam lingkungan yang serba teratur. 4. Need understanding, kebutuhan untuk selalu memahami peristiwa yang terjadi71.

3) Park Chung Hee

Betapa pentingnya SDM dalam pembangunan negara, tidak hairan jika seorang negarawan Korea selatan, Park Chung Hee beranggapan bahwa program Sumuel Undong (pembangunan komunitas baru) merupakan program membentuk kualitas SDM di korea selatan dengan empat cara; 1. Diligence, sikap rajin bekerja, dapat menghargai penunaian kerja yang paling sederhana tetapi dengan sempurna. 2. Thrifty, sikap hemat, yang timbul sebagai konsekwensi sikap diligence tadi. 3.

71


(61)

help, sikap mandiri. 4. Cooperation, cara untuk mencapai tujuaan secara efektiv dan rasional serta mempersatukan individu dan masyarakat72.

3) Soewardi Herman

Soewardi beranggapan bahwa masyarakat sekarang ini mengalami perubuhan sifat yaitu adab rendah atau karsa lemah, oleh karena itu masyarakat harus berubah sifat kepada adab tinggi atau karsa tinggi. Ini karena adab tinggi menunjukkan ketaatan masyarakat kepada perintah-perintah Tuhan. Adapun karsa tinggi menunjukkan kekuatan psikologis yang tinggi. Oleh karena itu dalam mewujudkan adab tinggi dan karsa tinggi, tidak lain harus melalui pendidikan, namun pendidikan seutuhnya terdiri dari tiga, 1. Lurus, keperilakuan yang taat akan segala peraturan. 2. Kuat, memiliki kekuatan psikis yang kuat. 3. Tinggi, ketrampilan dan profesionalisme yang tinggi73.

Secara umum konseptual, peningkatan kualitas SDM di Negara mana pun menjadi suatu keharusan, oleh karena program-program pembangunan sekarang ini makin dinamis dan makin cepat berubah, dengan demikian perlu SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas dengan muatan pengertian yang utuh-integratif tidak akan muncul sekadar melalui kegiatan seminar atau pidato-pidato dengan ungkapan-ungkapan sloganis, melainkan harus disiapkan secara sadar, terarah dan bekerlanjutan, terutamanya melalui latihan dan pendidikan. SDM yang berkualitas

72

Wahyu, Perubahan Sosial, h. 158.

73


(62)

bukan mitos melainkan etos, kiranya perlu pengembangan SDM yang berkualitas diintruduksikan sebagai semboyan baru dalam pembangunan sebuah negara.

Pembangunan SDM di Malaysia yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara holistik yaitu dengan membangunkan modal intelektual, kemandirian, sains dan teknologi, dan mempunyai moralitas yang tinggi, serta mempunyai sifat positif dan progresif dalam diri manusia. Semua ini telah dirancangkan lewat Rancangan Malaysia Kesembilan dan Misi Nasional, sebagai usaha mencapai Visi 2020 menjadikan Malaysia Negara yang maju dan modern.

C. Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam

Dalam Islam, pembangunan sumber daya manusia, bukanlah suatu hal yang baru, ini karena pembangunan manusia sebenarnya telah lama diperjuangkan dan menjadi tujuan dakwah Islamiah. Ini karena Islam melihat betapa pentingnya peran manusia dalam pembentukan sebuah negara. Dalam Al-Qur'an Allah swt telah menetapkan dan mendeklarasikan manusia sebagai makhluk unggul, makhuk istimewa, sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat At-tiin (95): 4

.

)

ﻦﻴﺘﻟا

/

٩

:

(

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Dalam bentuk Yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai Dengan keadaannya)".

Dengan itu manusia dibekali berbagai potensi insani yang luar biasa, apabila dikembangkan dengan tepat atau benar akan menjadi specius manusia itu


(1)

8. memperkuatkan dan perbaikan forum perbincangan dan perundingan antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan orang tua dalam memahami pembangunan sumber daya manusia.

Kedelapan dasar ini menjadi acauan kepada program-program pemerintah, ini karena pentingnya pendidikan sebagai wahana kepada pembangunan sumber daya manusia, baik pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga, sekolah-sekolah, pusat pengajian tinggi, pelayanan masyarakat, dan dalam pemerintahan dengan upaya pengembangan semua potensi yang dimiliki manusia itu. Maka akan lahirlah sumber daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga mempunyai moralitas yang tinggi.

Program pembangunan Modal Insan yang telah dirancang oleh pemerintah, hasil dari RMK-9. program ini terfokus kepada tujuh yaitu99.;

1. Pelayanan 2. Pendidikan

3. Sains dan Teknologi 4. Sosial

5. Politik dan, 6. Kerohanian

99

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html


(2)

Pertama sektor pelayanan, pemerintah mewujudkan Pasukan Petugas Khas Pemudah Cara Peniagaan (The Spesial Taskforce To Ficilitate Business) bertujuan memberikan pelayanan yang semaksimal kepada masyarakat dan mengurangi birokasi dalam sektor perdagangan100. Pemerintah juga telah menubuhkan Institut Integriti Negara, sebagai upaya pemerintah untuk membentuk masyarakat yang mempunyai moralitas, kode etik, berdaya saing, daya tahan, dan integriti rakyat Malaysia, khusunya buat pegawai negeri sipil101. Bagi memberikan pelayanan yang semaksimal kepada masyarakat, pemerintah telah mengurangi pelbagai birokrasi dalam pemerintah, dengan mewujudkan e-pemerintah yaitu masyarakat boleh berurusan lewat internet online (end to end online servis)102.

Kedua sektor pendidikan, pemerintah akan melakukan penambahbaikan infrastruktur, dan prastruktur disemua bidang pengajian secara holistik, progresif dan mempunyai moralitas yang tinggi, mulai TK, SD, SMP, SMA, dan pusat pengajian tinggi negeri dan swasta. Demikian pemerintah telah mengggaskan Plan Induk Pendidikan 2006-2010 (PIN) dan Plan Strategi Pengajian Tinggi Negara (PSTN)

100

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 9.00 pm dari http://www.pemudah.gov.my/topindex_bm.asp

101

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 9.10 pm dari http://www.iim.com.my/v3/st_corporate/index.php

102

Diakses pada 21 Mie 2008 jam 9.10 pm dari

http://www.pmo.gov.my/WebNotesApp/KSNMain.nsf/suratarahanKSNView/55C8A66A3A9DC0B84 82573DA0003E272


(3)

sebagai upaya meningakatkan kualitas mahasiswa, tenaga pengajar dan menjalin hungan dengan institusi ternama di dunia103.

Ketiga sektor ekonomi, pemerintah mewujudkan Coridor Economic Region atau Coridor Development di tiga negara bagian, selatan (Iskandar Development Region), timur (Eastern Coridor economic Region)104, utara (Northen Coridor economic region). Ketiga kawasan akan disulap menjadi manufaktur dan jasa sebagai pilar utama pembangunan ekomoni. Misalnya, produk listrik dan elektronik, kima, dan pengolahan siap saji, dan halal hub. Kawasan ini juga akan menjadi pusat jasa, yakni pendidikan, industri kreatif, keuangan, logistik, dan pariwisata105. Semua ini sebagian usaha pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja dan mewujudkan pekerja yang berkualitas. Pemerintah juga telah mewujudkan program tranformasi atau Permodalan Nasional Berhad, di Indonesia dikenali dengan PT badan usaha milik negara (BUMN), agar menggalakkan usaha pengembangan strategi perdagangan dan investasi bagi BUMN106.

Keempat sains dan teknologi, pemerintah membangunkan Knowledge Workers Developments Institute, untuk mewujudkan tenaga kerja ICT yang profesional. Pemerintah juga akan menggalakkan Human Capital Developments

103

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#

104

Ibid.,

105

"Manufaktur Berkembang Pesat", Kompas, 22 September 2007, h. 35.

106

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 7.30 pm dari http://www.pcg.gov.my/about_us_overview.asp


(4)

dalam bidang sains, teknologi dan inovasi sebagai upaya menggalakkan dan peningkatan resit107. Sebagai hasilnya Malaysia telah berjaya mengirimkan buat kali pertama astronot negara ke ISS pada 10 Oktober yang lalu108.

Kelima sosial, sebagai meningkatkan kesadaran sosial kepada masyarakat Malaysia, pemerinatah telah mewujudkan program khidmat negara. Program pengabdian kepada negara untuk membentuk semangat nasionalisme, daya tahan, displin, dan melatih kepemimpinan buat generasi pemuda. Program ini diwajibkan bagi setiap individu yang berumur 18 tahun, selepas selesai mengikuti ujian nasional.

Pemerintah juga menggagaskan slogan 3k, kepepimpinan, kemahiran, dan keusahawanan untuk generasi pemuda. Disamping itu juga, pemerintah telah membuat satu kebijakan yaitu dengan menggagaskan Dasar Sosial Negara, sebagai usaha pemerintah untuk menggalakkan ikutsertaan semua masyarakat, individu, dan keluarga ikutserta dalam menyumbang kepada pembangunan negara agar dinikmati kesejahteraan buat semua masyarakat. Dan juga pemerintah telah melaksanakan program tanggungjawab sosial korporat atau Corporate Social Responsibility (CSR) bertujuan agar golongan korporat ikutserta membantu masyarakat yang kurang berkemampuan109.

107

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#

108

Metra Syahril Mohamed "Syabas Malaysia", artikel diakses pada 21 mei 2008, jam 11.00 pm dari

http://www.utusan.com.my/utusan/arkib.asp?y=2007&dt=1011&pub=utusan_malaysia&sec= muka%5Fhadapan&pg=mh_01.htm&arc=hive

109

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#


(5)

Keenam kesadaran politik, yaitu melahirkan personal politisi yang berketrampilan, dikagumi, dihormati, dan dipercayai110.

Ketujuh kerohanian, dalam memperkasakan kerohanian masyarakat Malaysia sebagai upaya mewujudkan tamadun ummah yang seimbang (ummatan wasata')111. Ini semua berdasarkan sepuluh prinsip Islam Hadhari112. ;

Oleh karena itu pemerintah mengajak semua lapisan rakyat ikut berpatisipasi dalam pembangunan sumber daya manusia di Malaysia, disamping pemerintah memberikan sepenuh tumpuan kepada institut pengajian rendah, atas dan tinggi karena pembangunan Modal Insan harus dimulai dari peringkat pemuda, sebagai pewaris kepimpinan Negara masa depan. Dengan demikian, pemerintah juga telah menggagaskan pelbagai program pembangunan Modal Insan sebagai mana yang terkandung dalam Misi Nasional dan RMK-9, sebagai upaya pemerintah mewujudkan keamanan, stabilitas negara, kesejahteraan sosioekonomi, dan politik, untuk bangsa Malaysia dan mewujudkan impian menjadikan Malaysia modern mengikut acuan sendiri.

110

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#

111

Diakses pada 21 Mei 2008 jam 8.00 pm dari http://www.pmo.gov.my/modalinsan/index.html#

112

Konsep Islam Hadhari, Diterbitkan oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Pusat Pentadbiran Kerajaan, Putrajaya, 2004, h. 7-8


(6)