Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

mengembangkan seluruh daya manusia terpadu yaitu; 1 Peningkatan kualitas kesejahteraan hidup, 2 Pengembangan tenaga dan kesempatan kerja, 3 Pengembangan potensi insani, dan 4 Pengembangan kemampuan menguasai, memanfaatkan dan mengembangkan teknologi 67 . Oleh karena itu, pengembangan SDM perlu diimbangi dengan sesuatu yang utuh integral, yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, iman, takwa kepada Yang Maha Esa dan berbudi luhur, keperibadian yang mantap dan mandiri, dan terakhir adalah mempunyai tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Demikian luas pengertian SDM dan Modal Insan. Dengan ini, dapat diambil kesimpulan, bahwa kualitas SDM ini juga mencakut dua aspek, yakni aspek fisik kualitas fisik kesehatan, kebugaran jasmani dan kenormalan fungsi tubuh, dan aspek non-fisik kualitas non-fisik solidaritas, etos kerja, displin, patriotisme, dan yang menyangkut kemampuan kerja, berpikir, dan ketrampilan-ketrampilan lain.

B. Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka menciptakan pembangunan SDM yang utuh yaitu kualitas fisik dan kualitas non-fisik, maka pembangunan SDM dapat dilakukan melalui tiga jalur utama, yaitu jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan jalur pengembangan lingkungan kerja 68 . Ketiga jalur tersebut saling melengkapi dan saling mengisi serta terkait yang satu dengan yang lain, dan ini merupakan sub-sistem dari 67 Wahyu, Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarta: Pt.Hecca Mitra Utama, 2005, h. 153. 68 Ibid., h. 153. pembangunan SDM. Pembangunan SDM yang berkualitas tidak akan semata-mata muncul dari forum seminar ataupun dengan ungkapan-ungkapan pidato melalui kata- kata sloganis, melainkan harus disiapkan dengan sadar dan terarah, terutamanya melalui pendidikan dan pelatihan. Ini karena dari pendirikan dan pelatihan itulah akan dibekali pengetahuan, ketrampilan, profesionalisme, intelektual, sikap kiritis dan yang teratur dan terarah. Senada dengan itu Plato beranggapan bahawa pentingnya lembaga pendidikan bagi kehidupan negara, hal ini karena, menurut Plato tidak ada cara lain yang paling efektif mendidik warga negara untuk menguasai pengetahuan kecuali dengan membangun lembaga-lembaga pendidikan 69 . Hasil kajian yang dilakukan oleh Inkeles dan Smith, menjumpai bahwa pendidikan adalah yang paling efektif untuk mengubah manusia, dampak pendidikan tiga kali lebih kuat dibandingkan dengan usaha-usaha lainya 70 . Menurut Dr. Wahyu dalam pengembangan SDM baik dibidang pendidikan formal, latihan kerja maupun lingkungan kerja, pengembangan SDM harus mengacu kepada pemikiran ahli di bawah ini: 1 David McClelland Beliau beranggapan bahwa dalam membuat sebuah pekerjaan yang berhasil, yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Dalam hal ini beliau telah mengagaskan sebuah konsep yaitu, need for achievement, kebutuhan atau 69 Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat, Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara Masyarakat dan Kekuasaan , Jakarta; Pt Gramedia Pustaka Utama, 2001, h. 37-28 70 Wahyu, Perubahan Sosial, h. 156. dorongan untuk berpretasi. Ini merupakan motivasi bagi seorang yang ingin berpretasi, dalam arti lain ini juga menjadi determinan kepada keberhasilan pembangunan. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa negara yang berhasil membangun adalah negara yang mempunyai banyak masyarakat yang memiliki dorongan untuk berpretasi. 2 Hagen Everrt Hagen Everrt Sependapat dengan penyataan McClelland, yaitu kualitas SDM sebagai determinan keberhasilan pembangunan suatu negara. Hagen juga beranggapan bahwa SDM sebagai peranan sentral dalam menentukan keberhasilan pembangunan, dengan demikian beliau telah merumuskan empat fokus utama dalam SDM, 1. Need achievement, kebutuhan untuk selalu berperetasi. 2. Need autonomy, kebutuhan untuk mandiri. 3. Need order, kebutuhan untuk hidup dalam lingkungan yang serba teratur. 4. Need understanding, kebutuhan untuk selalu memahami peristiwa yang terjadi 71 . 3 Park Chung Hee Betapa pentingnya SDM dalam pembangunan negara, tidak hairan jika seorang negarawan Korea selatan, Park Chung Hee beranggapan bahwa program Sumuel Undong pembangunan komunitas baru merupakan program membentuk kualitas SDM di korea selatan dengan empat cara; 1. Diligence, sikap rajin bekerja, dapat menghargai penunaian kerja yang paling sederhana tetapi dengan sempurna. 2. Thrifty, sikap hemat, yang timbul sebagai konsekwensi sikap diligence tadi. 3. Self- 71 Wahyu, Perubahan Sosial, h.157. help, sikap mandiri. 4. Cooperation, cara untuk mencapai tujuaan secara efektiv dan rasional serta mempersatukan individu dan masyarakat 72 . 3 Soewardi Herman Soewardi beranggapan bahwa masyarakat sekarang ini mengalami perubuhan sifat yaitu adab rendah atau karsa lemah, oleh karena itu masyarakat harus berubah sifat kepada adab tinggi atau karsa tinggi. Ini karena adab tinggi menunjukkan ketaatan masyarakat kepada perintah-perintah Tuhan. Adapun karsa tinggi menunjukkan kekuatan psikologis yang tinggi. Oleh karena itu dalam mewujudkan adab tinggi dan karsa tinggi, tidak lain harus melalui pendidikan, namun pendidikan seutuhnya terdiri dari tiga, 1. Lurus, keperilakuan yang taat akan segala peraturan. 2. Kuat, memiliki kekuatan psikis yang kuat. 3. Tinggi, ketrampilan dan profesionalisme yang tinggi 73 . Secara umum konseptual, peningkatan kualitas SDM di Negara mana pun menjadi suatu keharusan, oleh karena program-program pembangunan sekarang ini makin dinamis dan makin cepat berubah, dengan demikian perlu SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas dengan muatan pengertian yang utuh-integratif tidak akan muncul sekadar melalui kegiatan seminar atau pidato-pidato dengan ungkapan-ungkapan sloganis, melainkan harus disiapkan secara sadar, terarah dan bekerlanjutan, terutamanya melalui latihan dan pendidikan. SDM yang berkualitas 72 Wahyu, Perubahan Sosial, h. 158. 73 Ibid., h.158 bukan mitos melainkan etos, kiranya perlu pengembangan SDM yang berkualitas diintruduksikan sebagai semboyan baru dalam pembangunan sebuah negara. Pembangunan SDM di Malaysia yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara holistik yaitu dengan membangunkan modal intelektual, kemandirian, sains dan teknologi, dan mempunyai moralitas yang tinggi, serta mempunyai sifat positif dan progresif dalam diri manusia. Semua ini telah dirancangkan lewat Rancangan Malaysia Kesembilan dan Misi Nasional, sebagai usaha mencapai Visi 2020 menjadikan Malaysia Negara yang maju dan modern.

C. Pembangunan Sumber Daya Manusia Menurut Islam