38. Jenis penelitian ini juga termasuk dalam penelitian inferensial,

Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan model skala dan konsistensi internal. Konsistensi internal atau disebut juga rational scale berisikan beberapa pernyataan yang direspons Ya-Tidak. Pernyataan- pernyataan ini disekor sesuai dengan kunci jawaban. Sedangkan skala adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Bentuk jawaban skala seperti tidak pernah, pernah, sering, dan hampir selalu Siregar, 2010: 138.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitianinstrumen pengukur variabel merupakan alat bantu yang menghubungkan konsepkonstruk dengan fakta empirisrealita. Instrumen penelitian juga merupakan pemberian bilangan atau simbol pada peristiwa empiris menurut aturan yang ditetapkan Noor, 2013: 101. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala psikologis. Instrumen terdiri dari instrumen yang mengungkap penilaian kognitif terhadap sensation seeking trait dan perilaku seksual remaja.

1. Kuesioner Sensation Seeking Trait

a. Spesifikasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen sensation seeking trait yang dikembangkan oleh Anindya Lasyitha 2009 dengan menurunkan langsung keempat karakterisitik sensation seeking trait dari Zuckerman 1979. Instrumen ini menggunakan Rational Scale atau Konsistensi Internal.

b. Pengisian Kuosiner

Responden mengisi kuosiner dengan cara memilih atau menentukan salah satu dari dua pilihan jawaban yang sesuai dengan yang dirasakan oleh responden pada setiap item pernyataan. Penentuan jawaban Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan dengan memberi tanda silang × pada kolom pilihan jawaban yang tersedia, sesuai dengan jawaban yang menjadi jawaban pilihannya.

c. Penyekoran

Penyekoran jawaban responden pada instrumen sensation seeking trait dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1 Setiap pernyataan dalam kuesioner disertai alternatif jawaban yang terdiri dari dua kategori yang harus dipilih responden. Pernyataan terdiri dari favorable dan unfavorable. Responden yang memilih pernyataan favorable mendapatkan skor 1 sedangkan unfavorable mendapatkan skor 0. 2 Menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing instrumen sensation seeking trait yang diperoleh responden. 3 Setelah itu skor-skor dari responden akan dikategorisasikan ke dalam 5 kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah Tabel 3.1 Formula Penyekoran Kuesioner Sensation Seeking Trait Pernyataan Nilai a. Saya lebih suka berada dalam perkumpulan yang bebas dan tidak ada aturan b. Saya lebih memilih berada pada situasi perkumpulan yang tenang. 1 Tabel 3.2 Kategorisasi Skala Sensation Seeking Trait Rumus Kategori nmin +4,50s ≤ X Sangat Tinggi nmin+3 ,50s X ≤ nmin + 4,50s Tinggi nmin+2 ,50s X ≤ nmin + 3,50s Sedang nmin + 1,50s X ≤ nmin + 2,50s Rendah X nmin + 1,50s Sangat Rendah

2. Kuesioner Perilaku Seksual a.

Spesifikasi Instrumen