Uji Normalitas Data Uji Korelasi
Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini ialah
Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terdapat hubungan yang lemah namun signifikan antara sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung. Namun demikian,
sensation seeking trait tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku seksual remaja disebabkan sensation seeking trait hanya memberikan kontribusi sebesar 4.
Selanjutnya, apabila dilihat dari kedua faktor demografis yang diteliti dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin dan usia, ditemukan bahwa keduanya memiliki
perbedaan signifikan dengan perilaku seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja laki-laki memiliki perilaku seksual yang lebih tinggi dibandingkan
dengan remaja perempuan. Begitu juga dengan usia, remaja yang berumur 18 tahun atau yang merupakan usia menuju ambang masa dewasa memiliki perilaku
seksual yang lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang berusia 17 tahun, dan remaja usia 17 tahun memiliki perilaku seksual yang lebih tinggi dengan remaja
yang berusia 16 tahun. Kemudian, hasil penelitian perilaku seksual pada beberapa sekolah juga menunjukkan perbedaan yang siginifikan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sekolah negeri dari kluster pertama yang memiliki tingkat prestasi yang cukup menonjol dan lingkungan yang religious memiliki tingkat
perilaku seksual terendah. Sedangkan, sekolah swasta dengan lingkungan yang tidak terlalu religious serta letaknya yang strategis dengan pusat perbelanjaan di
kota Bandung memiliki tingkat perilaku seksual tertinggi.