Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
e. Memberikan reward kepada para siswa yang telah bersedia menjadi
responden penelitian.
3. Tahap Pengolahan data
a.
Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.
b. Melakukan skoring terhadap data yang telah diperoleh kemudian
menginputnya dalam software Microsoft Excel.
c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik
melalui software SPSS 18.00 untuk menguji realibilitas penelitian
dan korelasi antar variabel penelitian. 4.
Tahap Pembahasan
a. Menampilkan dan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah
diolah. b.
Menginterpretasikan hasil analisis dan membahas berdasarkan kajian pustaka dan latar belakang penelitian.
c. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi-
rekomendasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, perilaku seksual siswa SMA di kota Bandung memiliki tingkat perilaku seksual yang sangat rendah. Kebanyakan dari mereka
tidak pernah melakukan pegangan tangan dan berpelukan ketika bersama lawan jenisnya, sangat jarang juga di antara mereka yang memiliki pengalaman dalam
hal berciuman, bercumbu, bahkan berhubungan seksual. Pengalaman perilaku sekual tersebut nyatanya tidak sesuai dengan sedangnya kebutuhan sensation
seeking trait yang dimiliki oleh mayoritas siswa. Hal ini dikarenakan kebanyakan siswa hanya senang untuk melakukan kegiatan beresiko dan pengalaman baru
yang berupa aktivitas fisik yang menuntut kecepatan dan berbahaya seperti terjun payung, menyelam, atau mendaki gunung. Namun jika dilihat dari tingkat
kebutuhan sensation seeking trait yang lain, mayoritas dari siswa tersebut memiliki kebutuhan yang rendah untuk mendapatkan pengalaman baru seperti
menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya, hal tersebut menandakan bahwa mereka tidak ingin melakukan sesuatu yang hanya
akan membuatnya tersesat dan tidak aman. Selain itu, mereka juga tidak terlalu memiliki kebutuhan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang mengandung resiko sosial maupun resiko terhadap kesehatannya sehingga jarang di antara mereka yang memiliki keinginan untuk
melakukan perilaku seksual karena mereka tahu bahwa hal tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat terlebih hal tersebut dapat beresiko
terhadap kesehatannya. Mayoritas dari remaja tersebut pun tidak terlalu memerlukan kebutuhan untuk menolerir aktivitaskegiatan yang berulang dan
rutin setiap harinya, sehingga wajar apabila mereka lebih senang untuk melakukan
kegiatan yang sewajarnya dan sama dalam kesehariannya.