2. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis
pertama yaitu
pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Kejuruan Rumpun Teknik berpengaruh positif terhadap perilaku demokratis siswa dan hipotesis kedua yaitu pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Kejuruan Rumpun Non Teknik berpengaruh positif terhadap perilaku demokratis siswa masing-masing
dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi sederhana. Sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menghitung koefisien korelasi product moment
Yaitu suatu teknik pengujian hipotesis untuk menyatakan derajat tingkat hubungan antar variabel penelitian, yaitu hubungan antara variabel x
1
dengan y, dan x
2
dengan y, serta x
1
dengan x
2
. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
r
[ ]
[ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 1
2 1
2 1
2 1
1 1
1 1
y y
n x
x n
y x
y x
n
xy
Sugiyono 2008:183 Selanjutnya untuk mengetahui apakah korelasi tersebut signifikan atau
tidak, maka dalam penelitian ini digunakan uji dua pihak yaitu uji signifikan korelasi Product moment dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
t =
2
1 2
r n
r −
−
Sugiyono 2008:187
Keterangan : t = uji dua pihak korelasi product moment
r = koefisien korelasi product moment n = ukuran atau jumlah sampel
Sedangkan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antar variabel penelitian, digunakan pedoman interprestasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Hubungan Antar Variabel Penelitian
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, 2008:184
b. Menghitung regresi sederhana
Yaitu suatu teknik analisis untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai variabel terikat bila nilai variabel bebas dirubah, dengan rumus:
Y = a + bX
Sugiyono:188 Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksikan b = Koefisien regresi
a = Konstanta atau bila harga X = 0 X = Nilai variabel independen
dimana: a =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− −
2 1
2 1
1 1
1 2
1 1
x x
n y
x x
x y
b =
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
2 1
2 1
1 1
1 1
1
x x
n y
x x
y x
n
keterangan : y : nilai variabel Y yang akan diramalkan
x : nilai variabel X a : perpotongan garis regresi nilai Y bila nilai X = 0
b : koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y bila terjadi perubahan pada X
n : jumlah sampel
∑
: jumlah dari
c. Menghitung koefisien determinasi
Yaitu suatu teknik pengujian hipotesis yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar faktor yang mempengaruhi hubungan antara variabel penelitian,
yaitu variabel X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X1 terhadap X2. Adapun, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Cd = r
2
X 100 Sugiyono, 1997
Keterangan: cd : koefisien determinasi
r : nilai koefisien korelasi Selanjutnya, untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu seberapa besar
pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y digunakan rumus: Ryx =
1 1
2 2
− −
− k
n R
k R
Sugiyono, 1997 Keterangan:
R : Koefisien korelasi ganda k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah anggota sampel
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang telah diuraikan diatas tampak bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap perilaku demokratis siswa di Sekolah Menengah Kejuruan rumpun teknik dan rumpun non teknik di Kabupaten Bandung. Hal tersebut
dikarenakan : 1 Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang selalu dikaitkan dengan pengalaman dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan
kehidupan siswa, serta merangsang siswa untuk menganalisis berbagai peristiwa- peristiwa atau permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungannya, secara
langsung akan memperkuat pengembangan kompetensi kewarganegaraan, yang pada akhirnya akan melahirkan warga negara ideal, yaitu warga negara yang
bertanggungjawab, berpartisipasi secara bermutu dalam berbagai bidang kehidupan, serta mampu bersaing dengan warga dunia lainnya dalam percaturan
kehidupan yang
semakin mengglobal;
2 Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran yang
demokratis serta merangsang siswa untuk terlibat dalam proses penyelesaian masalah, dan didukung oleh ketersediaan fasilitas belajar yang memadai semakin
memperkuat pengaruh
perilaku demokratis
siswa; 3
Pendidikan Kewarganegaraan yang dilaksanakan di sekolah tidak hanya menitikberatkan pada