Lokasi Penelitian Populasi Penelitian Teknik Penarikan Sampel Penelitian

dan untuk perilaku demokratis siswa sebesar 0,9629, menunjukkan tingkat reliabilitas sangat reliabel. Artinya derajat ketetapan reliabilitas tes tersebut akan memberikan hasil yang relatif sama jika diteskan kepada subjek yang sama pada waktu yang berbeda.

D. Lokasi, Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan SMK Rumpun Teknik dan Rumpun Non Teknik di Kabupaten Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek maupun subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka sebagai populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Rumpun Teknik dan Rumpun Non Teknik di Kabupaten Bandung.

3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan keadaan populasinya. Dengan demikian, suatu syarat sampel yang baik adalah tingkat representatifnya yang sangat bergantung pada cara pengambilan sampelnya. Dalam penelitian ini, dilakukan melalui 2 dua cara. Pertama, pengambilan sampel SMK Rumpun Teknik dan Rumpun Non Teknik, dengan teknik cluster dan acak, yaitu secara cluster mengklasifikasikan seluruh Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Bandung menjadi dua kategori, yaitu kategori pertama adalah SMK Rumpun Teknik, kategori kedua SMK Rumpun Non Teknik. Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bandung, jumlah SMK Rumpun Teknik ada 23 sekolah dan SMK Rumpun Non Teknik ada 19 sekolah, jumlah keseluruhan adalah 42 sekolah. Adapun sekolah yang dijadikan sampel adalah enam Sekolah Menengah Kejuruan yang terbagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok SMK Rumpun Teknik terdiri atas tiga sekolah, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Katapang, SMK Negeri 7 Baleendah, dan SMK Swasta Angkasa 1 Margahayu dan kelompok Sekolah Menengah Kejuruan Rumpun Non Teknik terdiri atas tiga sekolah yaitu SMK Negeri 3 Baleendah, SMK Swasta Pasundan 1 Banjaran, dan SMK Swasta Angkasa 2 Margahayu. Kedua, memilih sampel responden siswa dari tiap sekolah terpilih, dengan teknik proportional stratifed random sampling, yaitu pengambilan sampel siswa dari anggota populasi seluruh siswa SMK Rumpun Teknik dan Rumpun Non Teknik yang ada di Kabupaten Bandung secara acak dan berstrata secara proporsional. Hal ini dilakukan karena kondisi populasi penelitian ini terdiri dari beberapa kelompok individu dengan karakteristrik yang berbeda-beda, yaitu siswa kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Adapun pemilihan siswa yang dijadikan sampel dilakukan dengan menggunakan tabel angka acak random numbers dari Rand Wahyudin, 2007. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bandung, jumlah siswa SMK Rumpun Teknik dan Rumpun Non Teknik adalah 16.169 orang. Dari jumlah populasi tersebut dapat dihitung jumlah minimal sampel penelitian, Sugiyono 2008:82 berpendapat penentuan jumlah sampel siswa dilakukan secara acak sederhana simple random sampling, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: n t = 2 1 e N N + dimana: N = Populasi n t = Ukuran sampel total yang ditarik e = nilai kritis toleransi sebesar 10 Berdasarkan rumus tersebut, maka ukuran sampel yang diambil dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut: n t = 2 10 , 23778 1 23778 + n t = 79 , 237 23778 = 99,9 dibulatkan menjadi 100 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka sampel minimal dalam penelitian ini adalah 100 orang siswa. Sedangkan sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 40 siswa setiap sekolah sesuai dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling Menurut Riduwan 2008:63 Purposive Sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentu sampel untuk tujuan tertentu. Hal tersebut juga senada dengan Arikunto 2002:117 bahwa Purposive Sample didasarkan atas adanya tujuan tertentu dan bahwa peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu. Pendapat lain, Sudjana 2001:96 bahwa teknik ini digunakan apabila peneliti punya pertimbangan tertentu dalam menetapkan sampel sesuai dengan tujuan penelitiannya. Atas tiga pendapat tersebut maka peneliti mengambil sampel sebanyak 40 orang tiap sekolah dengan total sampel 240 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

MUATAN DAN PENANAMAN KESADARAN BERKONSTITUSI (Studi Kasus Penggunaan Buku Pendidikan Kewarganegaraan Karangan Muatan dan Penanaman Kesadaran Berkonstitusi (Studi Kasus Penggunaan Buku Pendidikan Kewarganegaraan Karangan Dadang Sundawa, dkk di SMP Negeri

0 0 15

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PEMBINAAN KESADARAN BERKONSTITUSI WARGA NEGARA.

0 1 52

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN DAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH: Study Deskriptif Analitis Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Unggulan Pandeglang Banten.

0 1 56

PENGARUH KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP PEMBENTUKAN POLITICAL LITERACY SISWA: Studi Deskriptif Pada Siswa SMA di Kota Bandung.

1 2 40

Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pembinaan Siswa Sebagai Warganegara yang Demokratis (studi Deskriptif Analisis Terhadap Siswa SMA di Kota Baturaja).

0 0 74

PENGARUH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PENGEMBANGAN KECAKAPAN PARTISIPATORIS PEMILIH PEMULA :Studi Deskriptif Pada Siswa SMA Negeri di Kota Bandung.

0 3 81

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PEMBINAAN KESADARAN BERKONSTITUSI WARGA NEGARA - repository UPI T PKN 1006991 Title

0 0 6

A. Pendahuluan - PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MULTIKULTURAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN HUKUM DAN KESADARAN BERKONSTITUSI

0 0 16

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN KONSTITUSI SISWA (Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMA Negeri di Kabupaten Purbalingga)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN KONSTITUSI SISWA (Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMA Negeri di Kabupaten Purbalingga) - repository

0 0 12