1. Analisa kelompok
Analisa kelompok dilakukan dengan membandingkan hasil data pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berikut ini hasil perolehan skor
total pada kelompok perlakuan dan kontrol dalam tabel 8. Tabel 8 menunjukkan bahwa interaksi ibu dan anak retardasi mental pada kelompok
perlakuan dan kontrol berada dalam kategori sedang, meskipun terdapat satu subjek pada kelompok kontrol yang memiliki interaksi ibu dan anak retardasi
mental rendah.
Tabel 8. Skor total dan kategorisasi interaksi ibu dan anak retardasi mental pada kelompok perlakuan dan kontrol
Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
Pra perlakuan Pasca
perlakuan Tindak
lanjut Pra perlakuan
Amatan ulang 1
Amatan ulang 2
Subjek 1A 53
60 62
Subjek 1C 58
50 71
Kategori Sedang
Sedang Sedang
Kategori Sedang
Sedang Tinggi
Subjek 2R 63
76 72
Subjek 2T 59
60 73
Kategori Sedang
Tinggi Tinggi
Kategori Sedang
Sedang Tinggi
Subjek 3W 56
70 71
Subjek 3G 29
32 67
Kategori Sedang
Tinggi Tinggi
Kategori Rendah
Rendah Tinggi
Subjek 4P 53
67 70
Subjek 4N 50
52 74
Kategori Sedang
Tinggi Tinggi
Kategori Sedang
Sedang Tinggi
tingkat interaksi ibu dan anak retardasi mental
Skor total interaksi ibu dan anak retardasi mental yang telah diperoleh pada kelompok perlakuan dan kontrol selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
menggunakan bantuan
software
program SPSS 15,00
for windows.
Sebelum menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan uji asumsi untuk melihat dan
menentukan teknik analisis yang lebih tepat untuk dilakukan, apakah menggunakan nonparamentrik atau parametrik.
a. Uji Asumsi Kuantitatif
Uji asumsi dilakukan untuk melihat dan menentukan teknik analisis yang lebih tepat dilakukan, apakah menggunakan nonparametrik atau
parametrik. Sebelum dilaksanakan analisis data untuk menguji hipotesis maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi, yaitu uji normalitas dan
homogenitas. 1
Uji normalitas sebaran Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah
skor hasil pengukuran sampel memiliki sebaran normal berdasarkan kriteria normalitas. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov dengan
bantuan software program SPSS for Windows versi 15,00. Kaidah pedoman pengujian yang
diberlakukan adalah jika harga p 0,05 maka sebaran dikatakan mengikuti distribusi normal. Sebaliknya bila harga p 0,05 maka sebaran dikatakan
tidak normal. Hasil pengujian normalitas yang tercantum pada tabel
9 menunjukkan bahwa sampel interaksi ibu dan anak retardasi mental
memiliki sebaran normal. Artinya distribusi interaksi ibu dan anak retardasi mental bersifat normal.
Tabel 9. Hasil uji normalitas sebaran
Keterangan Hasil Analisis
Pra perlakuan Pasca perlakuan
Tindak lanjut N
8 8
8 Rerata
52,63 58,38
67,00 SD
10,378 13,794
4,276 K-SZ
0,778 0,486
0,731 P
0,580 0,972
0,659 Normal
Normal Normal
2 Uji homogenitas
Uji homogenitas perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa proporsi kedua kelompok tidak jauh berbeda keragamannya. Hasil uji
homogenitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
Levene test
dengan
bantuan software program SPSS for Windows versi 15,00. Kaidah pedoman pengujian yang diberlakukan adalah jika harga p 0,05 maka
sebaran dikatakan homogen. Sebaliknya bila harga p 0,05 maka sebaran dikatakan tidak homogen. Hasil pengujian homogenitas yang tercantum
pada tabel
10 menunjukkan bahwa sampel interaksi ibu dan anak retardasi mental memiliki sebaran homogen. Artinya interaksi ibu dan
anak retardasi mental pada kelompok perlakuan dan kontrol memiliki keragaman yang sama.
Tabel 10. Hasil uji homogenitas
Hasil analisis Pra perlakuan
Pasca perlakuan Tindak lanjut
Levene test
P
Levene test
p
Levene test
p 2,592
0,159 0,777
0,412 0,339
0,581 Homogen
Homogen Homogen
b. Uji Hipotesis