Penentuan Waktu Siklus Terbaik

Tabel 5.5c : Perhitungan waktu hijau, c=138 detik Simpang Pendekat q smpjam S LTI FR QS ∑ FR crit Waktu Siklus gi PRi I Utara 858 4200 24 0.2043 0.7023 138 33 0.290872 Selatan 1721 5400 0.3187 52 0.453785 TimurBarat 538 3000 0.1793 29 0.255343 II Utara 543 3000 24 0.1810 0.6328 138 33 0.286026 Selatan 1346 4200 0.3205 58 0.506434 Barat 394 3000 0.1313 24 0.20754 Tabel 5.5d : Perhitungan waktu hijau, c=112 detik Simpang Pendekat q smpjam S LTI FR QS ∑ FR crit Waktu Siklus gi PRi I Utara 858 4200 24 0.2043 0.7023 112 26 0.290872 Selatan 1721 5400 0.3187 40 0.453785 TimurBarat 538 3000 0.1793 22 0.255343 II Utara 543 3000 24 0.1810 0.6328 112 25 0.286026 Selatan 1346 4200 0.3205 45 0.506434 Barat 394 3000 0.1313 18 0.20754

5.5 Penentuan Waktu Siklus Terbaik

Setelah didapat waktu hijau masing-masing pendekat dengan menggunakan waktu siklus yang beda-beda, penentuan kinerja simpang terbaik pun dapat dilakukan. Penentuan waktu siklus terbaik dilakukan dengan menggunakan waktu siklus yang berbeda untuk membandingkan kinerja simpang. Waktu siklus yang menunjukkan hasil kinerja simpang terbaik merupakan waktu siklus baru yang akan digunakan dalam perancangan koordinasi Universitas Sumatera Utara sinyal simpang. Adapun hasil masing-masing perhitungan kinerja simpang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.6a : Perhitungan kinerja simpang, c= 148 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 36 148 0.838 142.857 61.757 Selatan 56 148 0.838 168.889 46.046 Barat 32 148 0.838 120.000 69.187 Timur 32 148 0.482 74.286 51.314 Rata-rata 0.749 126.508 57.076 II Utara 35 148 0.755 124.000 59.074 Selatan 63 148 0.755 191.429 38.868 Barat 26 148 0.755 100.000 67.519 Rata-rata 0.755 138.4762 55.15377 Tabel 5.6b : Perhitungan kinerja simpang, c= 165 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 41 165 0.822 157.143 65.983 Selatan 64 165 0.822 182.222 49.131 Barat 36 165 0.822 144.000 73.181 Timur 36 165 0.478 68.571 56.992 Rata-rata 0.736 137.984 61.322 II Utara 40 165 0.741 140.000 63.595 Selatan 71 165 0.741 202.857 41.533 Barat 29 165 0.741 108.000 72.632 Rata-rata 0.740 150.286 59.253 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6c : Perhitungan kinerja simpang, c= 138 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 33 138 0.850 137.143 59.570 Selatan 52 138 0.850 173.333 44.395 Barat 29 138 0.850 128.000 67.286 Timur 29 138 0.496 71.429 48.181 Rata-rata 0.762 127.476 54.858 II Utara 33 138 0.766 120.000 56.577 Selatan 58 138 0.766 180.000 37.377 Barat 24 138 0.766 96.000 64.730 Rata-rata 0.766 132 52.895 Tabel 5.6d : Perhitungan kinerja simpang, c= 112 detik Simpang Pendekat GT CT DS QL Delay I Utara 26 112 0.894 117.143 56.461 Selatan 40 112 0.894 160.000 41.532 Barat 22 112 0.894 120.000 66.073 Timur 22 112 0.531 62.857 41.453 Rata-rata 0.803 115.000 51.380 II Utara 25 112 0.805 104.000 51.263 Selatan 45 112 0.805 157.143 34.032 Barat 18 112 0.805 80.000 59.051 Rata-rata 0.805 113.714 48.115 Dari empat hasil perhitungan kinerja simpang diatas, Tabel 5.6d menunjukkan bahwa kinerja simpang terbaik diperoleh dengan menggunakan panjang waktu siklus CT 112 detik. Adapun kinerja simpang ditunjukkan pada nilai panjang antrian QL dan tundaan DT yang paling rendah. Sehingga, dalam perancangan koordinasi sinyal simpang akan menggunakan waktu siklus terbaru, yaitu 112 detik. Universitas Sumatera Utara

5.6 Koordinasi Sinyal Antar Simpang