Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA

41 b. Kegiatan inti 1 Peneliti memberikan materi teks atau naskah drama 2 Peneliti membacakan naskah drama 3 Peneliti memilih siswa untuk berpura-pura memerankan tokoh dalam naskah drama cerita 4 Peneliti menyuruh siswa untuk melakukan drama sesuai dengan cerita dan peran masing-masing 5 Peneliti menjelaskan isi materi dalam naskah drama pada siswa dengan berulang-ulang 6 Peneliti memberikan bantuan berupa bantuan verbal dan isyarat jika siswa kesulitan memerankan peran dalam dialog naskah c. Kegiatan penutup 1 Peneliti melakukan penegasan dan diskusi materi yang telah dilaksanakan 2 Peneliti mengajak siswa berdoa 3 Peneliti menutup pembelajaran dan mengucapkan salam 3. A’ Baseline 2 Kegiatan Baseline-2 merupakan kegiatan pengulangan Baseline-1 yang dimaksudkan sebagai evaluasi guna melihat efektivitas metode pretend play terhadap kemampuan interaksi sosial pada anak autistik. Dalam pelaksanaan Baseline-2 peneliti mengamati kemampuan interaksi sosial anak autistik setelah diberikan treatment atau perlakuan. 42

C. Setting Penelitian

Setting penelitian merupakan lokasi yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian agar diperoleh data-data dari subyek yang bersangkutan. Setting yang digunankan dalam penelitian ini adalah di dalam ruangan kelas. Ruangan kelas tersebut digunakan untuk mengamati siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Ma’arif Muntilan, yang berlokasi di Jalan Dalitan, Desa Pucungrejo Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Adapun pertimbangan peneliti dalam menentukan lokasi penelitian ini adalah: a. SLB Ma’arif Muntilan ini terdapat anak autistik. b. Kemampuan interaksi sosial anak autistik masih rendah. c. Belum dipergunakannya metode pretend play untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada anak autistik. Waktu penelitian dilakukan selama tiga minggu, berikut ini adalah perinciannya: Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian Waktu Kegiatan Penelitian Minggu I Pelaksanaan fase baseline-1 Minggu II Pelaksanaan fase intervensi Minggu IV Pelaksanaan fase baseline-2

D. Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik dalam menentukan subyek penelitian secara purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010: 124. Pertimbangan yang diambil oleh peneliti berdasarkan pada rendahnya empat faktor yang

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI METODE TIME TOKEN DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DI TK TARBIYATUL BANIN II SALATIGA

0 12 179

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK PLAY GROUP ALAM Upaya Meningkatlkan Interaksi Sosial Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Play group Alam Matahari-Ku Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK PLAY GROUP Upaya Meningkatlkan Interaksi Sosial Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Play group Alam Matahari-Ku Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTISTIK.

1 1 35

Pengaruh Terapi Bermain Cooperative Play: Monopoli Terhadap Interaksi Sosial Anak Retardasi Mental Sedang di SDLB C1 Negeri Denpasar.

19 45 73

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL RAMBU LALU LINTAS MELALUI PENERAPAN PRETEND PLAY PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB DI SLB MUHAMMADIYAH DEKSO KULONPROGO.

2 10 267

Pretend play sebagai upaya untuk mengurangi penyimpangan perilaku anak tunalaras

0 0 11

Pretend play sebagai alternatif mengembangkan kecakapan sosial anak tunalaras

0 0 8

Peran kegiatan Bermain Musik Berkelompok Terhadap Peningkatan Interaksi Sosial pada Anak Autistik - Ubaya Repository

0 1 1

PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13