coret yang digunakan untuk memecahkan soal ditulis dalam lembar soal yang telah diberikan peneliti.
Pengambilan data
dilakukan menggunakan
instrumen penelitian.
Instrumen tersebut terdiri dari tiga soal mengenai materi Barisan dan Deret pada kelas IX Sekolah Menengah Pertama yang diambil dari beberapa buku
matematika dan dipilih untuk jenis soal yang dapat dikerjakan dalam banyak cara. Soal pertama diberikan untuk melihat strategi pemecahan masalah yang
dilakukan siswa dalam menentukan banyak kursi ke n pada sebuah deret aritmetika, kemudian pada soal yang kedua siswa diminta untuk menebak angka
selanjutnya pada sebuah barisan aritmetika dari sebuah gambar dan pada soal yang ketiga siswa diminta menghitung banyaknya paralon yang ditumpuk hingga
membentuk sebuah segiti dalam beberapa tumpukan.
C. Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan dalam Setiap
Nomor
Setelah dilakukan analisis, tampak bahwa siswa menggunakan dua pendekatan dalam mengerjakan soal. Pendekatan itu adalah yaitu holistik dan
analisis-sintetik. Berikut ini akan disajikan data hasil analisis untuk setiap nomor. Pembahasan pertama adalah soal nomor satu yang mempunyai soal sebagai
berikut: Dalam sebuah gedung pertemuan terdapat 5 baris kursi. Pada baris
pertama terdapat 8 baris kursi, baris kedua 12 kursi, dan seterusnya pada baris berikutnya bertambah 4 kursi. Tentukan banyak kursi seluruhnya dalam gedung
itu
Tabel 1
Hasil Analisis Data Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa pada Soal Nomor Satu
Kelas Absen
Pendekatan Holistik
Analisis-sintetik Linguistik
Additional Fungsional
B S
B S
B S
B S
IX A 1
2
3
4
5
6
7
8
IX A Absen
Pendekatan Holistik
Analisis-sintetik Linguistik
Additional Fungsional
B S
B S
B S
B S
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
IX B 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
Total kelas IX A
dan IX B 5
2 6
1 12
20 7
7 32
39
Tabel 1 di atas memaparkan mengenai hasil analisis data pendekatan dan strategi penyelesaian yang digunakan siswa pada soal nomor satu. Melalui tabel
1 terlihat tujuh siswa mengerjakan menggunakan pendekatan holistik dan lima siswa diantaranya mengerjakan dengan benar serta sisanya dua siswa
mengerjakan dengan salah. Tiga puluh sembilan siswa mengerjakan menggunakan pendekatan analisis-sintetik yang terbagi dalam dua strategi yaitu
additional dan fungsional. Pada strategi additional, 6 siswa mengerjakan dengan benar dan 1 siswa mengerjakan dengan salah, sementara pada strategi
fungsional, 12 siswa mengerjakan dengan benar dan 20 siswa mengerjakan dengan salah. Dilihat dari tabel 1 di atas, tidak ada siswa yang menggunakan
strategi linguistik untuk mengerjakan soal nomor satu. Secara umum, siswa lebih banyak mengerjakan soal nomor satu menggunakan pendekatan analisis-
sintetik dan strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi fungsional, sementara strategi yang tidak digunakan adalah linguistik.
Pembahasan untuk nomor soal nomor satu telah selesai, berikutnya disajikan pembahasan pada soal nomor dua yang mempunyai soal sebagai
berikut: Gambar berikut terbentuk dari batang korek api. Tentukan barisan bilangan
yang menyatakan banyak batang korek api dari gambar berikut Berapakah jumlah korek api pada pola selanjutnya?
Tabel 2
Hasil Analisis Data Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa pada Soal Nomor Dua
Kelas Absen
Pendekatan Tidak
di- kerjakan
Holistik Analisis-sintetik
Linguistik Additional
Fungsional B
S B
S B
S B
S
IX A 1
2
3
4
5
6
7
8
9
IX A Absen
Pendekatan Tidak
di- kerjakan
Holistik Analisis-sintetik
Linguistik Additional
Fungsional B
S B
S B
S B
S 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
IX B 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Total kelas IX A
dan IX B 5
13 13
6 2
3 1
18 19
2 4
3 25
Berdasarkan tabel dua mengenai hasil analisis data pendekatan dan strategi penyelesaian yang digunakan siswa pada soal nomor dua di atas,
terlihat siswa yang menggunakan pendekatan holistik sebesar 18 siswa, sementara 25 siswa menggunakan pendekatan analisis-sintetik dan sisanya 3
siswa tidak menjawab soal yang diberikan. Pada tabel dua pula nampak dari 25 siswa yang mengerjakan menggunakan pendekatan analisis-sintetik, 19 siswa
menjawab menggunakan strategi linguistik, 2 siswa menggunakan strategi additional dan 4 siswa menggunakan strategi fungsional.
Lima dari delapan belas siswa yang menjawab menggunakan pendekatan holistik menjawab dengan benar, sementara 13 lainnya menjawab dengan
salah. Pada strategi linguistik 13 dari 19 siswa menjawab dengan benar dan 6 siswa menjawab dengan salah, di sisi lain pada strategi additional, dua siswa
menjawab dengan benar dan tidak ada siswa yang menjawab soal dengan salah menggunakan strategi ini, sementara pada strategi fungsional terdapat 3 siswa
yang menjawab dengan benar dan 1 siswa menjawab dengan salah. Secara umum dapat dilihat bahwa siswa cenderung menggunakan pendekatan analisis-
sintetik dan strategi yang paling sering digunakan adalah strategi linguistik. Pembahasan untuk nomor soal nomor dua telah selesai, berikutnya
disajikan pembahasan pada soal nomor tiga yang mempunyai soal sebagai berikut:
Sebuah pipa paralon disusun sedemikian hingga untuk membentuk segitiga. Jika ditumpuk menjadi delapan tumpukan berapakah jumlah paralon yang
dibutuhkan? Dan jika ditumpuk menjadi 15 tumpukan berapakah jumlah paralonnya?
Tabel 3.
Hasil Analisis Data Pendekatan dan Strategi Penyelesaian yang Digunakan Siswa pada Soal Nomor Tiga
Kelas Absen
Pendekatan Tidak
di- kerjakan
Holistik Analisis-sintetik
Linguistik Additional
Fungsional B
S B
S B
S B
S
IX A 1
2
3
4
5
6
7
8
IX A Absen
Holistik Linguistik
Additional Fungsional
Tidak di-
kerjakan B
S B
S B
S B
S 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
IX B
IX B 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Total kelas IX A
dan IX B 19
10 7
1 1
1 29
7 1
2 7
10
Tabel 3 menyajikan hasil analisis data pendekatan dan strategi penyelesaian yang digunakan siswa pada soal nomor tiga. Berbeda dengan dua
soal sebelumnya, pada sal nomor tiga, siswa lebih dominan menggunakan pendekatan holistik, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang mengunakan
pendekatan holistik lebih banyak daripada analisis-sintetik. Dari tabel 3, sebanyak 29 siswa menggunakan pendekatan holistik, 10 orang menggunakan
analisis-sintetik dan sisanya sebanyak 7 orang tidak mengerjakan soal. Jumlah siswa yang tidak mengerjakan dari soal nomor satu hingga tiga, ditemukan
paling banyak pada soal ini. Siswa yang menjawab dengan benar pada pendekatan holistik ada 19 orang
dan sisanya, 10 orang menjawab dengan salah, sementara melihat dari pendekatan analisis-sintetik strategi linguistik, 7 siswa menjawab menggunakan
strategi ini dengan salah dan tidak ada siswa menjawab dengan benar. Pada strategi additional, ditemukan 1 siswa yang mengerjakan soal ini dan dijawab
dengan benar, sementara pada strategi fungsional ditemukan 2 siswa yang mengerjakan dengan strategi ini, 1 siswa menjawab dengan benar dan 1 siswa
menjawab dengan salah. Hasil jawaban siswa beserta pendekatan maupun strateginya telah selesai
dipaparkan, selanjutnya akan dipaparkan secara ringkas distribusi frekuensi pendekatan penyelesaian yang digunakan oleh siswa dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Pendekatan Penyelesaian yang Digunakan Siswa Soal
Holistik Analisis-Sintetik
Tidak Menjawab 1
7 15,2
39 84,8
2 18
39,1 25
54,4 3
6,5 3
29 63
10 21,7
7 15,2
Rata-rata 18
39,1 22,7
53,6 3,3
7,2 Tabel empat menyajikan distribusi frekuensi pendekatan yang digunakan
siswa. Dari tabel 4 di atas terlihat bahwa pendekatan analisis-sintetik lebih besar dibandingkan pendekatan holistik. Siswa yang menggunakan pendekatan
analisis-sintetik rata-rata sebesar 53,6 sementara yang menggunakan pendekatan holistik adalah 39,1 dan yang tidak menjawab sebesar 7,2. Dari
ketiga soal baris dan deret yang diberikan hampir semua didominasi oleh
pendekatan analisis-sintetik, hanya nomor tiga saja yang didominasi oleh pendekatan holistik. Untuk mengetahui strategi kognitif yang palinooig sering
digunakan oleh siswa maka disajikanlah tabel berikut ini.
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Strategi Kognitif yang Digunakan Siswa
Soal Analisis - Sintetik
Tidak menjawab
Total Additional
Linguistik Fungsional
1 7
15,2 32
69,6 46
100 2
2 4,3
19 41,3
4 8,7
3 6,5
46 100
3 1
2,2 7
15,2 2
4,4 7
15,2 46
100 Rata-
rata 3,3
7,2 8,7
18,8 12,
7 27,6
3,3 7,2
46 100
Berdasarkan tabel 5 nampak bahwa sebagian besar siswa menggunakan strategi fungsional yang rata-ratanya 27,6. Sebagian lainnya menggunakan
strategi linguistik sebesar 18,8 dan 7,2 siswa menggunakan strategi additional. Meskipun demikian ada beberapa siswa yang tidak menjawab soal
yang diberikan yaitu sebesar 7,2. Dari ketiga soal baris dan deret yang diberikan yaitu nomor satu, dua dan tiga, strategi fungsional paling sering
digunakan pada soal nomor satu sementara pada soal nomor dua dan tiga, strategi linguistik lebih banyak digunakan siswa. Meskipun demikian setelah
diakumulasikan dari nomor satu sampai nomor tiga, didapatkan bahwa rata-rata siswa yang menggunakan strategi fungsional lebih banyak dibandingkan strategi
linguistik maupun additional.
D. Kebenaran Jawaban dan Pendekatan yang Digunakan