proporsional untuk diuli. Pada akhirnya percampuran kedua bahan antara lumpur Lapindo dengan abu gunung Merapi siap untuk memasuki tahap selanjutnya, yaitu
pengulian.
6. Pengulian dan Pemeraman Tanah Liat Campuran Lumpur Lapindo dan Abu Gunung Merapi
Tahap akhir dari serangkaian proses pembuatan tanah liat campuran lumpur Lapindo dan abu gunung Merapi dengan teknik kering ini adalah pengulian dan
pemeraman. Setelah proses pencampuran telah selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan pengulian di atas kanvas. Pemulihan bahan kanvas
karena bahan ini mudah untuk menyerap air dan tidak lengket untuk dilakukan proses pengulian.
Proses pengulian dimulai dengan mengambil adonan tanah liat yang sudah campur dengan air, yaitu sekitar sepertiga dari keseluruhan adonan. Tahap
selanjutnya adalah proses pengulian di atas kanvas. Pengulian dilakukan dengan cara menggulung secara keseluruhan bagian tanah menggunakan kedua tangan. Kekuatan
dan konsistensi pengulian diperlukan guna mendapatkan tingkat keplastisan tanah liat yang baik. Pengulian yang terlalu kuat dilakukan hanya akan memberikan efek
masuknya gelembung di dalam tanah, sedangkan apabila pengulian dilakukan dengan terlalu lemah, keplastisan tanah tidak akan terbentuk dalam adonan tanah liat. Maka
dari itu, dalam proses pengulian ini dilakukan dengan hati-hati dengan konsistensi kekuatan kedua tangan pada saat menguli.
Gambar 24. Proses Pengujian Gelembung dalam Tanah Liat
Sumber: Dokumentasi Tim Peneliti, 2015 Seperti halnya proses pengolahan tanah liat dengan teknik basah yang
menguji coba tingkat keplastisan dan kadar gelembung dalam tanah. Pada teknik kering ini juga dilakukan proses pengujian tersebut. Hal ini dikarenakan untuk
mempermudah proses selanjutnya, yaitu pada saat pembentukan benda kerja. Pengujian gelembung dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu adonan tanah, sedangkan
untuk pengujian tingkat keplastisan tanah dilakukan sekali saja karena sifat tanah liat ini sudah plastis. Setelah pengulian selesai dilakukan, dilanjutkan dengan proses
pengemasan tanah liat ke dalam plastik untuk kemudian diperam dalam bak pemeraman. Pada akhirnya didapatkan tanah liat yang plastis, bebas gelembung
udara, dan homogen, serta siap untuk melalui proses pembentukan.