pariwisata Yogyakarta, terutama untuk mendukung pengembangan infrastruktur atau perlengkapan pendukung wisata kuliner di Yogyakarta. Kedua, adalah bagi
masyarakat perajin keramik terutama yang ada beberapa sentra di Yogyakarta, untuk kemungkinan mendapatkan wawasan baru terutama terkait dengan ivovasi dan
pengembangan materialnya yang unik, misalnya dalam konteks ini adalah yanah liat hasil hasil campuran antara lumpur Lapindo dan abu Gunung Merapi. Ketiga adalah
masyarakat dalam arti secara spesifik yakni persekolahan, hasil atau target luaran penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi penting bagi pengkayaan keilmuan
Kriya Keramik, terutama terkait dengan pengembangan atau inovasi material baru yang mestinya dapat senantiasa dikembangkan dalam kesadaran berkeilmuannya.
Bahkan dalam konteks yang spesifik, kebermanfaatan bagi sekolah SMK yang berbasis Seni Rupa dan Kerajinan ini merupakan satu hal yang amat strategis bagi
komitmen pengembangan salah satu domain pendidikan vokasi yang mesti lebih diupayakan terus dimasa mendatang demi menjawab akan kebutuhan tenaga
profesional dalam pembangunan.
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini secara keseluruhan adalah penelitian pengembangan research and developmentRD yang diadaptasi dari
modelnya Gall, Gall, Borg 2003. Penerapan model RD-nya Gall, Gall, Borg ini dengan cara mengkombinasikan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif dan
sifanya longitudinal. Dikatakan longitudinal, karena penelitian ini sifanya berkelanjutan, untuk jangka waktu yang relatif panjang Muhadjir, 2002:34, yang
dalam konteks ini direncanakan selama dua tahun. Pendekatan RD yang diadaptasi dan dikembangkan dari modelnya dalam penelitian Gall, Gall, Borg 2003 ini,
dalam pelaksanaan setiap tahunnya berbeda, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam operasionalisasi metode ini, khususnya untuk tahap atau tahun pertama adalah sebagai berikut: 1 Studi
pendahuluan Define, yang di dalamnya terdapat kegiatan berupa pemetaan pelbagai jenis alternatif produk keramik fungsional pendukung perlengkapan wisata kuliner
berbasis kearifan budaya lokal Yogyakarta yang hendak dikembangkan; 2 Perancangan Design, yakni merancang produk dan proses pengembangan; 3
Pengembangan Development, yakni mengembangkan sistem teknologi proses
pemanfaatan lumpur Lapindo sebagai bahan baku keramik fungsional pendukung perlengkapan wisata kuliner berbasis kearifan budaya lokal Yogyakarta; dan 4
Validasi.
B. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuikan dengan karakter jenis data yang hendak dikumpulkan. Khusus untuk tahun pertama
ini, yakni terkait dengan pengembangan produk keramik fungsional untuk pendukung wisata kuliner ini, secara mendasar dibedakan antara data-data kuantitatif dan
kualitatif. Untuk data-data yang sifanya kuantitatif, yakni terkait dengan berbagai data yang didapatkan dari hasil uji coba laboratorium, digunakan instrumen
seperangkat alat uji atau tes laboratorium kimiawi dan studio keramik yang sesuai dengan substansi material dan kimiawi yang hendak dicari. Dalam konteks ini, uji
kimiawi sebagaimana dimaksud terutama untuk kepentingan uji kemungkinan kandungan racun toxicity. Sedangkan data-data kualitatif, yakni terutama terkait
dengan data-data pengembangan model keramik fungsional dengan menggunakan instrumen observasi.
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian khususnya untuk tahun pertama ini, dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif,
khususnya untuk kepentingan uji laboratorium terhadap kemungkinan kandungan