Paradigma dan Pendekatan Penelitian

86

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif, dengan maksud agar dapat memberikan makna secara mendalam terhadap data yang diperoleh serta mampu menyajikan hasil penelitian yang lebih bermakna dan lebih melekat pada konteksnya. Penelitian ini dimaksudkan akan memberikan makna pada pola konfigurasi pendidikan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat; makna kualitas pendidikan yang dicapai sekolah baik pada level individu siswa maupun sistem. Untuk melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis yang dikembangkan oleh Berger, dengan maksud agar fenomena yang diungkap dalam penelitian ini dapat ditafsirkan secara mendalam sesuai dengan kenyataan sosial yang ada. Peneliti mencoba mengungkap dan menjelaskan makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu atau sosial baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat, berkait dengan proses pendidikan anak yang berlangsung dan kualitas pendidikan. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memahami dan memaknai fenomena yang dikaji. Tahapan yang akan ditempuh dalam pendekatan fenomenologis mengacu pada langkah yang dikembangkan oleh Berger Noeng Muhadjir, 2007: 199, mencakup: eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Tahapan ini akan diupayakan sebagai pemandu jalannya penelitian di lapangan atau kancah penelitian. Pada tahap eksternalisasi atau juga disebut subjektivikasi, peneliti mengungkap fenomena yang ada di lapangan atau yang ada pada subjek berdasar kebutuhan yang ada pada mereka. Ketika masuk pada tahap objektivikasi, peneliti membawa yang ada pada subjek tersebut ke dalam kondisi objektif dengan cara subjek diajak diskusi tentang kondisi objektifnya. Akhirnya, pada tahap internalisasi berisi keadaan objektif yang telah didiskusikan, kemudian 87 diinternalisasi ke dalam diri subjek – menjadi terinternalisasi – semuanya merupakan kemamuan subjek, peneliti mendampinginya.

B. Setting Penelitian