47 dikarenakan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus ini
peneliti akan memperoleh data yang lebih kaya dan mendalam mengenai situasi dan makna dalam penelitian ini
self efficacy
pada anak tunadaksa secara lebih teliti Asmadi Alsa, 2011: 55.
Self efficacy
yang diteliti dalam penelitian ini ditinjau dari tingkat kesulitan
level
, tingkat kekuatan
strength
, dan generalisasi
generality
pada anak tunadaksa guna memperoleh data yang lebih mendalam.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Margosari khususnya dikelas 2. Sekolah tersebut terletak di Margosari, Pengasih, Kulon Progo. Penelitian ini
dilaksanakan mulai dari tahap pra pengambilan data yang dimulai dari bulan Desember 2015, kemudian tahap pengambilan data mulai dari bulan Februari
–Maret 2016, dan tahap penyusunan hasil penelitian yang selesai pada akhir bulan April 2016.
C. Subjek Penelitian
Sugiyono 2013: 299 menyatakan bahwa pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi soaial tertentu, yang dapat berupa lembaga
pendidikan tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang- orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Subjek dalam
penelitian ini adalah anak tunadaksa di kelas 2 SD Negeri Margosari, Pengasih, Kulonprogo.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif disebut narasumber adalah dengan
purposive sa mpling
. Sugiyono 2009: 218
48 menjelaskan bahwa
purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini memungkinkan
peneliti untuk lebih mudah dalam menjelajahi objeksituasi sosial yang diteliti.
Resea rch participants
dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang guru di SD Negeri Margosari yang terdiri dari 1 orang guru kelas 2; 1 orang guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam; 1 orang guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga Penjasorkes; dan 1 orang guru seni tari, 1 anak
tunadaksa, 1 orang tua anak tunadaksa, 1 pengasuh anak tunadaksa, dan 3 perwakilan teman satu kelas anak tunadaksa yang dipilih berdasarkan
kedekatan anak-anak tersebut dengan anak tunadaksa di dalam kelas sehingga total dalam penelitian ini ada 10
research participants
. D.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang utama dalam suatu penelitian, karena berguna untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Sugiyono 2013: 309 menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
natural setting
kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada
observasi berperan serta
participant observation
, wawancara mendalam
in depth interview
dan studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Nasution Sugiyono, 2013: 310 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Jenis observasi yang digunakan dalam
49 penelitian ini adalah observasi partisipasi pasif. Dalam observasi
partisipasi pasif, peneliti mengamati aktivitas yang belajar yang dilakukan oleh anak tunadaksa baik didalam kelas, dilingkungan sekolah
SD Negeri Margosari, Pengasih, Kulonprogo, mapun di rumah anak tunadaksa namun tidak terlibat dalam aktivitas belajar anak tunadaksa
tersebut. Sugiyono 2011: 227 menyatakan bahwa pada observasi partisipasi pasif, peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati,
tetapi tidak ikut terlibat dalam aktivitas yang dilakukan. 2.
Wawancara Esterberg Sugiyono, 2013: 317 mendefinisikan interview sebagai
berikut : “
a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint
construction of meaning about a particular topic
”. Yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Dalam penelitian kualitatif, observasi partisipatif sering digabungkan dengan wawancara mendalam. Hal tersebut dilakukan karena ada hal-hal
yang tidak nampak dalam observasi tapi dapat diketahui setelah melakukan wawancara dengan narasumber serta agar data yang
didapatkan lebih mendalam dan bermakna. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
wawancara semiterstruktur, dimana dalam pelaksanaaanya lebih bebas
50 bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi terkait perilaku anak tunadaksa seperti bagaimana seorang anak
tunadaksa dalam menghadapi suatu kesulitan yang diterimanya, kekuatan atau ketelatenan anak dalam menyelesaikan tugas, dan penguasaan
materi-materi pelajaran oleh anak tunadaksa di kelas 2 SD Negeri Margosari, Pengasih, Kulonprogo. Wawancara ini ditujukan kepada 1
orang guru kelas 2, 1 orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, 1 orang guru Penjasorkes, 1 orang guru seni tari, 1 anak
tunadaksa, 3 perwakilan teman satu kelas anak tunadaksa, salah satu orang tua dari anak tunadaksa, serta 1 orang pengasuh anak tunadaksa
tersebut. Alat-alat yang digunakan dalam wawancara yaitu buku catatan, tape recorder, camera, dan alat tulis.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
dokumen-dokumen. Samiaji
Sarosa 2012:
61 menyatakan bahwa dokumen bisa berbentuk buku, artikel, media masa,
catatan harian, manifesto, undang-undang, notulen, blog, halaman web, foto, dll. Studi dokumentasi ini merupakan pelengkap dari metode
observasi dan wawancara. Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktifitas anak tunadaksa
dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga
self efficacy
yang ada pada diri anak tunadaksa dapat diketahui. Dokumen yang digunakan
51 dalam penelitian ini antara lain yaitu nilai rapor anak tunadaksa, buku
tugas anak tunadaksa, hasil pekerjaan rumah anak tunadaksa, hasil pekerjaan anak tunadaksa pada jam pelajaran tambahan, catatan anak
tunadaksa tentang motivasi belajarnya, foto-foto aktivitas anak tunadaksa, dan Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Margosari,
Pengasih, Kulon Progo.
E. Instrumen Penelitian