10 menantang. Kesenjangan perilaku yang mencolok dalam diri anak tunadaksa
ini terhadap hasil prestasi yang diperolehnya tentu memicu rasa ingin tahu peneliti tentang tingkat keyakinan diri
self efficacy
yang ada pada diri anak tunadaksa. Rasa keingin tahuan peneliti tersebut didukung oleh pendapat
Ormord 2008: 22 yang menyatakan bahwa individu yang memiliki
self efficacy
tinggi lebih mungkin untuk mengerahkan segenap tenaga dan tidak menyerah ketika menghadapi kesulitan. Keyakinan pada diri seorang anak
tuna daksa ini dapat dilihat dari 3 aspekyaitu tingkat keyakinan diri anak yang berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas, tingkat keyakinan diri anak
yang berkaitan dengan kemantapan hati, dan tingkat keyakinan diri anak yang berkaitan dengan tingkat keluasan tugas.Berdasarkan berbagai penjelasan
yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
self efficacy
pada anak tunadaksa di SD N Margosari, Pengasih, Kulon Progo.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkanuraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang terdapat di SD N Margosari adalah sebagai berikut:
1. Terdapat beberapa anak yang termasuk Anak Berkebutuhan Khusus
ABK di SD Negeri Margosari, Pengasih, Kulon Progo yang merupakan SD inklusi tanpa atau belum adanya guru pendamping ABK.
2. Satu anak secara eksplisit teridentifikasi sebagai anak tunadaksa dengan
kelainan fisik tidak dapat berjalan.
11 3.
Anak tunadaksa terlihat tidak memberikan respon secara aktif saat diajak berkomunikasi.
4. Hubungan interpersonal antara anak tunadaksa dengan teman sebayanya
masih terlihat belum terlalu berkolaborasi dengan baik. 5.
Self efficacy
pada anak tunadaksa belum tampak pada semua aspek terlihat dari perilaku anak tunadaksa yang mengerjakan sendiri saat
diberikan tugas di sekolah tanpa mencontoh pekerjaan temannya, tidak mudah menyerah saat mengerjakan, namun anak tunadaksa tidak
menunjukan kesadaran untuk bertanya menanyakan atau mencari tahu kepada guru atau teman sebayanya ketika mengalami kesulitan dan tidak
ikut berpartisipasi saat guru memberikan pertanyaan rebutan..
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas dan agar penelitian tidak mengembang dengan memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh
peneliti, maka dalam penelitian ini dibatasi pada : “
Self efficacy
pada anak tunadaksa di SD N Margosari, Pengasih, Kulon Progo”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana
self efficacy
pada anak tunadaksa di SD N M
argosari, Pengasih, Kulon Progo?”.
12
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
Self efficacy
yang ada pada anak tunadaksa di SD N Margosari, Pengasih, Kulon Progo.
F. Manfaat Penelitian