Hasil Focus Group Discussion

81 akan teringat kembali memori mereka. Film lebih baik digunakan pada saat peserta didik sudah mulai tidak konsentrasi, selain itu perlu memilih film yang tidak memperlihatkan cara penggunaan narkoba. 3 Materi Penyuluhan Pada umumnya materi narkoba masih umum dan membutuhkan waktu lama untuk menjelaskan semuanya. Dalam pelaksanaan penyuluhan sebelumnya, materi yang diberikan belum spesifik dan masih campur aduk. Dalam desain program yang disusun berdasarkan perencanaan ini materi yang diberikan bertema sesuai dengan permintaan sekolah maupun inisiatif lembaga. Seperti pendapat yang diungkapkan oleh H: “materi yang disampaikan sebaiknya bertema, sehingga peserta didik mudah memahami materi yang diberikan.” L5,160:16 Sependapat dengan masukan yang diberikan oleh M: “Tingkatan materi harus disesuaikan dengan tingkatan usia dan pendidikan. Materi narkoba itu banyak, focus pada narkotika misalnya dan harus dipilih lagi materi dari mana sampai mana yang akan disampaikan. Setuju dengan peneliti, yang menyarankan untuk bertanya tentang pemahaman anak pada tema tertentu. Ini akan digunakan sebagai tolak ukur penyuluh dalam menyampaikan materi penyuluhan.” L5,162:4 Penyuluhan anti narkoba dilakukan dalam waktu 2 jam pelajaran 2x45menit. Materi yang diberikan dalam jumlah waktu tersebut harus spesifik dan mampu dimengerti oleh peserta didik. Materi narkoba yang terlalu luas akan membuat peserta didik tidak memahami dengan baik materi yang diberikan oleh penyuluh. Pemilihan materi juga harus dipertimbangkan melihat kondisi peserta didik dan permintaan dari sekolah. 82

C. Pembahasan

1. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Anti Narkoba Oleh

Badan Narkotika Kota Yogyakarta Hasil evaluasi program penyuluhan anti narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika kota Yogyakarta sebagai berikut: a. Input 1 Peserta didik Peserta didik dalam penyuluhan anti narkoba tidak memiliki karakteristik khusus. Peserta didik merupakan pelajar sekolah menengah SMP dan SMA sederajat Kota Yogyakarta. 2 Penyuluh Penyuluh pada penyuluhan anti narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta merupakan volunteer da kader pelajar yang telah mengikuti pelatihan. Pelatihan dilakukan dalam beberapa tahapan, dimana penyuluh diberikan bekal materi serta cara berbicara didepan umum. Selain itu penyuluh juga diberikan kemampuan dasar sebagai konselor adic. 3 Materi Pembelajaran Materi yang diberikan pada penyuluhan anti narkoba adalah tentang macam dan bahaya penyalahgunaan narkoba. selain itu juga materi tambahan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah yang akan dituju. 4 Kurikulum 83 Kurikulum yang digunakan untuk pedoman penyuluhan masih menggunakan kurikulum lama. 5 Sarana dan prasarana BNK Yogyakarta telah memiliki sarana dan prasarana berupa media pembelajaran yang cukup memadai.Media pembelajaran berupa alat peraga gambar, stiker, poster, barang bukti, film, dan power point. b. Proses Proses pelaksanaan penyuluhan dimulai dengan pembukaan yaitu perkenalan penyuluh dengan peserta didik dan pembacaan doa, dilanjutkan dengan penyampaian materi dan tanya jawab. Dalam prosesnya, cara penyampaian materi antara penyuluh satu dengan lainnya berbeda. Ada yang memulai dengan story telling, stand up comedy, membahas suatu kasus dan olah data. Sedangkan partisipasi peserta didik bermacam – macam, tergantung cara penyampaian penyuluh. Penyuluh yang membuka dan mampu membawa suasana menyenangkan membuat partisipasi peserta didik menjadi antusias. Banyak yang bertanya, menanggapi, dan curhat tentang pengalaman mereka. Penyuluh yang memulai dengan ceramah tentang materi membuat suasana penyuluhan menjadi bosan. Tetapi mereka mempunyai trik sendiri untuk menarik perhatian anak dengan cara mengadakan kuis, game, dan ice breaking. Pada proses penyuluha, 84 penyuluh kurang memanfaatkan media pembelajaran yang disiapkan oleh BNK. Mereka lebih merasa nyaman hanya dengan berbicara didepan, tetapi bila memungkinkan biasanya penyuluh memutarkan film tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di sela-sela penyuluhan. Setelah penyuluhan selesai, penyuluh akan memberikan bertanya pada peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memperhatikan penyuluh. Sebelum mengakhiri penyuluhan, penyuluh akan meninggalkan contact person lembaga untuk bertanya seputar permasalahan narkoba. hal ini ditujukan apabila ada peserta didik yang malu bertanya dikelas, bisa menghubungi BNK via sms. Selama ini banyak anak yang melakukan konseling via sms. c. Output Output dari penyuluhan anti narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta adalah: 1 Peserta didik memiliki pengetahuan tentang narkoba, macam narkoba, bahaya penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba yang ada di Kota Yogyakarta 2 Peserta didik memiliki sikap antipasi terhadap penyalahgunaan narkoba 3 Peserta didik memiliki sikap simpati pada teman atau kerabat yang memiliki kecenderungan menyalahgunakan narkoba 85 d. Outcome Hasil keluaran dari program penyuluhan anti narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kota Yogyakarta belum dapat dibuktikan secara “riil” tetapi lebih pada mendengarkan peserta didik yang bercerita pengalamannya. Pada dasarnya keluaran pada program penyuluhan anti narkoba ini yaitu peserta didik mampu mengaplikasikan hasil penyuluhan pada dirinya sendiri. Hasil penyuluhan yang dimaksud yaitu pengetahuan tentang bahaya narkoba serta rokok agar peserta didik tidak terjerumus kedalamnya. Penyuluhan anti narkoba bermaksud untuk mencegah anak yang belum menggunakan supaya tidak memiliki kecenderungan untuk menyalahgunakan narkoba. Serta membuat anak yang memiliki kecenderungan melakukan penyalahgunaan narkoba untuk menghindar dan terbebas dari itu. Selain itu terbentuknya satgas pelajar anti narkoba merupakan tindak lanjut sekolah dari adanya penyuluhan anti narkoba. Bertujuan untuk memberikan pengawasan disekolah tersebut dari penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh siswa sekolah tersebut. Badan Narkotika Kota selalu melakukan pendampingan pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh satgas pelajar anti narkoba. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat dan motivasi pada pelajar dan kader yang terus membantu orang lain menjauh dari kecenderungan menyalahgunakan obat – obatan terlarang yang merugikan.