42
triangulasi. Dalam penelitian ini tingkat kepercayaan menggunakan teknik trianggulasi.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data cross ceck dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Pada penelitian ini, teknik
keabsahaan data menggunakan trianggulasi sumber. Teknik trianggulasi sumber melihat data dari sumber yang berbeda. Data yang didapat tersebut
kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan kemudian dianalisis oleh peneliti sehingga memperoleh suatu kesimpulan.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Badan Narkotika Kota Yogyakarta
Badan Narkotika Kota adalah lembaga koordinatif non struktural yang dibentuk sebagai antisipasi permasalahan narkoba di Kota
Yogyakarta. Adanya pemikiran dari kasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang saat itu dikepalai oleh bapak Tri Hastono, S.Sos, MM
untuk memikirkan masalah narkoba. Maka tahun 2008 dibentuklah Badan Narkotika Kota Yogyakarta yang memiliki kesekertariatan di
Dinas Sosial Ketenagakerjan dan Transmigrasi Kota Yogyakarta komplek Balaikota Jl. Kenari No 56 Yogyakarta. Pada awal berdiri,
Badan Narkotika Kota Yogyakarta belum sepenuhnya memiliki SDM yang berkompeten tentang masalah narkoba. Oleh karena itu BNK
Yogyakarta meminta Napza Crisis Center sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam permasalahan narkoba untuk bergabung kedalamnya.
Sesuai dengan SK Walikota Yogyakarta No.21 Tahun 2012 pasal 4, bahwa tugas dari Badan Narkotika Kota yaitu melaksanakan
koordinasi dalam rangka kesediaan, pembinaan, pengawasan, penegakan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA serta
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Walikota. Dalam menjalankan tugas utama, dibagi beberapa tugas satuan menurut masing – masingg
bidangya. Pada upaya Promotif dan Preventif, tugas utama adalah melakukan pembinaan, pengawasan dan pencegahan penyalahgunaan
44
NAPZA. Dalam upaya Represif, tugasnya adalah melaksanakan koordinasi dan pemanduan kegiatan pengindraan yang meliputi
pengumpulan data, pengamatan dan survei serta melakukan pembelian barang NAPZA secara pancingan dan mengikuti pelaku secaa tersamar.
Terakhir adalah upaya kuratif dan rehabilitatif, dimana tugasnya adalah melaksanakan koordinasi rehabilitasi medis dan sosial korban
penyalahgunaan NAPZA. Pada upaya preventif, BNK memberikan pelayanan untuk upaya
pencegahan yaitu dengan program penyuluhan anti narkoba. Penyuluhan dilakukan pada setiap periode tertentu. Diharapkan dengan pelaksanaan
penyuluhan dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat Kota Yogyakarta.Program Badan Narkotika Kota Yogyakarta memfokuskan
pada pencegahan. Fokus dalam pencegahan yaitu memberikan materi di masyarakat dan sekolah. Tepatnya di 14 kecamatan dan 150 sekolah 66
SMP dan 84 SMA di Kota Yogyakarta. Antisipasi masalah narkoba di sekolah mulai dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah
akhir. Kaitannya dengan kerja sama, BNK Yogyakarta melakukan kejasama dengan Dinas Pendidikan. Pada bagian kuratif atau
permasalahan dengan pengobatan, BNK Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas kesehatan Kota Yogyakarta. Kemudian untuk refesif atau
penangkapan, BNK Yogyakarta bekerja sama dengan Polres kota Yogyakarta. Proses kerjasama diawali dengan silaturahmi atau
berkunjung ke masing – masing lembaga.