Nilai-nilai Karakter Karakter 1. Pengertian Karakter

13 disiplin. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti membatasi pada nilai disiplin.

B. Nilai 1. Pengertian Nilai

Menurut Rohmat Mulyana 2004: 11 nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Sjarkawi 2006: 29 menjelaskan bahwa nilai merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang. Nilai lebih dari sekedar keyakinan, akan tetapi nilai selalu berkaitan dengan tindakan dan dapat diukur dari adanya tindakan tersebut. Menurut Kabul Budiyono 2007: 70 nilai merupakan suatu sifat atau kualitas yang melekat pada objek, bukan objek itu sendiri. Menurut Dictionary of Sociology and Related Sciences Hamid Darmadi, 2009 : 67 pengertian nilai adalah sebagai berikut: Suatu kemampuan yang dipercaya yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia dan merupakan sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Jadi pada hakikatnya nilai merupakan sifat yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Linda 1995 dalam Zaim Elmubarok 2009: 7} menjelaskan secara garis besar nilai dibagi dalam dua kelompok, yaitu nilai-nilai nurani values of being dan nilai-nilai memberi values of giving. Nilai-nilai nurani adalah nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain. Yang termasuk dalam nilai nurani adalah kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, 14 tahu batas, kemurnian, dan kesesuaian. Nilai-nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktikkan atau diberikan yang kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Yang termasuk pada kelompok nilai-nilai memberi adalah setia, dapat dipercaya, hormat, cinta, kasih sayang, peka, tidak egois, baik hati, ramah, adil, dan murah hati. Berdasarkan pernyataan di atas nilai merupakan keyakinan atau acuan yang berkaitan dengan tindakan seseorang sebagai kualitas yang melekat pada objek, individu, masyarakat sehingga dapat berguna, dihargai serta dapat diukur. Pada penelitian ini yang dimaksud nilai adalah karakter yang melekat pada diri siswa. Karakter tersebut dikhususkan pada sikap disiplin yang berusaha ditanamkan oleh guru kepada siswa melalui pendidikan di sekolah.

2. Tujuan Penanaman Nilai

Penanaman nilai merupakan suatau cara untuk menanamkan nilai-nilai pada seseorang. Pada penelitian ini penanaman nilai dikhususkan pada penanaman nilai disiplin yang dilakukan oleh guru dan komponen sekolah kepada siswa. Menurut Superka 1976 dalam Zaim Elmubarok 2009: 61 terdapat dua tujuan penanaman nilai yaitu: a. Diterimanya nilai-nilai sosial tertentu oleh siswa. b. Berubahnya nilai-nilai siswa yang tidak sesuai dengan nilai- nilai sosial yang diinginkan. 15 Menurut Rohmat Mulyana 2004: 119 penanaman nilai memiliki fungsi membantu siswa agar dapat memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu menempatkan secara integral dalam kehidupan. Zaim Elmubarok 2009: 14 menjelaskan bahwa tujuan penanaman nilai adalah untuk mendampingi dan mengantar peserta didik kepada kemandirian, kedewasaan, kecerdasan, agar menjadi manusia professional memiliki keterampilan, komitmen pada nilai-nilai dan semangat dasar pengabdian yang beriman dan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat, nusa dan bangsa Indonesia. Masnur Muslich 2011: 108 memaknai tujuan pendidikan nilai adalah diterimanya nilai-nilai sosial tertentu oleh siswa dan berubahnya nilai-nilai siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan. Berdasarkan uraian di atas penanaman nilai pada siswa memiliki tujuan penting. Tujuan penanaman nilai tersebut yaitu membantu siswa memahami, menempatkan nilai serta mendampingi dan mengantar peserta didik agar memiliki nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat dan sesuai dengan nilai- nilai sosial yang diinginkan.

C. Disiplin

1. Pengertian Disiplin

Maman Rachman 1997: 168 mengartikan disiplin sebagai sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap aturan. Disiplin 16 merupakan sikap mental yang dimiliki oleh individu dan pada hakikatnya mencerminkan rasa ketaatan dan kepatuhan yang didukung oleh kesadaran dalam menjelaskan tugas dan kewajibannya untuk mencapai tugas tertentu. Dini P.Daeng Sari 1996: 1 mengartikan bahwa disiplin merupakan sikap moral seseorang yang tidak secara otomatis ada pada dirinya sejak lahir, melainkan dibentuk oleh lingkungan melalui pola asuh dan perlakuan orangtua, guru dan orang-orang dewasa lain di sekitar dirinya. Disiplin berasal dari kata “diciple” artinya seseorang yang belajar dari seseorang atau secara sukarela mengikuti pemimpin. Menurut Hurlock 1978: 82 disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok. Hurlock menambahkan bahwa konsep dari disiplin sama dengan hukuman, apabila siswa melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orang tua, guru, atau orang dewasa yang memiliki wewenang mengatur kehidupan dalam masyarakat dan tempat siswa tersebut tinggal. Hukuman akan diberikan apabila siswa tidak disiplin atas peraturan yang berlaku. Berdasarkan penjelasan di atas disiplin merupakan nilai yang berkaitan dengan pengendalian diri terhadap aturan yang berlaku dalam masyarakat. Disiplin terbentuk melalui kesadaran maupun paksaan dengan menggunakan hukuman. Melalui disiplin diharapkan terbentuk moral yang baik dan keteraturan dalam masyarakat.