39
C. Kerangka Pikir
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah selalu melibatkan guru sebagai pihak pengajar dan siswa sebagai pihak yang menerima pelajaran.
Sebagai pihak pengajar, guru bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dengan demikian, guru bertanggung jawab terhadap keberhasilan
pengajaran. Suatu kegiatan pembelajaran dikatakan baik jika proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar siswa dalam mencari, menemukan,
memecahkan masalah, menyimpulkan dan memahami ilmu pengetahuan. Permasalahan yang perlu disadari bukan hanya pada strategi yang
digunakan dalam pembelajaran, tetapi bagaimana “proses” tersebut dapat meningkatkan ranah afektif siswa dan prestasi belajar siswa pada ranah
kognitif. Dengan ranah afektif siswa yang baik akan menghasilkan prestasi belajar yang baik pula, sehingga model pembelajaran yang baik adalah model
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat memberikan hasil yang optimal.
Model pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain yang bertujuan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari
jawaban, menjelaskan dan menyimak materi. Sehingga akan memunculkan minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Dengan
penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray, diharapkan dapat
40
meningkatkan ranah afektif siswa dan prestasi belajar siswa pada ranah kognitif berdasarkan nilai KKM.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis tindakannya adalah dengan penerapan model pembelajaran Two Stay Two
Stray dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kompetensi pemeliharaan bahan tekstil di SMK Negeri 2 Godean.
41
BAB III METODE PENELITIAN