Karakteristik Siswa Kelas XI RPL SMK Batik Perbaik Purworejo

31 desain, pengkodean, pengujian hingga pemeliharaan system setelah digunakan. Tujuan RPL menurut Aunur R. Mulyanto 2008: 2-3 adalah sebagai berikut: a. Biaya produksi perangkat lunak rendah. b. Kinerja perangkat lunak tinggi, handal, dan tepat waktu. c. Perangkat lunak yang multiplatform atau dapat bekerja di semua jenis platform. d. Kebutuhan biaya perawatan rendah. Dengan mempelajari RPL diharapkan siswa mampu menciptakan sebuah program atau aplikasi yang dapat meringankan pekerjaan, memiliki kinerja yang baik, biaya murah, perawatan yang mudah, dan dapat digunakan di setiap platform. Mata pelajaran Produktif RPL di SMK Batik Perbaik Purworejo merupakan mata pelajaran kejuruan produktif sehingga menuntut siswa untuk benar-benar paham dan terampil dalam menerapkan ilmu yang diterima.

4. Karakteristik Siswa Kelas XI RPL SMK Batik Perbaik Purworejo

Total siswa SMK Batik Perbaik Purworejo sejumlah 921 siswa dengan rincian 283 siswa kelas X, 293 siswa kelas XI, dan 345 siswa kelas XII. Siswa kelas XI RPL sendiri berjumlah 28 siswa dengan jumlah siswa perempuan sebanyak 26 orang dan siswa laki-laki sebanyak 2 orang. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda baik di bidang akademik maupun non akademiknya. Untuk bidang akademik di kelas, terdapat perbedaan yang besar antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Perbandingan jumlah siswa yang pandai dan kurang pandai juga sangat jauh, karena siswa yang pandai hanya berjumlah 5 siswa dari 28 siswa yang ada. Beberapa siswa pandai mampu 32 memperoleh nilai 100 sedangkan siswa yang kurang pandai hanya mampu memperoleh nilai pada batas KKM atau malah dibawahnya. Ketika pembelajaran di kelas ataupun dilaboratorium, siswa tidak malu untuk bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan, namun kadang tidak segera ditanggapi oleh guru. Siswa kelas XI RPL juga dengan segera maju ke depan kelas untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru ketika diminta oleh guru untuk maju. Hubungan kekerabatan antar siswa juga baik, hal ini dapat dilihat dari kemauan siswa untuk membantu siswa lain ketika siswa tersebut tidak memahami materi yang disampaikan guru.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi Rohendi, Heri Sutarno, dan Mugi Akbar Ginanjar 2010 pada jurnal Efektivitas Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi di Sekolah Menengah Kejuruan diperoleh hasil bahwa metode demonstrasi terbukti efektif digunakan karena siswa mendapat gambaran langsung tentang materi dan menjadi lebih paham karena mempraktikkan materi yang diajarkan. Hal ini dibuktikan dengan dilakukan perhitungan posttest pada kedua kelas yang digunakan sebagai objek penelitian dan diperkuat lagi setelah dilakukan perhitungan N-Gain melalui perhitungan angket. Penelitian yang dilakukan Fani Hidayat 2010 mengenai Hasil Belajar Siswa yang Diberi Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi pada Pelajaran Tune Up Motor Bensin Kelas X Jurusan Mekanik Otomotif di SMK Muhammadiyah Cawas Klaten menunjukkan hasil bahwa prosedur pelaksanaan