36
Proses ujicoba instrumen dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1.
Perencanaan,  meliputi  perumusan  tujuan,  menentukan  komponen  dan kategorisasi komponen.
2. Penulisan butir soal
3. Penyuntingan,  yaitu  melengkapi  instrumen  dengan  pedoman  mengerjakan,
surat pengantar, kunci jawaban, dan hal lain yang diperlukan 4.
Melakukan
judgement
terhadap butir-butir soal instrumen penelitian Instrumen  yang  telah  dibuat  terlebih  dahulu  akan  dikonsultasikan  kepada
ahli yang berpengalaman dalam bidang pendidikan, yaitu dosen pembimbing sebanyak  3  orang.    Berdasarkan  konsultasi,  jika  terdapat  item  angket  yang
kurang tepat, baik isi, kalimat, tata tulis maupun kebenaran item dan option angket,  akan  segera  ditindaklanjuti  dengan  melakukan  pembetulan  sesuai
dengan hasil konsultasi. Selain itu juga di uji cobakan kepada 5 siswa dan 5 orang  guru,  untuk  mengetahui  keterbacaan  angket,  dari  segi  tata  bahasa,
penulisan, konten, dll. 5.
Menganalisa hasil, analisis butir soal, melihat pola jawaban, dan peninjauan saran-saran
6. Mengadakan  revisi,  yaitu  terhadap  item-item  yang  dirasa  kurang  baik,
dengan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu judgement
F. Validitas Instrumen
Validitas  instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  deskriptif  adalah validitas  konstruksi  yang
diperoleh  dengan  cara  uji  validitas  atau  meminta
37
pertimbangan  kepada  para ahli
expert judgement
.  Cara ini  untuk menganalisa dan  mengevaluasi  secara  sistematis  apakah  butir-butir  instrumen  telah
memenuhi apa yang hendak diukur. Instrumen  disusun  sesuai  dengan  rancangan  kisi-kisi  instrumen  yang
ditetapkan dan berdasarkan isi teori yang dipakai. Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan  dengan  dosen  pembimbing  atau  dengan  para  ahli  di  bidangnya
expert  judgement
untuk  mendapatkan  penilaian  apakah  instrumen  tersebut valid atau tidak. Rekomendasi yang diberikan dari dosen pembimbing atau para
ahli  dibidangnya,  digunakan  sebagai  perbaikan  instrumen  sampai  instrumen tersebut dikatakan valid. Setelah instrumen dikonsultasikan, maka diujicobakan
kepada  5  siswa  dan  5  guru.  Hal  ini  untuk  mengetahui  instrumen  dapat  dibaca dari segi isi, tata bahasa dan kepenulisan.
G. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Penelitian  ini  menggunakan  teknik  statistik  deskriptif  kualitatif  dan kuantitatif.  Guna  mendeskripsikan  masing-masing  variabel  yaitu  karakter
siswa  dan  penanaman  nilai  karakter  siswa.  Deskripsi  data  yang  disajikan dalam  penelitian  ini  meliputi  harga  reratamean  M,  modus  Mo,  median
Me  dan  standar  deviasi  SDi.  Mean  merupakan  rata-rata,  modus  adalah nilai  variabel  yang  mempunyai  frekuensi  tinggi  dalam  distribusi.  Median
adalah suatu nilai yang membatasi 50 dari frekuensi sebelah atas dan 50 dari frekuensi distribusi sebelah bawah, standar deviasi adalah akar varians.
38
Disamping  itu  disajikan  tabel  distribusi  frekuensi,  histogram  dari  frekuensi variabel
dari kecenderungan variabel. Hasil  pengolahan  data  yang  telah  dilakukan  menggunakan  bantuan
software  SPSS  17.00  for  windows.
Perhitungan  dalam  analisa  data menghasilkan  nilai  pencapaian  kualitas  NPK  yang  selanjutnya  dilakukan
interpretasi  dengan  empat  kriteria  menurut  Djemari  Mardapi  2008:  123 sebagai berikut:
Skor ≥ Mi + 1.SDi = Sangat Baik
Mi + 1.SDi   Skor ≥ Mi
= Baik Mi   Skor
≥ Mi – 1.SDi = Kurang Baik
Skor   Mi – 1.SDi
= Tidak Baik Djemari Mardapi,2008:123
Keterangan : Mi
= Rerata  mean ideal SDi
= Standar Deviasi Ideal Mi
= 12  Skor ideal tertinggi + skor ideal terendah SDi
= 16  Skor ideal tertinggi – skor ideal terendah
2. Uji Hipotesis
Penelitian  ini  menguji  hipotesis  apakah  terdapat  perbedaan  karakter siswa  kelas  X  dengan  kelas  XI  Program  Keahlian  Teknik  Instalasi  Tenaga
Listrik  SMK  Negeri  1  Samigaluh.  Pengujian  hipotesis  pada  penelitian  ini dengan  t-test  menggunakan  bantuan  program  komputer  SPSS  17
for windows
.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data