Kesimpulan Saran Sikap Petani Terhadap Kemitraan Kelompok Tani Bunga Sampang Dengan Perusahaan Dagang Rama Putra

pemahaman mengenai kemitraan. Pemerintah juga diharapkan dapat menyediakan unit lembaga bantuan kepada desa Bunga Sampang berupa koperasi kepada petani untuk untuk mempermudah petani dalam mendapatkan barang saprodi seperti pupuk dan bibit. 2. Saran untuk petani Petani Bunga Sampang diharapkan dapat memaksimalkan peran lembaga kelompok tani sebagai wadah dalam menjalin kemitraan dengan PD Rama Putra serta mampu menjalankan program kemitraan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dan menghasilkan komoditi-komoditi yang berkualitas dan berkuantitas untuk diekspor keluar negeri. Petani juga diharapkan bisa mandiri dalam menjaga gudang ataupun barang bantuan dari pemerintah serta mampu mengembangkan usaha tani mereka sendiri. 3. Saran untuk eksportir PD Rama Putra sebagai eksportir yakni lembaga yang bermitra dengan petani juga sebagai penyalur informasi hendaknya lebih aktif mencari tahu kemungkinan pasar untuk komoditi-komoditi lain yang juga mempunyai peluang untuk dipasarkan, sehingga petani lebih banyak memiliki keragamaan komoditi yang dapat diproduksi dari sebelumnya. PD Rama Putra sebaiknya juga harus selalu mengetahui tentang perkembangan harga dan memahami mengenai harga yang diinginkan oleh petani terhadap komoditi-komodti yang mereka hasilkan. 4. Saran untuk peneliti selanjutnya Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar meneliti perkembangan kemitraan antara kelompok tani dan gapoktan lainnya dengan menspesifikasikan komoditi yang di ekspor. BAB II TINJUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Budidaya Tanaman Kubis, Cabai dan Kentang Kubis Brassica merupakan salah satu sayuran dataran tinggi yang sangat populer sejak zaman penjajahan Belanda. Karo dan Pangalelngan Bandung merupakan sentra sayuran kubis untuk diekspor, terutama yang dihasilkan di Karo, ke Malaysia dan Singapura. Sampai kini lebih dari 75 penduduk Indonesia masih tinggal di desa-desa, dengan mata pencaharian dari hasil pertanian. Bagi penduduk di daerah pegunungan tertentu, hanya sayuran kubislah yang dapat diandalkan sebagai usahanya, disamping tanaman kentang. Pada masa mendatang tanaman kubis ini masih cukup mempunyai pasaran prospek yang baik. Pasaran yang mampu menyerap sayuran kubis makin meningkat dengan makin cepatnya perkembangan kota. Hal ini dikarenakan kubis masih merupakan sayuran yang digemari. Kubis merupakan sayuran berhawa dingin dan umumnya lebih baik tumbuh pada tanah andosol vulkanis, tanah latolos, dan aluvial, terutama mengandung bahan organik tinggi struktur remah. Tanaman kubis menghendaki cukup air, akan tetapi tidak menghendaki adanya hujan yang lebat dan turun terus menerus. Pada saat ini luas tanaman kubis rata-rata adalah 80.000 Ha. Jadi masih diperlukan perluasan areal 150.000 Ha menyebar ke sentra sentra produksi di seluruh Indonesia. Kebutuhan dalam negeri meliputi konsumsi segar dan konsumsi segar dan konsumsi untuk olahan. Konsumsi kubis diperkirakan rata rata 4 kg perkapita per tahun adalah 600.000 tontahun. Ini diperlukan penanaman ± 300.000 ha per tahun dengan asumsi hasilnya 25 tonha. Pada umunya kubis dihasilkan di daerah pegunungan dan dipasarkan ke daerah pegunungan dan dipasarkan ke daerah lain baik di kota kota kecil setempat maupun di kota kota besar yang jaraknya jauh dari daerah penghasilnya. Oleh karena itu adalah tidak mungkin petani sendiri terutama petani kecil melakukan penjualan hasilnya. Penjualan dilakukan kepada perantara, yakni pemborong di pasar setempat yang biasa disebut tengkulak atau kepada pemborong di pasar setempat yang biasa disebut pengumpul dengan harga yang jauh di bawah harga eceran di pasar besar Sunarjono, 2013. Sebagai salah satu jenis tanaman hortikultura, cabai merupakan salah satu komoditi tanaman sayuran buah musiman yang berbentuk perdu. Cabai tergolong sayuran buah multiguna dan multifungsi yang dapat dibudidayakan di lahan dataran rendah ataupun dilahan dataran tinggi. Cabai merupakan komoditi sayuran yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dibanding jenis sayuran lainnya. Di beberapa daerah, orang sudah banyak membudidayakan tanaman komersil. Dalam hal ini, penanaman cabai diusahakan khusus sebagai cabang usaha tani sendiri. Tanaman cabai dapat tumbuh subur di berbagai ketinggian tempat, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, bergantung pada varietasnya. Tanaman cabai tidak tahan hujan dan sinar matahari yang terik. Inilah penyebab cabai lebih baik ditanam di daerah yang kering dan sejuk dari pegunungan dibanding dataran rendah. Rata rata suhu yang baik adalah 21 -28 C. Suhu udara yang terlalu tinggi menyebabkan buahnya sedikit. Tanaman cabai tumbuh baik pada musim kemarau