Angkutan Kota Kerangka Teori

1.5.4.5 Angkutan UmumPerkotaan

Angkutan umumperkotaan merupakan jenis kendaraan penumpang umum yang di pakai sebagai pengangkutan perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain di wilayah kota,dansecara sederhana angkutan umum perkotaan berkaitan dengan jenis angkutan yang akan digunakan, pilihan pertama biasanya menggunakan kendaraan, pribadi sepeda, sepeda motor, mobil atau angkutan umum angkutan kota, becak, ojek, taksi di wilayah perkotaan umum nya angkutan yang di gunakan sebagai angkutan umum adalah angkutan bertrayek tetap seperti, angkutan kota, atau angkutan umum tidak bertrayek seperti, taksi, becak dan ojek, Namun pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada pokok permasalahaan angkutan umum perkotaan bertrayek tetap yaitu angkutan kota.

1.5.5 Angkutan Kota

1.5.5.1 Pengertian Angkutan Kota

Menurut Warpani 2002 : 44 angkutan kota adalah angkutan dalam wilayah administrasi kota. Angkutan kota merupakanjenis moda angkutan umum di wilayah perkotaan yang beroperasi dan bergerak di darat, yang melayanidan mengangkut penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan, angkutan kota tidak dapat dipisahkan dari sistem kegiatan perkotaan, khususnya bagi masyarakat pengguna angkutan umum yang tidak mempunyai pilihan moda lain untuk melaksanakan kegiatan. Sedangkan menurut Setijowarno dan Frazila 2001: 211 angkutan kota adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah suatu kota dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat pada Universitas Sumatera Utara trayek tetap dan teratur.Karakteristik angkutan kota di indonesia adalah sebagai berikut : 1. Trayek sudah di tentukan. 2. Setiap tujuan ataupun jurusan yang akan di tempuh di bedakan melalui warna armada ataupun melalui angka. 3. Armada yang di gunakan adalah bus kecil 4. Tarifnya di tentukan oleh pemerintah dan penyedia jasa angkutan. Keuntungan memilih angkutan kota sebagai moda angkutan umum untuk wilayah perkotaan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Biaya Rendah Low Cost 2. Membantu mengurangi kemacetan 3. Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanan 4. Intensitas keberangkatan yang lebih sering, angkutan kota tidak mempunyai jadwal keberangkatan yang tetap, karena keberangkatan angkutan kota biasanya ditentukan oleh jumlah penumpang 5. Angkutan kota mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga dapat bergerak kapan saja. Kelemahannya adalah : 1. Pelayanan yang kurang bagus, kondisi tempat duduk kurang begitu nyaman 2. Angkutan kota dapat menaikkan dan menurunkan penumpang disepanjang rutenya sehingga mengakibatkan waktu perjalanan yang dapat berubah-ubah. Universitas Sumatera Utara

1.5.5.2 Aktivitas Operasional Angkutan Kota

Menurut Wells 1975:23 pelayanan angkutan kota dalam mengangkut penumpang dibagi dalam 3 tiga aktivitas operasional antara lain yaitu : 1. Kolektor, dari wilayah permukiman yang tersebar luas atau tempat kerja dan tempat perbelanjaan, karakteristik operasinya sering berhenti untuk menaikturunkan penumpang, berpenetrasi ke kawasan perumahan. 2. Line Haul, antara wilayah permukiman dan tempat kerja dan tempat perbelanjaan dari kota ke kota operasinya bergerak dengan kecepatan yang tinggi dan jarang berhenti, karena melakukan perhentian di tengah-tengah operasi maka daya tarik dan efektifitas operasinya akan berkurang, meskipun tentu saja beberapa perhentian yang penting tetap dilakukan. 3. Distribusi, ke tempat kerja dan tempat perbelanjaan atau wilayah permukiman. Karakteristik operasinya melakukan perhentian tetapi tidak terlalu sering. Pelayanan angkutan secara umum terdiri dari tiga macam aktivitas operasionalyang meliputi: 1. Tahapan pengumpulan Pengumpulan penumpang merupakan proses akumulasi penumpang di dalam kendaraan, pada bagian ini diperlukan akses yang tinggi, melaluidaerah tangkapan penduduk seperti daerah perumahan, pemukiman,perdagangan maupun pendidikan. 2. Tahap pengangkutan Tahap ini merupakan proses dari jalur pengangkutan, atau tahapmembawa penumpang ke tempat tujuan. Karaktreristik proses ini adalahbergerak dengan Universitas Sumatera Utara kecepatan relatif tinggi, dengan melakukan perhentiansesedikit mungkin. Semakin banyak angkutan ini berhenti maka daya tarikdan efektifitas operasinya akan semakin berkurang. 3. Tahap penyebaran Merupakan bagian penyebaran para penumpang di tempat tujuan masing- masing yang merupakan kebalikan dari tahap pengumpulan penumpang dengan karakteristik melakukan perhentian namun tidak terlalu sering, kepentingan yang diutamakan di kawasan perbelanjaan dan tempat kerja. Esensi dari operasional angkutan kota adalah memberikan layanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat dalam menjalankan kegiatannya, baik untuk masyarakat yang mampu memiliki kendaraan pribadi sekalipun Choice, dan terutama bagi masyarakat yang terpaksa harus menggunakan angkutan umum Captive, ukuran pelayanan angkutan umum yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. Beberapa fungsi angkutan kota yaitu : a. melancarkan arus barang dan manusia b. menunjang perkembangan dan pembangunan kawasan kota the promoting sector penunjang dan perangsang pemberian jasa bagi perkembangan perekonomian the service sector Selain dapat memenuhi kebutuhan penduduk di kota, keberhasilan pembangunan di sektor transportasi dapat memenuhi peekembangan wilayah. Seiring dengan meningkatnya jumlah habitat, dan semakin majunya peradaban komunitas manusia, selanjutnya wilayah-wilayah pusat kegiatannya berkembang mengekspansi ke pinggiran-pinggiran wilayah, sedangkan kawasan-kawasan terisolir semakin berkurang, dan harak antar kota semakin pendek dalam hal waktu, lebih dari itu kuantitas dan kualitas baik perkotaan besar maupun perkotaan kecil tumbuh, dimana Universitas Sumatera Utara kota kecil ditumbuh kembangkan sementara kota besar semakin berkembang, sehingga area perkotaan semakin meluas.

1.5.5.3 Sarana Dan Prasarana Angkutan Kota

Angkutan kota umum nya terdiri dari sekumpulan sarana dan prasarana, dan kedua komponen pendukung ini bekerja sama dalam suatu sistem pengoperasian dimana menggunakan jalan sebagai medianya, komponen–komponen tersebut dapat dibagi sebagai berikut : 1. Komponen Sarana Angkutan kotameliputi:Jenis Kendaraan yang digunakan, biasa di kota kota besar di Indonesia jenis kendaraan yang di gunakan adalah bus kecil. 2. Dimensi dan Desaian Kendaraan, berupa warna, ataupun nomor sebagai penanda dan pembeda angkutan satu dengan angkutan lain. 3. Komponen Prasarana angkutan kota, meliputi : a. Trayek, trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan menggunakan alat angkutan yang mempunyai asal dan tujuan tetap b. Halte. c. Terminal d. Rambu rambu lalulintas Universitas Sumatera Utara

1.5.5.4 Kualitas Operasional Angkutan Kota

MenurutWells 1975 : 45 tujuan dasar dari penyediaan angkutan umum,adalah menyediakanpelayanan angkutan yang baik andal, nyaman, aman, cepat dan murah, untuk umum.Faktor yang mempengaruhi kualitas operasi angkutan umum, antara lain: a. Load factor, yaitu perbandingan jumlah penumpang dengan kapasitas tempat duduk mobil penumpang. Misalnya load factor 50 , ini berarti jumlah tempat duduk yang kosong adalah setengah dari kapasitas yang ditetapkan. Load factor cenderung tinggi pada jam-jam sibuk, apabila tidak diimbangi dengan peningkatan frekuensi pelayanan akan menimbulkan kelebihan muatan sehingga tingkat pelayanan menurun hal ini akan menimbulkanpenurunan tingkat kepuasan penumpang dan terjadi perpindahan moda, persepsi negatif terhadap sistem, dan gangguan terhadap keamanan. b. Waktu tempuh rute, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu rute secara utuh dari asal sampai ke akhir tujuan rute. c. Frekuensi pelayanan, yaitu jumlah perjalanan kendaraan dalam satuan waktu tertentu. d. Jumlah armada, yaitu jumlah kendaraan yang beroperasi pada satu rute. Universitas Sumatera Utara

1.6 Defenisi Konsep