Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Lebih Dari Kebutuhan tubuh Resiko yang Disebabkan oleh obesitas Kesimpulan

E. EVALUASI

1. Evaluasi proses pengamatan selama penyuluhan 2. Hasil Evaluasi formatif cara lisansharing Materi Penyuluhan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan Tubuh dan Obesitas

A. Pengertian Kelebihan Nutrisi dan Obesitas

Kelebihan nutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan yang disebabkan karena asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik. Obesitas merupakan kegemukan atau kelebihan berat badan yang melampaui berat badan normal Misnadiarly, 2007. Kelebihan berat badan disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada di dalam tubuh. Penimbunan lemak yang terjadi pada manusia cenderung tidak sama dengan yang lain baik laki-laki maupun perempuan. Kadar lemak perempuan daripada laki-laki. Kecendrungan terjadinya obesitas berkaitan erat dengan pola makan, stasus sosial, ketidakseimbangan aktivitas tubuh dan konsumsi makan Wahid, 2009.

B. Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Lebih Dari Kebutuhan tubuh

Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yaitu 1. Ketergantungan pada bahan kimia 2. Penurunan kebutuhan metabolik misalnya, sekunder akibat tirah baring 3. Norma adat dan bahaya 4. Peningkatan selera makan 5. Penggunaan makanan sebagai penghargaan diri atau tindakan kenyamanan 6. Obesitas pada salah satu atau kedua orangtua 7. Pemilihan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari- hari 8. Penggantian pemanis untuk adiksi

C. Resiko yang Disebabkan oleh obesitas

Beberapa resiko akibat yang disebabkan oleh obesitas antara lain tradang tulang Arthritis Gout, diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung koroner, penyakit kanker seperti kanker usus besar, osteoporosis, kencing batu, dan beberapa macam penyakit lainnya. Banyaknya unsur lemak di sekitar sekat antara rongga dada dan rongga perut dapat menyebabkan kesulitan dalam pernapasan. Seseorang yang menderita obesitas akan selalu merasa kelelahan dan mengalami keringat yang berlebihan yang keluar dari tubuh Wahid, 2009.

D. Hal-hal yang dapat dilakukan atau Cara Mengatasi Obesitas.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi obesitas atau nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yaitu: 1. Aktivitas diet dengan mengatur pola makan 2. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang rendah kalori 3. Berolahraga yang teratur untuk menghilangkan unsur lemak dalam tubuh 4. Kurangi mengkonsumsi makanan berlemak 5. Rutin menimbang berat badan 6. Konsumsi obat penurun nafsu makan bila diperlukan 7. Selalu berpikir positif Disusun oleh: Tesalonika Br S 122500068 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Obesitas merupakan kegemukan atau kelebihan berat badan yang melampaui berat badan normal. Kelebihan berat badan disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada di dalam tubuh. Penimbunan lemak yang terjadi pada manusia cenderung tidak sama dengan yang lain baik laki- laki maupun perempuan. Kadar lemak perempuan daripada laki laki. Faktor yang mempengaruhi kelebihan nutrisi

1. Ketergantungan

pada bahan kimia 2. Penurunan kebutuhan metabolik misalnya, sekunder akibat tirah baring 3. Norma adat dan bahaya

4. Peningkatan

selera makan 5. Penggunaan makanan sebagai penghargaan diri atau tindakan kenyamanan

6. Obesitas

pada salah satu atau kedua orangtua

7. Pemilihan

makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari- hari

8. Penggantian

pemanis untuk adiksi

1. Dibetes

melitus

2. Stroke

AKIBAT OBESITAS???

3. Jantung Koroner

4. Hipertensi

5. Asam urat

6. Kesulitan

Bernapas

7. Osteoporosis

1. Aktivitas diet

dengan pola makan yang teratur

2. Konsumsi

makanan yang rendah kalori

3. Berolahraga

teratur 4. Rutin menimbag berat badan

5. Selalu

berpikir positif

6. Konsumsi

obat penurun nafsu makan bila diperlukan TERIMAKASIH C ARA MENGATASI OBESITAS ADALAH 36 DAFTAR PUSTAKA Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan; Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika Hartono A., dkk. 2000. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta: EGC Misnadiarly. 2007. Obesitas Sebagai Faktor Beberapa Penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer Potter Perry. 2005. Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC Wahid A. 2009. Tuntunan Lengkap Metode Diet Cespleng. Yogjakarta: Gara Ilmu Wilkinson J M, Ahern, N, R. 2011. Buku Saku: Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC 34

BAB III Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya untuk menghilangkan rasa lapar, namun mempunyai banyak fungsi. Fungsi umum dari nutrisi diantaranya adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh mengganti sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh, dan lain- lain. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap gizi sesorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik baik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah yang berlebihan. Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan nutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan yang disebabkan karena asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik. Obesitas merupakan kegemukan atau kelebihan berat badan yang melampaui berat badan normal. Kelebihan berat badan disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada di dalam tubuh. Penimbunan lemak yang terjadi pada manusia cenderung tidak sama dengan yang lain baik laki-laki maupun perempuan. Kadar lemak perempuan daripada laki-laki. Kecendrungan terjadinya 35 obesitas berkaitan erat dengan pola makan, stasus sosial, ketidakseimbangan aktivitas tubuh dan konsumsi makan. Beberapa resiko akibat yang disebabkan oleh obesitas antara lain tradang tulang Arthritis Gout, diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung koroner, penyakit kanker seperti kanker usus besar, osteoporosis, kencing batu, dan beberapa macam penyakit lainnya. Banyaknya unsur lemak di sekitar sekat antara rongga dada dan rongga perut dapat menyebabkan kesulitan dalam pernapasan. Seseorang yang menderita obesitas akan selalu merasa kelelahan dan mengalami keringat yang berlebihan yang keluar dari tubuh. Pengkajian yang dilakukan terhadap Ny S pada tanggal 18 Mei 2015 dan ditemukan prioritas masalah dengan kebutuhan dasar nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan selera makan, kurang latihan fisik, dan kurang pengetahuan mengenai nutrisi dasar ditandai dengan berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan BB: 87 kg, TB: 155 cm, klien mengatakan sering makan tapi dalam porsi kecil.

B. Saran

Dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi, saya harapkan agar dalam mengatasi masalah nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan mencari informasi tentang gizi seimbang, mengatur pola makan agar tetap teratur, mengkomsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh agar kebutuhan nutrisi tetap dapat seimbang meskipun dalam keterbatasan ekonomi keluarga. 5

BAB II PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

Nutrisi 1. Pengkajian Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi pasien yang beresiko masalah nutrisi berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor-faktor lain. Pengkajian nutrisi terdiri dari empat area pokok yaitu pengukuran fisik, tinggi dan berat badan, tes laboratorium, riwayat diet, kesehatan dan observasi klinik Potter Perry, 2005. 1 Riwayat Kesehatan dan Diet Selain riwayat keperawatan yang umum, perawat memperoleh riwayat khusus diet pasien yang lebih untuk mengkaji kebutuhan nutrisi aktual atau potensial. Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan cairan klien, sebaik informasi tentang pilihan, alergi, masalah, dan area yang berhubungan lainnya Potter Perry, 2005. Tambahan bagi perawat untuk mengkaji adalah pengumpulan faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet klien dan status nutrisi. Faktor yang mempengaruhi pola diet tersebut adalah a. Status kesehatan 1 Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat 2 Anoreksia kurang nafsu makan biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 40 52

Asuhan Keperawtan pada pasien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 32 53

Asuhan Keperawtan pada pasien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawtan pada pasien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawtan pada pasien dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Lingkungan VII Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 10