4.2 Emisi Gas Buang
Emisi gas buang yang dikaji dari penelitian ini adalah opasitas, kadar CO , dan kadar HC ppm. Metode pengambilan emisi gas buang dilakukan
dengan menggunakan HESHBON Opacity Smoke Meter HD-410 sebagai alat pengukur opasitas terhadap masing-masing sampel magnet dan variasi
pembebanan statis dan HESHBON Automotive Emission Analyzer HG-510, adalah alat yang dipakai untuk mengukur kadar CO dan HC pada tiap sampel pengujian.
4.2.1 Opasitas
Opasitas merupakan suatu tingkat kepekatan asap dari hasil pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar. Semakin tinggi beban yang di Adapun hasil
opasitas yang didapat dari magnetasi mesin diesel satu silinder ini dapat dilihat dalam tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel 4.2 Perbandingan kadar opasitas dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran mesin diesel beban 3,5 kg.
BEBAN kg
Putaran rpm
Kadar Opasitas Tanpa
Magnet Magnet
Magnet Batang
Magnet EV-1
Femax Silver
3.5 1600
24.9 18.4
19.2 23
1800 27.6
20.5 21
25.6 2000
29.2 22.2
24.3 28
2200 31.5
24 26.1
30.2 2400
34.3 26.8
28.9 33
2600 37.3
29.2 32.7
35.9
Gambar 4.1 Grafik perbandingan kadar opasitas dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran pembebanan 3,5 kg.
Dari hasil analisa data diatas, kadar opasitas terminimum pada pembebanan 3,5 kg, terjadi pada saat putaran 1600 rpm dan opasitas 18,4 dengan
menggunakan magnet EV-1 yang memiliki nilai gauss 2500. Selain itu, kadar opasitas tertinggi dengan beban 3,5 kg terjadi pada saat mesin diberi putaran 2600
rpm tanpa menggunakan magnet dengan kadar 37,3. Pemakaian magnet EV-1 pada putaran 1600 rpm mengakibatkan penurunan opasitas sebanyak 26,1 , dan
21,7 pada putaran 2600 rpm. Turunnya opasitas dipengaruhi oleh kemampuan magnet EV-1 dalam mereduksi penggumpalan susunan partikel dalam solar
murni. Hal ini secara langsung mengakibatkan proses pembakaran semakin baik dan lebih sempurna.
Tabel 4.3 Perbandingan kadar opasitas dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran mesin diesel beban 4,5 kg.
Beban kg
Putaran rpm
Kadar Opasitas Tanpa
Magnet Magnet
EV-1 Magnet
Batang Magnet
Femax Silver
4.5 1600
30.9 23.9
24.4 30.3
1800 31.5
26.1 26.7
31 2000
33.1 28.4
29 32.5
2200 36.4
30.6 31.8
34.2 2400
39.8 32
34.4 37.8
2600 43.6
35.7 38.2
41.5 .
Gambar 4.2 Grafik perbandingan kadar opasitas dengan atau tidak memakai magnet terhadap tiap variasi putaran dengan beban 4,5 kg.
Analisa yang didapat dengan melihat data di atas, ternyata kadar opasitas terminimum pada pembebanan 4,5 kg terjadi pada saat putaran 1600 rpm dengan
opasitas 23,9 menggunakan magnet EV-1 yang memiliki nilai gauss 2500. Kadar opasitas tertinggi dengan pembebanan 4,5 kg terjadi pada saat mesin diberi
putaran 2600 rpm tanpa menggunakan magnet dengan kadar 43,6 . Pemakaian magnet EV-1 dengan beban 4,5 kg pada putaran 1600 rpm mengakibatkan
penurunan opasitas sebanyak 22,6 , dan 18,1 pada putaran 2600 rpm.
Pada beban 3,5 kg kemampuan magnet EV-1 untuk mengurangi opasitas emisi lebih berpengaruh terhadap deklusterisasi bahan bakar solar murni dibanding
pemakaian magnet dengan beban 4,5 kg dengan putaran yang sama.
4.2.2 Kadar CO