BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Magnetasi bahan bakar solar murni dengan menggunakan magnet pada
saluran bahan bakarnya terbukti memberikan efek pembakaran yang lebih sempurna untuk kondisi mesin uji diesel satu silinder. Hal ini
terlihat pada terjadinya penurunan temperatur pada sejumlah nilai perimeter, seperti suhu oli, suhu air pendingin dan pada kadar emisi gas
buang. 2.
Pemasangan magnet perlu diperhatikan dengan seksama. Sebab untuk mendapatkan hasil yang maksimal, peletakan magnet sewaktu proses
pengujian sangat menentukan hasil nilai akhir. Jika posisi pemasangan magnet miring, terhadap sisi yang lainnya maka akan mempengaruhi
arah garis gaya magnet yang terjadi diantara keduanya, sementara garis gaya magnet tersebutlah yang mempengaruhi susunan unsur bahan bakar
yang lebih teratur. 3.
Efek magnetasi pada mesin uji diesel dengan bahan bakar solar yang terbaik adalah dengan menggunakan magnet EV-1. Hal ini dikarenakan
magnet EV-1 memiliki nilai gaus 2500. Artinya, semakin tinggi nilai gaus yang dimiliki suatu magnet, maka semakin besar pula pengaruhnya
terhadap emisi gas buang secara langsung dan penurunan temperatur air pendingin dan oli tidak secara langsung.
4. Semakin lama penggunaan magnetasi pada saluran bahan bakar mesin
diesel maka akan semakin baik. Hal tersebut dapat dilihat pada penurunan emisi gas buang.
5. Sistem pelumasan merupakan salah satu elemen dasar dalam
permesinan. Sebab, apabila terjadi kerusakan sistem pelumasan maka mesin tidak dapat beroprasional dengan baik.
6. Sistem pelumasan ditujukan untuk mengurangi gesekan yang terjadi,
sehingga dapat mengurangi keausan yang di sebabkan oleh gesekan. Sistem pelumasan juga digunakan sebagai media pendingin dari panas
yang di hasilkan dari gesekan yang terjadi dan dari proses pembakaran. 7.
Minyak pelumas yang baik ialah minyak yang memenuhi setandar yang telah ditentukan. Setiap jenis mesin memiliki jenis minyak pelumas yang
berbeda. Pada mesin Test Bed TD -111 ini menggunakan oli SAE 1530.
5.2 SARAN