Dalam perhitungan efisiensi panas dari mesin bakar, dapat menggunakan nilai kalor bawah LHV dengan asumsi pada suhu tinggi saat gas buang
meninggalkan mesin tidak terjadi pengembunan uap air. Namun dapat juga menggunakan nilai kalor atas HHV karena nilai tersebut umunya lebih cepat
tersedia. Peraturan pengujian berdasarkan ASME American Society of Mechanical Enggineers menentukan penggunaan nilai kalor atas HHV,
sedangkan peraturan SAE Society OF Automotive Engineers menentukan nilai kalor bawah LHV Amir Isril, 1996.
2.5.5 Proses Terbentuknya Gas Buang
Setiap pembakaran pasti mempunyai gas produk atau yang kita kenal emisi, dibawah ini merupakan emisi yang dihasilkan dari pembakaran selain dari gas
CO
2
yaitu : a.
Karbon monoksida CO Bila karbon didalam bahan bakar terbakar dengan sempurna, akan
terjadi reaksi yang menghasilkan CO
2
seperti yang terlihat dibawah ini : C + O
2
CO
2
Apabila oksigen dalam udara tidak cukup, maka pembakaran akan berlangsung secara tidak sempurna, sehingga karbon yang terbakar akan
menjadi : C + ½ O
2
CO Dengan kata lain, emisi CO dalam suatu pembakaran dipengaruhi
oleh perbandingan campuran antara udara dengan bahan bakar. b.
Hidrokarbon Sumber emisi hidrokarbon dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Bahan bakar yang tidak terbakar dan keluar menjadi gas mentah:
2. Bahan bakar terpecah karena reaksi panas berubah menjadi
gugusan hidrokarbon lain yang keluar bersama dengan gas buang.
Sebab utama timbulnya hidrokarbon pada emisi gas buang adalah sekitar tempat terjadinya pembakaran bersuhu rendah,
diamana suhu itu tidak mampu melakukan pembakaran. c.
Nitrogen Oksigen NO
X
Jika terdapat N
2
dan O
2
pada suhu 1800 C sd 2000
C, akan terjadi reaksi pembentukan gas NO seperti berikut ini:
N
2
+ O
2
2NO Di udara NO mudah berubah menjadi NO
2
, NO
x
, didalam gas terpilih dari 95 NO, 3-4 NO
x
, dan sisanya N
2
O, N
2
O
3
, dan sebagainya.
d. Sulfur Oksidasi SO
x
Bahan bakar minyak solar mengandung unsur belakang sulfur. Pada saat terjadi pembakaran, S akan bereaksi dengan H dan O untuk
membentuk senyawa sulfat dan sulfur oksidasi. H + S + O HSO
S + O
2
SO
2
e. Nitrogen N
2
Udara yang digunakan untuk pembakaran sebagian besar terdiri dari senyawa nitrogen N
2
. Pada saat terjadi pembakaran, sebagian kecil N
2
akan bereaksi dengan O
2
dan membentuk NO
2
. Sebagian besar lainnya tetap berupa senyawa nitrogen hingga keluar sebagai emisi.
f. Uap air H
2
O H
2
O merupakan hasil reaksi pembakaran, dimana air yang dihasilkan tergantung dar mutu bahan bakar. Makin banyak uap air
dalam gas buang, menandakan pembakaran makin baik.
2.6 Magnet