BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Pengamatan
Data dan hasil perhitungan Kadar Crude Palm Oil CPO pada sludge adalah seperti tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Data Analisis Kadar Minyak Tanggal
Pengambilan Berat
Sampel gram
Berat Minyak
gram Kadar
Minyak
18022015 20, 058
0, 089 0, 44
20022015 20, 062
0, 092 0, 45
23022015 20, 078
0, 098 0, 48
25022015 20, 084
0, 102 0, 50
27022015 20, 079
0, 111 0, 55
03032015 20, 097
0, 114 0, 56
06032015 20, 087
0, 122 0, 60
4.2. Perhitungan
Dari data yang diperoleh, dapat dihitung kadar minyak dalam sludge yang
dinyatakan sebagai contoh pada tanggal 18022015
Universitas Sumatera Utara
Diketahui : Berat Contoh Basah atau Berat Sampel : 20, 058 gr
Berat Minyak : 0, 089 gr
Ditanya : Kadar Minyak = ……. ? Jawab
: Kadar Minyak =
����� ������ ����� ������
� 100
=
0,089 ��
20,058 ��
� 100 = 0, 44
Cara perhitungan yang sama dilakukan untuk data yang selanjutnya.
4.3. Pembahasan
Penentuan kadar minyak dalam kotoran air limbah dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan proses pemurnian minyak. Analisa terhadap kadar minyak
mentah pada Sludge Separator yang telah dihitung dimasukkan ke dalam oven untuk menguapkan airnya, sehingga akan diperoleh berat penguapan berat air
dalam sampel. Kadar minyak pada kotoran air limbah dapat diperoleh setelah minyak diekstraksi.
Dari uraian diatas, dengan memvariasikan berat sampel pada proses Sludge Separator dapat diketahui bagaimana kadar minyak mentah diperoleh yang
terdapat pada limbah cair. Berdasarkan data yang dianalisa dari tanggal 18 Februari 2015 sampai dengan 06 Maret 2015 di PKS PTP. Nusantara IV Persero
Unit Kebun Dolok Ilir, kadar minyak yang diperoleh dari sludge separator pada percobaan pertama adalah 0,44 , sehingga memenuhi norma standard yang telah
ditentukan oleh perusahaan yaitu 0,60 . Dengan kata lain, banyak minyak yang terikut pada sludge yang dibuang sehingga
menyebabkan potensi pengutipan minyak yang rendah. Penyebab lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan kehilangan kadar minyak yaitu dikarenakan faktor - faktor internal dan eksternal dari kerja alat tersebut. Biasanya pada sludge separator kehilangan
minyak ditentukan karena adanya kotoran yang menempel pada dinding putaran bowl.
Kotoran yang menempel pada sludge separator ini, juga sangat mempengaruhi terhadap tinggi dan rendahnya kadar minyak dihasilkan. Putaran
yang optimal agar kehilangan minyak kecil pada putaran bowl biasanya berkisar 118 – 152. Hal ini berbeda jika kotoran telah menempel pada dinding putaran
bowl yang menyebabkan putaran tersebut tidak berputar pada kisaran 118 – 152, maka kehilangan juga akan meningkat. Pada sludge separator diusahakan agar
tiap jam membersihkan alat bertujuan agar kotoran tidak menempel pada nozzle dan dinding bowl sehingga kehilangan minyak yang dihasilkan semakin sedikit.
Suhu sludge yang masuk juga harus dijaga pada alat ini, suhu sludge yang terlalu dingin menyebabkan minyak akan sulit melepaskan diri dari kotoran air limbah
dan jika suhu sludge terlalu panas akan merusak daya kerja mesin. Suhu optimal yang dimiliki sludge sebelum memasuki sludge separator biasanya berkisar
90 C–95
C, jika suhu tersebut dipenuhi sludge maka kehilangan minyak juga akan semakin rendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN