18
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang meliputi pengambilan sampel, identifikasi sampel, pengolahan sampel, isolasi α-selulosa,
pembuatan karboksimetil selulosa dan karakterisasi karboksimetil selulosa.
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, hot plate, neraca analitik Sartorius, pompa vakum, Fourier-
Transform Infrared Spectrophotometer Shimadzu, Viskometer Brookfield,
Scanning Electron Microscopy TM 3000 Hitachi, oven listrik Fisher
Scientific, desikator, hotplate stirer, stopwatch, termometer, pH indikator Merck, pH meter Hanna, ayakan, blender Philips, tanur, lemari pengering,
mortar dan stamfer, cawan, wadah plastik, aluminium foil dan kertas saring.
3.2 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi, asam nitrat Merck, natrium nitrat Merck, natrium hidroksida Merck, natrium
sulfit Merck, natrium hipoklorit Merck, asam sulfat Merck, hidrogen peroksida Merck, akuades, isopropanol Brataco Chemical proanalisis, etanol,
natrium monokloroasetat Merck, asam asetat, fenolftalein.
Universitas Sumatera Utara
19
3.3 Pengambilan, Identifikasi dan Pengolahan sampel 3.3.1 Pengambilan sampel
Pengambilan sampel
dilakukan secara
purposif, artinya
tanpa membandingkan sampel yang diambil dengan sampel yang sama dari daerah lain.
Tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi yang diperoleh dari daerah Lumban Dolok, Kecamatan Siabu, Provinsi Sumatera Utara.
3.3.2 Identifikasi sampel
Identifikasi sampel dilakukan oleh bagian Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor.
3.3.3 Pengolahan sampel
Jerami padi yang sudah dibersihkan dari daun dan padinya, dibersihkan dari pengotor, dicuci, ditiriskan dan diangin-anginkan. Dipotong kecil-kecil
dengan ukuran kurang lebih 1 x 1 cm. Kemudian dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu ± 40
o
C hingga rapuh. Lalu diblender atau dihaluskan sampai berbentuk serbuk. Diayak melalui ayakan 20 dan 60 mesh. Serbuk yang
digunakan yaitu lolos di ayakan 20 mesh dan tertahan pada 60 mesh. Disimpan dalam wadah plastik yang tertutup rapat.
3.4 Pembuatan Pereaksi 3.4.1 Larutan asam nitrat 3,5
Asam nitrat 65 sebanyak 5,4 ml dilarutkan dalam air bebas karbondioksida secukupnya hingga volume 100 ml.
Universitas Sumatera Utara
20
3.4.2 Larutan natrium hidroksida 2
Natrium hidroksida sebanyak 2 gram dilarutkan dalam air bebas karbondioksida secukupnya hingga 100 ml.
3.4.3 Larutan natrium hidroksida 17,5
Natrium hidroksida sebanyak 17,5 gram dilarutkan dalam air bebas karbondioksida secukupnya hingga volume 100 ml.
3.4.4 Larutan natrium hidroksida 40
Natrium hidroksida sebanyak 40 gram dilarutkan dalam air bebas karbondioksida secukupnya hingga volume 100 ml.
3.4.5 Larutan natrium sulfit 2
Natrium sulfit sebanyak 2 gram dilarutkan dalam air bebas karbondioksida secukupnya hingga volume 100 ml.
3.4.6 Pereaksi natrium hipoklorit 1,75
Larutan pekat natrium hipoklorit 12 diambil sebanyak 14,6 ml, kemudian ditambahkan akuades hingga volume 100 ml.
3.4.7 Pereaksi hidrogen peroksida 10
Larutan pekat hidrogen peroksida diambil sebanyak 2 ml, kemudian ditambahkan akuades hingga volume 100 ml.
3.4.8 Air bebas karbondioksida
Air suling yang telah dididihkan selama 5 menit atau lebih didiamkan sampai dingin dan tidak boleh menyerap karbondioksida dari udara Ditjen POM,
1995.
Universitas Sumatera Utara
21
3.5 Isolasi α-selulosa Jerami Padi
Isolasi α-selulosa jerami padi dilakukan dengan metode delignifikasi yaitu
sebagai berikut: Serat jerami padi sebanyak 37,5 g dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian
ditambahkan 500ml campuran HNO
3
3,5 dan 5mg NaNO
2
dan dipanaskan di atas hot plate pada suhu 90
⁰C selama 2 jam. Setelah itu disaring dan residu dicuci dengan akuades hingga pH netral. Selanjutnya didigesti dengan 375 ml larutan
yang mengandung NaOH 2 dan Na
2
SO
3
2 dan dipanaskan pada suhu 50 ⁰C
selama 1 jam. Kemudian disaring dan residu dicuci dengan akuades sampai pH netral. Selanjutnya dilakukan pemutihan dengan 125 ml larutan NaOCl 1,75
pada temperatur mendidih selama 30 menit. Kemudian disaring dan residu dicuci dengan akuades hingga pH netral. Setelah itu dilakukan pemurnian alfa selulosa
dari sampel dengan 250 ml larutan NaOH 17,5 pada suhu 80 ⁰C selama 30
menit. Kemudian disaring dan residu dicuci dengan akuades hingga pH netral. Dilanjutkan dengan pemutihan dengan penambahan H
2
O
2
10 pada suhu 60 ⁰C
selama 30 menit. Disaring dan residu dicuci dengan akuades sampai pH netral. Dikeringkan di oven pada suhu 60
⁰C dan disimpan dalam desikator. Hasil yang didapat disebut α-selulosa Ohwoavworhua dan Adelakun, 2005.
3.6 Pembuatan CMC Jerami Padi