28 waktu agitasi yang sesuai. Agitasi sendiri berfungsi untuk mengaktifkan asam
monokloroasetat dengan struktur selulosa agar lebih mudah terjadinya substitusi gugus hidroksil menjadi gugus karboksil Nisa, 2014.
4.5 Pengukuran Viskositas Larutan CMC
Viskositas adalah suatu sifat cairan dari cairan yang lebih bertahan untuk mengalir. Viskositas adalah kekuatan yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu
permukaan datar ke permukaan lainnya dengan ketentuan cairan digerakkan dengan gaya tertentu Lil dan Chang, 2007.
Hasil dari analisis viskositas menjelaskan bahwa viskositas larutan tergantung dengan kemampuan CMC untuk mengikat air sehingga menghasilkan
larutan dengan viskositas tertentu. Pada penelitian ini nilai viskositas dari KSJP sebesar 40 cps dan CMC komersial sebesar 2800 cps.
Kemampuan CMC untuk mengikat air dapat dilihat dari hasil analisis derajat substitusi. Semakin tinggi derajat substitusi semakin besar tingkat
kemampuan CMC dalam mengikat air untuk menghasilkan viskositas tertentu. Gugus-gugus yang sudah tersubstitusi dengan metil maka CMC akan lebih reaktif
terhadap air dan mempengaruhi viskositas yang diinginkan dan derajat polimerisasi yang tinggi dapat membantu viskositas. Semakin panjang rantai
selulosa yang masih terikat akan menyebabkan viskositas meningkat dan menjadi larutan kental dan bersifat thermoreversible Lil dan Chang, 2007.
4.6 Analisis Scanning Electron Microscopy SEM KSJP
Analisa permukaan karboksimetil selulosa dilakukan dengan metode scanning elektron misroscopy
SEM. Analisis dengan SEM dilakukan untuk
Universitas Sumatera Utara
29 mengetahui bentuk dan permukaan partikel karboksimetil selulosa dari jerami
padi. Hasil analisis SEM KSJP dan karboksimetil selulosa komersial dapat dilihat pada Gambar 4.1.
a b
Gambar 4.1 SEM dari KSJP dengan perbesaran 500 a dan SEM dari
karboksimetil selulosa komersial dengan perbesaran 500 b. Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa KSJP menunjukkan ukuran partikel
yang dapat di perkirakan berkisar 5- 10 μm dengan bentuk halus panjang dan
membentuk sudut yang tumpul. Sementara untuk hasil CMC komersial ukuran partikelnya sekitar 100 μm dengan bentuk tidak beraturan, dan menbentuk sudut
yang tumpul.
4.7 Analisis Gugus Fungsi KSJP
Spektrofotometer IR dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus dari suatu senyawa. Parameter kualitatif pada spektrofotometer IR adalah bilangan
gelombang, dimana muncul akibat adanya serapan oleh gugus fungsi yang khas
Universitas Sumatera Utara
30 dari suatu senyawa. Spektrum inframerah dari KSJP dibandingkan dengan
karboksimetil selulosa komersial dapat dilihat pada Gambar 4.2.
a
b
Gambar 4.2 Grafik spektrum IR karboksimetil selulosa jerami padi a dan
karboksimetil selulosa komersial b
Universitas Sumatera Utara
31 Spektrum inframerah dari KSJP dan CMC komersial menunjukkan adanya
serapan utama pada bilangan gelombang yang dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Bilangan gelombang FTIR KSJP dan CMC komersial
Gugus Fungsi
Bilangan Gelombang cm
-1
Intensity KSJP
CMC komersial KSJP
CMC komersial
OH 3402,43
3614,60 4,086
56,606 C = O
1604,77 1685,79
2,619 52,096
C-O eter 1111,00
1134,14 2,021
47,216
Spektrum KSJP menunjukkan hasil yang mirip dengan spektrum yang
ditunjukkan oleh karboksimetil selulosa komersial pada Gambar 4.2. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa isolasi KSJP memberikan dengan spektrum
inframerah yang mirip dengan karboksimetil selulosa komersial.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN