Perumusan Masalah Sejarah Berdirinya Perusahaan

Berdasarkan hal tersebut,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Loyalitas Karyawan terhadapSemangat Kerja pada Karyawan PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,maka terdapat permasalahan yang menjadi objek dalam penelitian ini,yaitu “BagaimanaPengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Loyalitas Karyawan terhadap Semangat Kerja pada Karyawan PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II?”. C.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Penilaian Prestasi kerja dan loyalitas karyawan terhadap semangat kerja pada karyawan PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II. D.Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang penulis dapatkan baik dari bangku kuliah maupun dari luar dan memperdalam ilmu pengetahuan serta menambah wawasan dibidang ManajemenSumber daya Manusia Khsusnya menyangkut tentang penilaian Universitas Sumatera Utara prestasi dalam meningkatkan loyalitas dan semangat kerja pegawai PT PLN Unit Induk Pembangunan II. 2. Bagi Instansi Memberikan tambahan informasi tentang penilaaian prestasi dan cara-cara untuk meningkatkan loyalitas pegawai agar lebih bersemangat dalam bekerja sehingga pelaksanaan dan tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. 3. Bagi Peneliti Lain Sebagai pedoman atau bahan referensi dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang,khususnya penelitian yang berkaitan dengan loyalitas pegawai dan penialaian prestasi seorang pegawai. D.Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT PLN Persero Unit induk Pembangunan II Jalan Dr.Cipto No.12 Medan.Untuk lebih jelasnya kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Jadwal Penelitian NO KEGIATAN APRIL MEI I II III IV I II III 1 Persiapan 2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Sumber : Penulis 2014 Universitas Sumatera Utara 8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Listrik di Indonesia dimulai pada abad ke-19,pada saat beberapa perusahaan Belanda,antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.Listrik untuk pemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta belanda yaitu NV.NIGN yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk pemanfaatan umum.Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk Lands Waterkracht Bedrijuen LWB yaitu perusahaan listrik Negara yang mengelola PLTA Plegen,PLTA Lamajan,PLTA Bengkok Dago,PLTA Tonsea Lama di Sulwesi Utara dan PLTU di Jakarta.Selain itu dibeberapa kota praja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik kota praja.Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II maka Indonesia di kuasai Jepang,oleh karena itu perusahaan listrik dan gas yang ada diambil alih oleh jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih orang-orang Jepang.Dengan jatuhnya Jepang ketangan Sekutu,dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas dari tangan kekeuasaan Jepang kemudian pada bulan September 1945,delegasi dari BuruhPegawai Listrik dan Gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadapi Pimpinan KNI pusat yang pada waktu itu Universitas Sumatera Utara DiketuaiolehMr.kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.Selanjutnya Delegasi kobarsjih bersama-sama dengan pimpinan KNI pusat menghadapi Presiden Soekarno,untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia.Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian denagn penetapan Pemerintah tahun 1945 No.1 sampai dengan 27 Oktober 1945 maka dibentuklah jawatan Departemen Pekerjaan umum dan Tenaga. Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan- perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya semula.Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah kependudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan.Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta kepada Parlemen RI selanjutnya dikeluarkan Keputusan Listrik milik bangsa asing di Indonesia jika waktu konsesinya habis. Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman penjajahan Belanda maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1985 tentang nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1985 tentang Nasionalisasi perusahaan listrik dan gas milik Belanda.Dengan undang-undang tersebut maka seluruh perusahaaan listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia. Universitas Sumatera Utara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjauangan bangsa.Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas,hari tersebut telah diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat di gedung Badan Pekerja Komite Nasional Pusat BPKNP Yogyakarta.Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235KPTS1975 tanggal 30 September 1975 yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan UMum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 03 Desember 1975.Mengingat pentingnya semangat dan nilai- nilai Hari Listrik maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan da Energi Nomor 1134.K43.K43PK1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober 1992 sebagai Hari Listrik Nasional. Dengan dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan RI telah menggugah hati serta mempertebal tekad para karyawan perusahaan listrik untuk mengambil alih segera pimpinan perusahaan listrik dari kekuasaan Jepang.Pengambil alihan yang pertama terjadi pada tanggal 21 September 1945 di pusat Jawa Denki Jeayp Kosha Jakarta oleh kesatuan aksi karyawan listrik dan setelah itu meluas ke daerah lainnya seperti perusahaan listrik di Surabaya,Semarang,Yogyakarta,Bandung,dan berbagai kota lainnya di pulau Jawa dan di luar Jawa.Kesatuan aksi para karyawan perusahaan listrik seluruh kawasan wilayah Indonesia berhasil menagambil alih secara keseluruhan pada pertengahan bulan Oktober 1945. Universitas Sumatera Utara Hari jadi listrik bersejarah bagi karyawan generasi 1945 menurut Keputusan Pemerintah No.1 sd 27 Oktober 1945.Dalam persetujuan Konferensi Meja Bundar di negara Belanda ditetapkan bahwa kecuali perusahaan milik pemerintah Lands Waterkracth Bebrijven atau LWB dikembalikan pada pemiliknya.Perusahaan listrik yang beroperasi di Indonesia adalah perusahaan asing yang dimiliki Belanda antara lain:NV.ANIEM,NV.GEBEO dan NV.OGEM kecuali pembangkit tenaga listrik yang semula LWB tetap dikuasai pemerintah RIdengan nama PLN.Panupeteldireksi pembangkit yang bernaung dibawah Direktorat Jenderal Ketenagaan Kementerian PUT. Pelaksaanaan Nasionalisasi terhadap perusahaan listrik Belanda NV.OGEM untuk Jakara,Cirebon terjadi pada tanggal 1 Januari 1945 dan terhadap NV.ANIEM pada tanggal 1 November 1954 untuk pelistrikan wilayah Jawa Timur dan Jawa Tenagh,setelah itu dibentuk “PEODITEL” sebagai pusatnya adalah direksi pembangkit yang keduanya dibawa Direktorat Jenderal Ketenagaan Kementerian PUT tahun 1975.Untuk pengolahan selanjutnya pemerintah membentuk dewan direksi yang anggotanya terdiri atas: Direktur Penoditel,Direktur ex NV.GBO,Direktur ex NV.ANIEM dan Sekjen PUT yang bertindak sebagai Ketua Dewan Direktur. Perkembangan kelistrikan di sumatera utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara untuk dimasa-masa mendatang Universitas Sumatera Utara serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K023DIR1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II. Dengan pembentukan organisasi baru PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi- fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PLN Wilayah II berpisah tanggung jawab pengolahannya ke PLN Pembangkit dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23 1994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai persero. Adapun yang melatar belakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini, diamana pada abad 21 nanti, PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center.

B. Logo Dan Makna Logo Perusahaan